Kamis, 31 Desember 2015
MENDENGAR..SEBENTAR FAHRI HAMZAH BICARA APA
01. Bersyukur kita. untuk kesekian kalinya, singa parlemen kita hadir mengunjungi dapilnya.
02. Kali ini daerah Dompu. Daerah yg beberapa hari lalu usai pesta demokrasi.
03. Pada kesempatan ini saya ingin ringkas apa yang disampaikan oleh Pak Fahri Hamzah.
04. Fahri Hamzah : Saya pada kesempatan ini akan bicara ttg Islam. dan bicara ttg negara.
05. Kita terus bersyukur karena terus menjadi muslim. apalagi sebagai umat terbaik.
06. Kenapa kita jadi umat terbaik. karena kita akan menjadi saksi atas umat yang lain.
07. Saksi karena memimpin dunia ini.
08. Kita jadi umat terbaik karena kita dididik secara baik.
09. Kalau kita kalah berarti kita tidak didik dengan baik.
10. Kita didik dengan keyakinan yang kuat, berbicara dengan baik, dan dikerjakan sehari-hari.
11. Keyakinan itu diperoleg dengan membaca. Membaca adalah perintah langit pertama.
12. Rasulullah itu diajarkan berbicara lantang.
13. Dan kita didik oleh Islam untuk konsisten.
14. Kita mesti bicara kebenaran dengan lantang, dan tidak usah takut sama siapapun.
15. Kita Dompu adalah aliran garis keras.
16. Orang yang yakin itu matanya menyala. dadanya bagai bara api.
17. Selanjutnya kita bicara negara.
18. Negara itu fenomena baru.
19. Dan kita Indonesia adalah negara. Yang merdeka 17 Agustus 1945.
20. Dan kita mengadobsi model negara madinah.
21. Indonesia memiliki dasar yaitu pancasila.
22. Kita dianugerahkan oleh Allah sebagai negara besar dan mayoritasnya muslim.
23. Dan karena inilah kemudian kita harus menjaga Indonesia ini.
24. Di negara lain ada juga negara yang tidak melibatkan Agama dalam negara.
25. Dan itulah berkah yang kita syukuri menjadi bangsa Indonesia.
26. Wassalam.
27. Saya ingin menulis penyampaian pak FH banyak sekali, yang beliau sampaikan sangat cepat. Dan hanya bisa diserap sendiri. Semoga lain waktu bisa saya share lagi.
SELAMAT PAK HBY, SEMOGA AMANAH
Pilkada 9 Desember, alhamdulillah usai. Alhamdulillah semua bersama mewujudkan Pilkada damai.
Saya pribadi belajar bahwa menang itu diberikan kepada mereka yang siap secara menajemen dan mereka yang tidak terjebak pada persepsi sendiri.
Siap menajemen sebagai bagian dari cara membagi kerja tim hingga kepada hal-hal terkecil.
Tidak terjebak pada persepsi sendiri, supaya jelas siapa kawan siapa lawan. Mesti ada akad orang itu bagian dari kita atau bukan. Itu cara kita menghitung kekuatan menang kita.
Itu konklusi saya dari cerita menang kalah 9 Desember kemarin.
Dan saya pikir disetiap akhir perhelatan kita wajib refleksi supaya langkah mendepan tak setengah-setengah.
Simpang siur berita bakal ramaikan hasil pilkada dengan konflik para pendukung. Sempat sulut, tapi alhamdulillah redam seketika.
Semoga euforia menang para pendukung pemenang tidak menyayat hati para pendukung calon kalah.
Semoga juga pendukung kalah punya cara terbaik untuk move on. Dan saya percaya itu.
Fakta hasil penghitungan suara membuka mata kita bersama bahwa kita lah pemenang, atau sebaliknya ternyata saya kalah. Semoga kita mampu memupuk kebijaksanaan politik kita.
Dan akhirnya memang pergantian waktu antar kan kita pada tanggal 21 Desember. Pleno KPUD, Penetapan Calon yang Terpilih.
Dan menetapkan H.Bambang M.Yasin sebagai Bupati.
Selamat Pak..
Semoga menjadi Bupati yang amanah.
Semoga menjadi Bupati yang amanah.
Artinya jungkir balik problem daerah sudah mulai terang, kemana kita mengadu sudah jelas dialamatkan.
Jika politik itu adalah rasa, semoga semua rasa yang hadir saat Pilkada bukanlah rasa kebencian melainkan bukti cinta kepada daerah.
Artinya segala keluh masalah yang menimpa daerah, mulailah kita dendangkan, mulailah kita adukan sehingga pemimpin kita tau apa yang mesti jadi prioritas.
Hari ini masing2 kita punya celoteh, yang juga bangunkan adrenalin kritis kita melihat pembangunan. Semoga pemimpin kita mulai membuka diri untuk itu.
Untuk para pemilih. Semoga pemimpin kita, pemerintah, NGO, organisasi, komunitas, dan para pihak yang terpanggil karena ada yang salah dengan nurani politik kita. Semoga pencerdasan politik menjadi pekerjaan rumah yang menyita banyak waktu kita kedepan.
Saya ingin bilang bahwa "Penentu pembangunan adalah kaliah, dari jeritan kalianlah para pemimpin besar tidak pernah tertidur, karena mereka sadar bahwa senyum bahagia kalianlah kesuksesan mereka itu diakui"
Maka kalianlah penentu.
Mari kita sama2 mengisi pembangunan dengan cita rasa yang baik sehingga setiap kita berguna untuk orang lain.
MEMUPUK KEBIJAKSANAAN POLITIK KITA
Pesta demokrasi, Pilkada kabupaten Dompu telah usai. Sebagai sebuah keniscayaan, pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Sebagai manusia, euforia kemenangan memenuhi rongga dada para tim, simpatisan, paslon pemenang. Juga sama dengan tim dan simpatisan calon lain yang belum berjodoh menjadi Bupati-masih percaya dan tidak percaya dengan kenyataan yang ada.
Inilah realitas, pasti butuh waktu kita untuk beranjak dari titik ini. Kebijaksanaanlah yang membuat kita memandang realitas menang kalah ini sebagai sesuatu hal yang biasa saja.
Saya secara pribadi menyampaikan Selamat kepada H.Bambang M.Yasin, yang akhirnya terpilih menjadi Bupati Dompu. Artinya dua kali berhasil menjadi orng nomor satu di kabupaten Dompu.
Saya juga menyampaikan kepada LAMBA RASA, Ori Deo, dengan jargon "menjadi pemimpin bukan penguasa" semoga menjadi ruh bagi para pemimpin kita bahwa sesungguhnya eksistensi pemimpin itu diakui tergantung sejauh mana khitmadnya terhadap rakyatnya.
Saya juga ikut mengambil pembelajaran terhadap perpaduan dua kekuatan beda zaman antara Ompu dan Abang Kisman Pangeran. Bahwa bicara obsesi dan cita-cita membangun daerah tidak pernah dibatasi oleh usia. Karena sesungguhnya cita-cita itu tidak pernah tua, dia selalu muda karena pandangannya yang mendepan.
Terakhir saya sebagai pribadi dan sebagai kader PKS yang ikut mendukung paslon MULYA, Bapaknda Mulyadin H. Ar Gani berhasil melahirkan idealisme politik dan masif disemua tim. Kami sebagai kader-kader baru PKS dengan semua proses di Pilkada ini belajar banyak hal dari bapak. Semoga menjadi investasi pahala di akhirat nanti.
Saya yang sejak pukul 10.00 wita ada di Posko Utama bersama Tim Entry Data, bersama tim yang lain juga. Sejak data masuk 75% kita sudah bisa menyimpulkan bahwa kita kalah. Saya tidak pernah melihat ekspresi berlebihan dari H.Mulyadin atas kekalahannya, beliau justru menyampaikan bahwa "kita harus bekerja keras untuk membangun Dompu, tidak selesai disini, tetapi akan terus berlanjut sampai masa akan datang". Istri beliau juga menyambung dengan bahasa yang cukup bijak "Inilah hidup, kita mesti melewatinya dengan mulus ataupun pahit"
Semoga mimpi ini MULIA, semoga cita-cita membangun Dompu juga MULIA, dan akan selalu MULIA bagi setiap generasi yang punya visi membangun yang sama dengan MULYA.
Memang inilah realitas politik kita. Bahwa kedepan kita mesti bekerja ekstra untuk membangun kecerdasan politik ditengah masyarakat kita.
Khusus bagi kader-kader PKS.
Jazakumullahi khairan katsira atas seluruh usaha dan perjuangan antum. Yang pasti seluruh proses ini membelajarkan kita dan membesar kita.
Jazakumullahi khairan katsira atas seluruh usaha dan perjuangan antum. Yang pasti seluruh proses ini membelajarkan kita dan membesar kita.
Menang ataupun kalah Paslon dukungan kita tidak berarti usai kerja-kerja kita. Ini hanya episode yang bermakna dimulainya kerja-kerja baru.
Ini adalah pembelajaran yang sesungguhnya bahwa inilah Dompu. Selanjutnya seperti kata Anis Matta "kita harus menjadi otaknya, Jiwanya, dan Tulangpunggungnya Dompu". Bahwa inilah kerja besar baru kita, memulai dengan kerja pembinaan, sampai kerja pemilu.
Pilkada 2015 sungguh memupuk kebijaksanaan politik kita, kita mesti berguru tentang kebijaksaan pada paslon yang menang, kebijaksanaan menjadikan semua lawan politik di Pilkada ini sebagai potensi yang sama-sama akan membangun daerah kedepan. Dan kita mesti berguru pada semua paslon yang kalah tentang kebijaksanaan untuk mengakui bahwa "Dialah pemenangnya".
Semoga setiap usaha kita sekecil apapun akan bernilai kebaikan disisi Allah SWT.
DI PUNDAK KITA
Hidup..
Hanya untuk orang-orang yang mau bertarung
Melawan kekerdilan diri
Mendobrak kenyamanan yang telah lama menjadi parasit
Hanya untuk orang-orang yang mau bertarung
Melawan kekerdilan diri
Mendobrak kenyamanan yang telah lama menjadi parasit
Hidup telah memberi ruang yang luas
Untuk kita menjadi besar
Untuk kita menjadi pemimpin
Dimulai menjadikan diri sebagai prajurit obsesi
Untuk kita menjadi besar
Untuk kita menjadi pemimpin
Dimulai menjadikan diri sebagai prajurit obsesi
Kita harus sudah terbangun
Dari lelapnya tidur panjang dan bunga-bunga mimpi
Karena seruan ini tak pernah kenal waktu
Ia akan meminta semua darimu
Dari lelapnya tidur panjang dan bunga-bunga mimpi
Karena seruan ini tak pernah kenal waktu
Ia akan meminta semua darimu
Di pundak kita..
Harapan telah dititipkan
Harapan telah dititipkan
INI TRADISI KAMI
Baru saja pergantian ketua.
Dan ini tradisi biasa-biasa saja
Dan yg tidak biasa adalah ketika kita tidak meleburkan diri dengan dakwah
Saya sering dapat pertanyaan dari sohib saya di DPRD "PKS kok ganti ketua tanpa riak-riak konflik"
Saya menjawab "di PKS kalau ditanya siapa yg mau jadi ketua, pasti ga ada yang mau"
"Tetapi jika amanah itu sudah disematkan, semua belajar untuk menjadi yang terbaik"
PKS menyiapkan banyak kader pemimpin.
Ketika saya bersama teman yang lain yang diamanahi jadi ketua bersama mau dilantik menjadi ketua.
Kawan saya bilang bahwa jadi ketua itu ibarat jadi sopir, tidak bisa lalai, ngantuk sedikit saja pasti semua penumpang jadi kurbannya.
Dan itu pula makna jadi pemimpin yang saya fahami.
Pada kesempatan ini, perjalanan saya yang sejak 2006 jika seorang pemimpin harus menjadi teladan bagi semuanya, saya minta maaf jika selama ini tidak bisa menjadi teladan bagi antum semuanya.
Saya menyampaikan terimakasih atas doa dan dukungan antum sekalian, saya bukan siapa-siapa tanpa antum. Semoga menjadi pemberat amal kita di akhirat nanti.
PKS DAN PARA NAHKODA BARU
MUSDA 4 PKS kemarin, tidak jauh beda muatan pelaksanaannya dengan MUSDA PKS di daerah-daerah lain. MUSDA PKS hanya tinggal mengokohkan pengurus karena proses pemilihannya sudah dilakukan jauh-jauh hari.
Adakah yang aneh?pasti ada yang menganggap aneh karena hening tanpa hiruk pikuk dan kebisingan kepentingan para calon ketua yang umum terjadi diluar sana.
Itulah PKS, mungkin wajar disebut sebagai partai aneh yang mampu meredam kepentingan politik pribadi demi kebaikan bersama. Terus terang figur ketua bertebaran diinternal PKS tetapi jika hasil pemilihan dan keputusan petinggi partai dijatuhkan pada salah satu figur, tak ada lagi reaksi penolakan, yang ada adalah menerima dan mendukung.
Keanehan lain sering kali mewarnai proses transisi kepemimpinan di PKS. Ditempat lain kita sering melihat para figur pemimpin berebut mencalonkan diri dan melakukan segala cara untuk menjadi pemimpin di sebuah partai. Di PKS kita sering melihat derai air mata mengiringi penyematan sebuah amanah dipundak kader. Kader PKS begitu memahami beratnya sebuah amanah, dan kader PKS memahami betapa amanah itu berat hisabnya diakhirat.
Tetapi bagi kader PKS tidak pernah ada titik balik, amanah juga harus dipandang sebagai luasnya kesempatan untuk beramal, amanah harus dipandang sebagai jalan mencapai kemuliaan. Sehingga memantaskan diri sebagai orang yang berhak menerima sebuah amanah adalah keniscayaan, berupaya semaksimal mungkin untuk menjalankan amanah itu kemudian menjadi jalan yang mengantarkan kita menuju surga Allah.
Wahai para nahkoda baru, amanah ini sudah disematkan, Allah pasti punya cara mentarbiyah hamba-Nya, dan inilah salah satunya. Selanjutnya tentu harus dimaknai sebagai proses diserahkannya lembaran baru; bagi diri, bagi keluarga, bagi kebersamaan kita di partai. Saatnya kemudian lembaran baru ini dilukiskan kesuksesan-kesuksesan bagi partai ini, bagi dakwah kita, dan bagi kemuliaan kita dunia dan akhirat. Semoga Allah selalu membimbing kita dalam kebenaran. AMIN
MUSDA PKS, MENEGASKAN SPIRIT MELAYANI RAKYAT
MUSYAWARAH DAERAH KE-4 Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) Kabupaten Dompu akan digelar besok sabtu, 31 Oktober 2015. Momentum lima
tahunan ditubuh PKS Dompu ini akan dihadiri oleh DPC dan DPRa PKS Se-Kabupaten
Dompu, DPW PKS NTB, Pimpinan Partai Politik, kepala dinas dan instransi, anggota
DPRD, serta unsur pimpinan DPRD Kab.Dompu.
Dalam
perhelatan Musyawarah Daerah ini PKS Dompu mengangkat tema yang merupakan
turunan dari tema nasional yaitu “Berkhidmat untuk rakyat”.
Berkhidmat
untuk rakyat adalah spirit PKS nasional dalam rangka mengoptimalkan pelayanan
terhadap rakyat. Spirit ini pula yang disambut baik oleh PKS Dompu kemudian
menjadi hal penting dan strategis yang diangkat dalam MUSDA ke-4 yang akan
digelar di gedung PKK Kab.Dompu ini.
Dalam
mempersiapkan acara besar ini Ketua Panitia Pelaksana MUSDA ke-4 Noval
Palandi,SP ketika diwawancara oleh Koran ini mengatakan bahwa semua potensi
yang dimiliki PKS benar-benar dikerahkan untuk mensukseskan acara ini.
“Semua
kader PKS benar-benar dikerahkan untuk kesuksesan acara Musda ke-4, karena
spirit melayani rakyat ini harus juga dirasakan oleh semua kader PKS sejak
mempersiapkan acara ini”.
Ketua
Pelaksana yang juga merupakan Ketua Bidang Humas PKS Dompu ini mengatakan bahwa
semua elemen penting seperti Eksekutif dan legislatif diundang untuk ikut
mensukseskan acara ini, dan harapannya juga bisa diajak bersama-sama membangun
spirit yang kuat untuk mengoptimalkan pelayanan terhadap rakyat Dompu.
Pada
kesempatan lain ketua DPD PKS Kabupaten Dompu, Abdullah, S.Kel ketika
diwawancarai terpisah tentang isu penting yang akan diangkat di Musda akhir
kepengurusannya menjelaskan bahwa Musda 4 ini akan membreakdown semua kebijakan
strategis yang merupakan turunan dari tema “Berkhidmat untuk rakyat”.
“Musda
ke-4 ini tidak hanya menjadi momentum transisi kepemimpinan di tubuh PKS Dompu
tetapi juga merumuskan arah kebijakan partai dan program kerja yang dibreakdown
dari tema besar PKS yaitu berkhidmat untuk rakyat”.
Semoga
Musda ini menjadi momentum perubahan besar di tubuh PKS sehingga benar-benar
mampu memberikan pelayanan yang optimal terhadap rakyat di Kabupaten Dompu.
Senin, 28 Desember 2015
3 (TIGA) MEMILIKI ARTI PENTING BAGI PKS
Diawal saya ingin katakan bahwa yang pertama yang berbahagia dan bersyukur ketika paslon Mulyadin H. Ar Gani dan Kurniawan Ahmadimendapat nomor urut 3 untuk Pilkada 9 Desember adalah PKS.
Secara prinsip bagi PKS sebenarnya tidak ada masalah dengan nomor urut, nomor urut berapapun bagi PKS itu cocok.
Pada tahun 1999 PKS dapat Nomor urut 24, tahun 2004 dapat nomor urut 16, kemudian tahun 2009 dapat nomor urut 8, dan terakhir tahun 2014 dapat nomor urut 3. Semuanya tidak masalah, dan semua dilalui dengan baik.
Begitu juga pada dasarnya bagi PKS Paslon dengan jargon Bangga Bangun Desa mendapatkan nomor urut berapapun tak masalah. Nomor urut 1,2, atau 4 sekalipun itu tak soal. Tetapi nomor urut 3 memiliki arti penting bagi PKS.
Sampai hari ini dengan semaraknya agenda konsolidasi internal mulai dari tingkat DPP, DPW, dan DPD, PKS juga secara masif mensosialisasikan nomor 3 sebagai pilihan terbaik untuk Dompu mendepan.
Sampai beberapa waktu lalu kawan saya yang juga aktif di DPC PKS mengatakan bahwa nomor tiga sudah menjadi jiwa kami. Begitulah, memang sudah menjadi tabiat PKS bahwa ketika memilih berkomitmen pantang surut kebelakang, dan tak lagi ada titik tolak.
PKS dengan target 3 besar ditahun 2014 kemarin sungguh membuat kami terpacu untuk mengarahkan segala potensi yang kami miliki untuk mencapainya. Dan Mulya Bangga Bangun Desa sebagai paslon yang kami usung saat ini menjadi target menang kami ditahun 2015 ini.
Tetapi kemudian wilayah kemanusiaan kita hanyalah batas ikhtiar kita, karena sesungguhnya nama Bupati Dompu periode 2015-2020 sudah tertulis disana, kita hanya mencocokkan ikhtiar kita dengan takdir Allah.
Semoga semua kita menuju kemuliaan diri kita, sehingga kebersamaan kita memenangkan cabup dan cawabup kita juga mulia dihadapanNya.
Sabtu, 26 Desember 2015
MULIA SAMPAI MATI*
Mulia bukan Mulya
Kemarin saya membaca sebuah tulisan dari seorang teman, membaca juga status dari seorang sahabat yang bicara tentang "Hidup Mulia atau Mati Syahid"
Makna HIDUP MULIA yang saya pahami dari beberapa referensi adalah hidup yang senantiasa mendatangkan kebaikan dan manfaat baik bagi diri sendiri terlebih lagi bagi orang lain, maka saya melihat hidup mulia bukanlah sekedar sebuah pilihan, melainkan suatu kewajiban. Terlepas adanya balasan atau tidak, ada pahala atau tidak, ada surga atau tidak, hidup mulia itu harus. Dan ketika hidup dalam kemuliaan sudah dicapai, maka tidak ada lagi ketakutan untuk menghadapi kematian, karena bagi orang-orang yang hidup dalam kemuliaan, kematian hanya serupa tidur sesaat untuk kemudian bangun di kehidupan yang lebih baik.
Kemudian MATI SYAHID yang saya fahami adalah mati dijalan Allah SWT.
Dengan makna di atas saya meyakini bahwa, semua kita pasti ingin menjadi mulia, ingin hidup kita selalu mendapatkan keridhaan Allah SWT.
Pada pilkada tahun ini PKS bersepakat mendukung pasangan dengan jargon Mulya. Berganti calon wakil yang akan mendampingi beberapa kali tapi jargon mulya tak berubah, selalu relevan dengan nama calon wakil bupati. Sekalipun jargon ini diambil dari nama calon Bupati yaitu Mulyadin H. Ar Gani, tetapi kemudian cocok juga dengan nama beberapa calon wakil yang awalnya ingin dipasangkan. Ada juga yang bersahut bahwa memang kata mulya adalah milik semua orang yang ingin hidup mulia.
Memang kenapa dengan Mulya?
Saya terus terang sangat "klik" dengan jargon ini. Saya sebenarnya ingin tau apa dasar kata "mulya" ini dijadikan jargon. Bacaan saya karena calon bupatinya bernama Mulyadin, sehingga dipenggal dan diambil kata "mulya" nya saja. Tak masalah, justru memilih kata ini menjadi jargon semakin memudahkan masyarakat untuk mengenal lalu mendukung calon yang berpasangan dengan Kurniawan Ahmadi ini.
Saya terus terang sangat "klik" dengan jargon ini. Saya sebenarnya ingin tau apa dasar kata "mulya" ini dijadikan jargon. Bacaan saya karena calon bupatinya bernama Mulyadin, sehingga dipenggal dan diambil kata "mulya" nya saja. Tak masalah, justru memilih kata ini menjadi jargon semakin memudahkan masyarakat untuk mengenal lalu mendukung calon yang berpasangan dengan Kurniawan Ahmadi ini.
Mulia sampai mati.
Terlepas dari itu semua, makna kata mulia sesungguhnya cukup bagi kita untuk menjadikan hidup kita kearah sana. Hidup yang mulia dibawah naungan kehendak dan ridho Allah SWT. Mengisi siang dan malam dengan kebaikan-kebaikan, dan memberi pelayanan yang baik kepada ummat ini.
Termasuk juga dalam urusan politik hari ini, bahwa sebagian dari esensi politik dan kekuasaan sesungguhnya adalah keadilan dan kesejahteraan.
Terlepas dari itu semua, makna kata mulia sesungguhnya cukup bagi kita untuk menjadikan hidup kita kearah sana. Hidup yang mulia dibawah naungan kehendak dan ridho Allah SWT. Mengisi siang dan malam dengan kebaikan-kebaikan, dan memberi pelayanan yang baik kepada ummat ini.
Termasuk juga dalam urusan politik hari ini, bahwa sebagian dari esensi politik dan kekuasaan sesungguhnya adalah keadilan dan kesejahteraan.
Menjadi mulia didunia harus kita kejar dengan kesungguhan hati. Kita isi hari-hari dengan kebaikan, kita tebar kebaikan hingga ke pelosok negeri. Maka jadilah kita mulia. Jadilah kita berguna.
Karena kematian itu dekat, maka kita mesti persiapkan dengan sebaik-baiknya, sehingga jika datang saatnya kita tidak lagi ragu untuk mempertanggungjawabkan isi dari umur kita selama hidup.
Maka itu kemudian tak ada waktu untuk memberi ruang pada hal-hal yang tidak berguna, yang tidak bernilai, apalagi dengan keburukan-keburukan, sehingga harus terpatri dalam jiwa bahwa kita harus menjadi mulia sampai mati.
Maka itu kemudian tak ada waktu untuk memberi ruang pada hal-hal yang tidak berguna, yang tidak bernilai, apalagi dengan keburukan-keburukan, sehingga harus terpatri dalam jiwa bahwa kita harus menjadi mulia sampai mati.
Semoga calon bupati dan wakil bupati kita (mulya) dengan agenda-agenda besarnya setelah terpilih menjadi bupati dan wakil bupati nanti mengedepankan tujuan yang mulia demi menjadikan bumi Nggahi Rawi Pahu sebagai daerah yang selalu mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
*Ditulis ketika ikut mengkampanyekan paslon dukungan PKS dengan jargon MULYA.
Jumat, 25 Desember 2015
KAMI BERJODOH DENGAN MULYADIN*
Gambar Ilustrasi
01. Pada kesempatan ini kita akan sama2 mendengar arahan tentang keputusan partai tentang Pilkada.
02. Semoga setiap resiko yang kita ambil mendapatkan keridhaan Allah SWT. Amin.
03. Adapun proses yang kita lakukan; dibentuklah Tim Cakada oleh DPW. Dan saya sebagai ketua Tim. Abdullah,S.Kel. Beranggotakan unsur sekretaris, unsur aleg, unsur humas, dan unsur kewanitaan.
04. Kami membuka pendaftaran untuk menjaring calon bupati.
05. Terjaringlah 5 orang calon. Namun hanya 2 yang memenuhi syarat. Yaitu HBY dan Mulyadin.
06. Nama itu kami serahkan kepada DPW.
07. Dan DPW meminta keduanya diproses oleh Tim Cakada.
08. Kami buat komunikasi intensif dengan mereka. Kami coba runut kronologisnya...
09. Komunikasi dengan keduanya sangat intens baik resmi, tidak resmi, formal, maupun non formal. Jelas, gamblang, dan tidak ada yang ditutup2i.
10. Komunikasi dengan keduanya kami seriusi beberapa hal. Yaitu elektabilitas, jaringan, peluang menang dan kemampuan finansial,
11. Selama interval waktu yang ditentukan, komunikasi dgn HBY stagnan.
12. Sementara komunikasi dengan Mulyadin sangat progresif, baik yg digagas oleh Tim Cakada maupun yang diinisiasi oleh Mulyadin sendiri.
13. Kami kembalikan ke DPW. Dan DPW meminta mendalami komunikasi dengan Mulyadin dengan tetap juga berkomunikasi dengan HBY.
14. Kami mendalami komunikasi dengan Mulyadin.
15. Beberapa kali komunikasi dengan Mulyadin ternyata kami punya ide sma, program sama, dan cara pandang sama tentang Dompu mendepan. Rupanya Kami berjodoh dengan Mulyadin.
16. Dengan Mulyadin kami agendakan ketemu DPW.
17. Saat ketemu DPW, DPW janji akan diputuskan.
18. Beberapa hari kemudian DPW mengadakan rapat resmi dan memutuskan PKS mendukung Mulyadin.
19. Dan 2 hari kemudian, kami sampaikan ke media bahwa PKS final mendukung Mulyadin.
20. Dan hari ini kami kumpulkan semua kader untuk masifikasi informasi tentang keputusan akhir dukungan PKS.
21. PKS; struktur, kader, dan simpatisan sudah siap sepenuhnya memenangkan Mulyadin Ar Gani.
22. Semangat!!!
*Tulisan ini adalah hasil catatan saya tentang penjelasan resmi dukungan PKS terhadap Mulyadin sebagai cabup Dompu 2016-2021.
MESIN PKS SIAP MENANGKAN H.MULYADIN,SH.,MH*
Nasaruddin,SH-Ketua Tim Internal PKS
Menyusul sikap PKS mendukung H.Mulyadin,SH.,MH sebagai figur yang digadang-gadang menjadi bakal calon bupati yang akan memimpin Kabupaten Dompu periode 2015-2020 membuat partai yang berlambang padi dan dua bulan sabit ini secara cepat menyusun sejumlah agenda pemenangan, setelah itu langsung melaksanakan konsolidasi internal.
Beberapa hari setelah keputusan mendukung putra asli Potu ini, PKS langsung menyusun agenda pemenangan. Rangkaian agenda pemenangan yang dilakukan adalah konsolidasi ditingkat DPD, konsolidasi seluruh kader PKS se-Kabupaten Dompu, dan konsolidasi dengan semua DPC se-Kabupaten Dompu dalam rangka sosialisasi dukungan dan program pemenangan yang akan mengantarkan H.Mulyadin menuju kursi EA 1.
Dalam kesempatan konsolidasi berjenjang ini dijelaskan tentang langkah-langkah, mekanisme serta indiator pemimpin yang diusung oleh PKS. Beberapa indikator itu adalah kapabilitas, elektabilitas, dan kedekatan visi dan misi dengan PKS.
Kemudian dalam rangka membangun persepsi yang sama tentang arah dukungan dan program pemenangan, Tim Pemenangan internal PKS telah menyusun program pemenangan yang mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh PKS yang dimulai dengan Jaulah dan konsolidasi ke semua DPC PKS se-Kabupaten Dompu. PKS menginginkan potensi yang dimiliki oleh PKS mengetahui arah dukungan partai yang mengantarkan tiga kader terbaiknya menjadi anggota legislatif Kabupaten Dompu.
Dalam jaulah dan konsolidasi yang digelar selama 8 hari di 8 kecamatan ini Ketua Tim internal PKS, Nasaruddin,SH menyampaikan profil H.Mulyadin, sehingga struktur DPC PKS mengetahui dengan benar kualitas calon yang dipilih oleh PKS.
“PKS menjatuhkan pilihan terhadap Mulyadin bukan asal pilih, tetapi sudah melewati pengkajian dan analisa terhadap visi dan misi, serta program prioritas, sehingga dari informasi tersebut Tim meyakini bahwa Pak Mulyadin adalah figur yang dibutuhkan oleh Dompu saat ini. Selain itu Tim juga menguji elektabilitas calon baik secara internal maupun lembaga menyimpulkan dari hasil survey dari Universitas Mataram, sehingga diyakini Pak Mul memiliki peluang besar untuk memenangkan Pilkada Desember nanti. Dan yang tidak kalah pentingnya bahwa Pak Mulyadin memiliki kedekatan visi dan misi dengan PKS baik dalam konteks individu, membangun keluarga, dan memperjuangkan keadilan dan kesehahteraan masyarakat”. Imbuh ketua Tim yang sekaligus merupakan Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Dompu.
Pada kesempatan mendatangi DPC-DPC ini Ketua Tim pemenangan menegaskan pula bahwa jaulah dan konsolidasi ini dimulai dari konsolidasi dengan seluruh DPC yang ada.
“DPC adalah ujung tombak PKS di tingkat kecamatan, sehingga sudah menjadi kewajiban bagi kami untuk mensosialisasikan arah dukungan PKS. Dan selanjutnya saya sebagai ketua Tim Pemenangan internal bisa memastikan bahwa semua mesin yang dimiliki oleh PKS siap bekerja memenangkan H.Mulyadin,SH.,MH untuk menjadi orang nomor 1 di Kabupaten Dompu ini”. Imbuhnya sekaligus menutup acara Konsolidasi dengan do’a berbuka puasa.
*Tulisan ini saya dibuat menyusul keputusan PKS mendukung H.Mulyadin,SH.,MH sebagai calon Bupati Dompu 2016-2021. Dompu, 7 Juli 2015.
PKS BELUM JATUHKAN PILIHAN. TIM CAKADA PKS : HBY DAN MULYADIN PUNYA PELUANG YANG SAMA*
Ketua Tim Komunikasi Cakada PKS-Abdullah,S.Kel
Hiruk Pikuk seputar dukungan partai politik terhadap calon bupati dan wakil bupati makin hari makin menghangat. Namun Isu-isu tentang pasangan calon belum kelar sampai saat ini. Ditengah kondisi itu pemberitaan media ikut memanaskan suasana politik yang terjadi di Bumi Nggahi Rawi Pahu akhir-akhir ini.
PKS yang memiliki 3 kursi di DPRD Kabupaten Dompu juga belum menentukan sikap akhir karena masih dalam penggodokan. Pada pertemuan kader PKS Kabupaten Dompu Tim Komunikasi Calon Kepala Daerah (Tim Cakada) PKS Dompu menegaskan bahwa PKS masih dalam proses menggodok 2 bakal Calon Bupati Dompu yaitu H.Bambang M.Yasin dan H.Mulyadin H.A.Gani.
Tim yang dibentuk untuk melakukan komunikasi dengan sejumlah calon bupati dompu menegaskan bahwa keduanya memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan dukungan dari PKS. Artinya H.Bambang M.Yasin sebagai incumbent dan H.Mulyadin H.A.Gani dengan slogan Bangga Bangun Desa memiliki peluang yang sama mendapatkan dukungan dari PKS.
Tugas Tim Cakada Dompu hanya menyerahkan nama bakal calon Bupati dan selanjutnya kemudian menjadi kewenangan DPW dan DPP untuk menentukan siapa yang layak didukung oleh PKS. Finalisasi penentuan Bakal Calon dukungan PKS di DPW dan DPP adalah proses yang diberlakukan PKS kepada seluruh Daerah yang akan melakukan Pilkada. Keputusan yang mengikat seluruh kader dan struktur ini adalah bentuk satu sikap PKS sebagai partai yang menjunjung tinggi proses dan keputusan musyawarah yang berlaku di internal PKS.
Penjelasan yang dilakukan oleh Tim Cakada ini sekaligus menepis rumor yang berkembang bahwa PKS telah menjatuhkan pilihan kepada salah satu calon.
Dan selama beberapa waktu kedepan Tim Cakada menunggu keputusan final dari DPW dan DPP sebagai referensi dalam melakukan proses selanjutnya. Semoga keputusan DPW dan DPP nanti menjadi bagian dari sikap terbaik PKS dalam mengambil bagian untuk membangun Dompu Nggahi Rawi Pahu.
*Tulisan ini saya buat ketika simpang siur berita keberpihakan PKS terhadap satu calon Bupati Dompu, padahal proses penjaringan mendapatkan dua orang calon bupati. Dompu, 17 Mei 2015.
Jumat, 06 Maret 2015
BEGINI CARA KAMI MERAWAT TRADISI
Foto : Hanya berempat, padahal kami berenam :)
Dompu adalah kabupaten kecil yang
sedang tumbuh. Ibarat anak kecil yang sedang belajar berjalan dan mengeja kata
demi kata menjadi kalimat. Itu pula yang menggambarkan segala tahapan
perjuangan yang sedang kami bangun.
Setiap mahasiswa Dompu yang telah
menikmati proses belajarnya, dan ia tumbuh besar kemudian menjadi aktivis
pergerakan di tanah rantauan, dan ketika pada saatnya dia harus menentukan
pilihan medan untuk beraktualisasi pasca kampus, bisa dipastikan Dompu tidak
menjadi pilihan utama, kalaupun jadi pilihan utama selalu bukan karena
kesadaran diri untuk membangun Dompu. Bisa jadi karena faktor eksternal diri,
salah satunya adalah karena paksaan orang tua. Hampir semua putra daerah
Dompu lebih memilih bertahan didaerah orang lain, dan jika dia telah sukses,
dia lebih nyaman menggunakan segala potensi yang dia miliki untuk membangun
tanah orang lain.
Selain karena alasan mereka masih
memiliki potensi kuat untuk melanjutkan sekolah, Dompu memang selalu menjadi momok
bagi kenyamanan. Dompu seolah menjadi antiklimaks dari semua zona nyaman. Entah
apa alasan ilmiahnya. Tetapi kereta perjalanan bercerita tentang mereka yang
telah dibesarkan dengan dunia idiealisme di kampus tetapi tumbang satu demi
satu setelah berada di Dompu. Hampir semua kawan bercerita tentang beratnya
perjuangan mereka mempertahankan nilai kebaikan yang difahami ketika
berinteraksi dengan keluarga dan masyarakat.
Lalu apakah kemudian orang-orang
yang masih memiliki idealisme harus ikut tumbang?
Kalau kita melihat Dompu secara
keseluruhan kita pasti akan jawab IYA. Dompu tidak ada yang berubah secara
umum. Dompu 10 tahun yang lalu dengan Dompu sekarang tidak banyak yang berubah.
Belum lagi kita bicara tentang sesuatu yang menurut mereka yang biasa
beraktualisasi diri dengan baca buku, dan diskusi, tidak ada sesuatu yang akan
membuat mereka merasa akan bertahan. Belum lagi banyak cerita tentang
kelompok-kelompok kecil yang dahulu sengaja dibuat sebagai media kumpul, media
bertukar ide, seketika harus hilang dari peredaran hanya karena alasan klasik
yang menurut sebagian orang Dompu ini adalah kebiasan orang Dompu yang susah
dirubah; malas misalnya, tidak disiplin, atau semua diukur dengan materi
sehingga setiap ada diskusi selalu pertanyaannya adalah berapa rupiah yang saya
bisa dapat dengan berdiskusi?Dan opsi lainnya juga bukan menghadirkan bisnis
tetapi kongko-kongko, pilihan yang dianggap lebih terhormat.
Saya kira semakin hari tumpukan
keresahan pada diri mereka yang masih punya harapan tentang Dompu mendepan
mulai meletup sedikit demi sedikit. Memang tidak baik menumpuk resah tanpa aksi
yang menjawab keresahan-keresahan itu. Harus dijawab. Harus diselesaikan. Cukup
sudah kita mencoba bertahan dengan kegamangan memandang Dompu, kita mesti merubah
keresahan menjadi narasi solusi yang melahirkan aksi. Kita mesti mengambil
bagian perubahan sekecil apapun, dan disisi manapun.
Atas harapan-harapan itulah saya
dengan beberapa kawan merasa penting untuk menjawab keresahan-keresahan itu,
sebelum secercah harapan yang kami milikipun sedikit demi sedikit ikut terkikis
dan menambah daftar orang-orang yang tumbang dalam perjalanan-yang menurut
Hasan Al-banna sebagai jalan yang panjang dan berliku bahkan jalan yang penuh
dengan onak dan duri ini.
Saya terus terang pernah merasa
dimana tradisi yang saya bangun tidak lagi diminati, tidak lagi dianggap
sebagai sesuatu yang memberi manfaat. Saya sejak lulus kuliah tahun 2010 lalu,
sangat sadar bahwa tradisi “ngopi” sebagai satu istilah tradisi yang mewakilkan
aktivitas diskusi, bertukar ide, dan sejenisnya sebagai tradisi yang mampu
membuat saya mempertahankan idealisme dan jauh dari pragmatisme yang menggerus
nilai dalam diri.
Dalam perjalanannya kemudian
tradisi itu hilang, sampai tak ada lagi yang merasa ia harus ada atau
dipertahankan. Tentu saja makin hari membuat saya makin pasif, hanya terkurung
dalam rumah tanpa aktivitas pikiran dan kegiatan-kegiatan berarti. Kebekuan
pikiran mulai menyerang, dan ini keadaan yang paling ekstrim selama melewati
proses belajar dari SMA, kuliah, kemudian dimedan kehidupan yang sesungguhnya.
Harapan dan doa hanya menjadi senjata terakhir menyelamatkan diri sebelum
tergilas dan terlempar dari kebersamaan dengan orang-orang sholeh.
Dan ketika awal tahun 2011 saya
kemudian dipertemukan dengan kawan-kawan yang se-ide. Kawan-kawan yang berlatar
belakang proses yang berbeda tetapi memiliki cara pandang yang sama tentang
jalan melewati kegalauan dan ikhtiar untuk mempertahakan diri di Dompu, dan
saya mencoba meleburkan diri secara totalitas dengan mereka.
Karena kerisauan kami, dan cara
pandang kami sama untuk melewati masa-masa itu. Maka hari-hari saya selalu
dengan mereka. Kami banyak menghabiskan waktu untuk bertukar ide tentang
apapun, hal yang sederhana sekedar nongkrong saja sampai urusan bisnis besar
yang ingin kami rintis kami selesaikan bersama. Kami berenam, berasal dari
tempat tinggal yang berbeda, angkatan sekolah yang berbeda, tetapi mencoba
bersama melewati masa hidup yang berat menurut kami. Tetapi bukan berarti tanpa
masalah dan tanpa konflik, keduanya selalu bersama proses kami tetapi karena
semua kami bingkai dalam persaudaraan yang baik masalah dan konflik hanya jadi
bumbu yang semakin menjadi penyedap rasa persaudaraan kami.
Kami sadar bahwa ide, cara pandang,
dan tradisi harus jadi sesuatu yang satu dan tidak bisa dipisahkan. Semakin
kuat ketika kami kemudian diminta mengurusi sebuah proyek peradaban, ditugaskan
mencari sejumlah orang untuk mengemban proyek yang sama yaitu proyek
menciptakan manusia yang baik dengan cita-cita yang baik. Hampir tiap waktu
kami bertukar ide, gagasan, cara pandang dan strategi tentang itu, kami pula
menciptakan sarana yang memudahkan aliran komunikasi antara kami. Dan beginilah
cara kami merawat tradisi yang menguatkan kaki kami berjalan menuju cita-cita
kemanusiaan, cita-cita peradaban.
Beginilah cara kami merawat
tradisi, sebuah upaya membangun pola kebersamaan yang mendekatkan kami dengan
hal-hal yang baik. Ketika tradisi semakin menguat memformula strategi dan
solusi tidak hanya diselesaikan di forum resmi tetapi juga di warung kopi dan
tempat nongkrong yang mencairkan kebekuan ide di kepala kami. Merawat tradisi
menjadi sesuatu yang membelajarkan kami bahwa ada nilai komunal yang menuntun
sikap kami sehingga jauh dari egoisme, jauh dari keinginan bersikap semaunya,
karena komunalitas tadi sungguh secara sadar mengingatkan setiap sikap yang
tidak benar.
Cara kami merawat tradisi kami
sederhanakan dengan intensitas kami minum kopi bersama. Dengan itulah kami juga
membangun pola menyelesaikan masalah. Kami kemudian membuat indikator
kesuksesan tugas bersama kami dengan intensitas "ngopi" kami. Semakin
tinggi intensitas "ngopi" maka semakin banyak pula tugas-tugas yang
kami tuntaskan, semakin banyak pula inspirasi dan gebrakan baru mensukseskan
tugas-tugas perjuangan, semakin banyak pula kebaikan yang bisa menjadi
investasi di akhirat. Dan beginilah cara kami merawat tradisi merupakan
terjemahan dari ikhtiar kami berbuat untuk bumi Nggahi Rawi Pahu.
Selasa, 03 Maret 2015
PILKADA TIDAK SELAMANYA SOAL UANG
Satu jam yang lalu saya kebetulan duduk dan mengobrol dengan beberapa orang didepan kantor DPRD Dompu. Pada saat itu pula ada beberapa anggota DPRD yang berbincang disisi sebelah kami duduk. Kemudian dari dalam ruang loby kantor DPRD keluar salah seorang anggota DPRD dan menyapa kami kemudian pergi. Sepertinya hendak menuju kantor salah satu partai yang hari ini akan menerima kedatangan pasangan bacabup dan bawacabup Kisman Pangeran dan Ompu Beko. Setelah menyapa kami kemudian pamit. Anggota DPRD yang lain yg sedang duduk disamping tempat kami mengobrol tiba-tiba menyeletuk "raho lalo 3 M re". Dan sambil tertawa mendengar celetukan itu anggota dewan yang tadi langsung berangkat menuju kantor partainya.
Saya berfikir, apakah selalu Pilkada hanya soal uang?Kalaupun selalu adalah soal uang apa juga tidak ada sebelumnya berbincang soal visi, misi, dan renstra. Saya jadi teringat ketika PKS membuka pendaftaran Bacabup akhir bulan lalu. Pada saat itu Tim Komunikasi Calon Kepala Daerah PKS Dompu menolak meregistrasi Calon yang mendaftar tanpa membawa Rencana Strategis jika terpilih menjadi Bupati Dompu periode 2015-2020. Kemudian menolak Pendaftaran yang hanya mengirim Tim Sukses saja. Uang adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan operasional politik. Tetapi Ide tentang pembangunan jauh lebih mahal dari sekedar bicara uang. Dan uang seharusnya dijadikan sebagai hal yang sekunder dan yang primer adalah ide dan gagasan yang sudah diformula menjadi Renstra untuk Dompu kedepan. Sehingga perlu kita bangun tradisi politik yang melahirkan ide dan gagasan baru. Dan ide serta gagasan baru itu yang mungkin melahirkan pembangunan sumber daya yang baik di Kab.Dompu.
#Cuappagi
#temankopi
Selasa, 06 Januari 2015
KAPAN KARYAKU JADI BUKU?
Menulis adalah kebiasaan yang sudah cukup lama saya geluti. Dari memiliki diary ala anak remaja sampai punya blog
pribadi. Dari tulisan yang saya sangat malu jika dibaca orang lain karena isi
dan sistematika menulisnya yang tidak karuan, sampai merasa layak tulisan saya
dibaca orang banyak karena kualitasnya. Bahkan beberapa kali tulisan saya dimuat
di rubric opini salah surat kabar di NTB. Ini napak tilas menulis yang sungguh
progresif karena semakin hari eksistensi menulis saya mulai mendapat tempat di
percaturan karya menulis tingkat lokal sampai layak dibaca oleh orang lain
dimana-mana karena saya ekspos di media online.
Tetapi satu hal yang membuat saya
mesti bertanya. Pertanyaan yang kemudian menuntut satu progres yang lebih nyata
kepada setiap orang yang hobi menulis. Kapan tulisan-tulisan itu menjadi
buku?Kapan dia menjadi satu kumpulan ide yang layak terbit menjadi sebuah buku
yang kemudian bisa berada di tangan manusia yang ada diseluruh pelosok negeri.
Menulis di media online pasti punya batas pembaca, hanya mereka yang melek
tekhnologi saja yang bisa menikmati sekumpulan ide dari tulisan saya. Tetapi
jika dia berhasil dicetak menjadi sebuah buku pasti orang-orang tua, remaja dan
pemuda, bahkan pelajar yang membutuhkan inspirasi bisa menenteng buku karya
saya kemana saja. Tidak hanya mereka yang melek tekhnologi tetapi mereka anak
remaja dan pelajar yang setiap pulang sekolah mengisi waktunya dengan bertani,
bisa membawa buku karya saya ke tempat-tempat itu untuk mengisi waktu mereka.
Dan pada saat itulah saya bisa masuk ke dalam pikiran mereka untuk memberi
inspirasi, motivasi, dan semangat, bahwa orang-orang yang mampu hidup adalah
bukan mereka yang punya duit banyak tetapi mereka yang punya mimpi.
Saya ingat betul bahwa tulisan yang
memuat tanya seperti ini sering saya tulis. Tulisan seperti ini lahir karena
beberapa sebab; pertama saya membaca
satu buku yang judul dan covernya bagus tetapi gaya menulisnya sederhana,
artinya saya yakin saya mampu juga jika menulis dengan gaya yang sama. Kedua, semakin hari semakin banyak
kawan lama yang mempublikasikan buku tulisannya sendiri di media sosial, dan
saya kalah start. Ketiga, setiap
awal tahun seperti ini sering kali keinginan besar membukukan tulisan tentang
perjalanan hidup sendiri mengganggu saya, kenapa belum ada hasil dari belajar
nulis selama ini? Apa yang mesti dilakukan? Tiga hal itu selalu menggagu
ketenangan saya. Sejak awal memang saya memasang standar sukses salah satunya
adalah mempunyai karya menulis yang dibukukan. Rupanya target itu sangat
melekat bersama hari-hari saya sehingga hal-hal kecil yang ada kaitannya dengan
hasil karya menulis selalu saja mengarahkan pikiran saya kepada keterbatasan
saya melahirkan karya itu sampai detik ini.
Saya harus mengidentifikasi hal-hal
yang menghambat saya untuk menulis serius tentang satu tema yang layak masuk ke
dapur penerbitan. Karena ibarat tobat sambal, diawal tahun seperti ini, target
pertama yang selalu saya tulis adalah target menulis, berikut target susulan
yang mendukung target itu. Tetapi kendala terbesarnya adalah mood. Visi yang
belum mampu menaklukkan pertimbangan perasaan adalah selalu saja membuat
ketegasan dan kedisplinan itu tumpul. Dan kemudian akhir tahun hanya memetik
buah kekecawaan atas waktu yang tidak pernah termanfaatkan dengan baik untuk
menulis.
Ada beberapa hal yang menghambat sampai
hari ini, yaitu:
1.
Visi
menjadi penulis yang lemah.
Cara dan praktek hidup itu dilihat
dari visi apa yang dibangun. Kalau hidup orang itu berantakan padahal secara ekonomi dan
keilmuan sangat mumpuni maka yang salah pasti bangunan visinya. Begitu juga
dengan visi menulis ini. Visi yang kuat adalah visi yang mampu dijiwai dalam
diri dan tindak tanduk kehidupan. Visi menulis saya jelas, tetapi belum
terjiwai sepenuhnya dalam kehidupan saya. Dari proses panjang belajar menulis
sampai hari ini saya mampu melahirkan banyak tulisan yang menurut beberapa
teman-teman yang membaca cukup memberi inspirasi. Tetapi ternyata itu tidak
cukup, melihat jumlah tulisan yang ada di rumah menulis saya
(novalpalandi.blogspot.com) setiap satu bulan saya hanya mampu membuat
rata-rata 5 tulisan. Artinya 1 tulisan untuk 6 hari. Kemudian setiap saya
menemukan ide untuk menulis, pada awalnya semangat, tetapi seringkali kandas
karena masih ada perasaan tidak penting untuk menuliskan ide itu. Padahal bisa
jadi ide itu penting bagi orang lain yang membacanya.
2.
Turunan
visi yang tidak turut membantu visi.
Berikutnya adalah visi kuat tetapi
turunannya lemah. Seharusnya jika visi ini kuat saya kira semua perangkatnya
harus saya siapkan; bolpoint dan kertas khusus menuliskan ide. Sehingga ketika
muncul ide tentang sesuatu yang menarik untuk ditulis bolpoint dan kertas
bermanfaat sekali untuk menuliskan point pentingnya, sehingga tidak hilang
begitu saja karena lupa. Kemudian buku-buku atau artikel yang memotivasi untuk
menulis harus sering dibaca untuk meningkatkan kemampuan menulis dan trik-trik
baru yang membantu. Selanjutnya juga intensitas membaca sangat membantu
meningkatkan jumlah kosa kata sehingga tulisannya tidak monoton. Hal-hal ini
tidak konsisten dilakukan, sehingga semakin membuat jarak yang jauh dengan pencapaian
visi.
3.
Strategi
meraih visi ada, tetapi tidak istiqomah.
Saya tidak jarang menuliskan beberapa
target dan strategi menulis. Misalnya saja satu hari satu tulisan. Atau satu
minggu satu buku yang dibaca. Tetapi saya tidak konsisten melaukannya. Sehingga
lupa dengan target-target itu.
4.
Gagal
fokus
Selanjutnya adalah menunda-nunda.
Salah satu kelemahan saya dalam menulis adalah gagal fokus. Laptop sudah siap,
ide sudah ada. Tetapi karena tidak fokus akhirnya ide kabur. Ada juga yang
berhenti pada judul, ada pula yang berhenti pada paragraf pertama. Setelah
semua ditunda karena berharap diwaktu yang lain bisa kembali fokus ternyata
diwaktu itu justru sudah ada ide baru yang lebih hangat untuk ditulis.
Empat hal ini yang secara umum
merupakan penghambat karya menulis saya. Tentu hanya orang-orang yang merugi
yang hari ini sama dengan hari kemarin. Untuk menjawab itu semua tentu harus
ada komitmen yang lahir secara sadar dalam diri.
1.
Memperbarui
visi
Mengevaluasi implementasi visi setelah
setahun adalah hal yang tepat dilakukan. Kemudian hasil evaluasi itu
rekomendasinya adalah mengganti visi ataukah memperbarui. Mengganti visi karena
visi sebelumnya dianggap tidak relevan dengan kondisi hari ini. Tetapi jika
visi dianggap masih relevan dengan kondisi kekinian dengan adanya
penyesuaian-penyesuaian setelah melihat perjalanan selama setahun yang harus
dilakukan adalah memperbarui. Atau menambal sulam. Ini yang saya harus lakukan
kedepan sehingga visi ini benar-benar menjadi ruh dalam menulis.
2.
Strategi
meraih visi harus lebih praktis
Tidak hanya itu, strategi meraih visi
harus lebih sederhana sehingga mudah untuk dilakukan. Harus dibuat bertahap
sehingga terbiasa melakukannya.
3.
Meningkatkan
kapasitas
Dan terakhir adalah saya harus
meningkatkan kapasitas menulis dengan banyak membaca dan banyak melatih diri
mengartikulasi ide-ide. Perlu meningkatkan intesitas membaca, sehingga
memperkaya kosa kata dan memperkaya gaya mengungkap satu model ide dengan
caranya masing-masing. Sehingga tahun 2015 menjadi tahun momentum mengakhiri
paceklik menulis.
Semua hambatan sudah coba
diidentifikasi. Tidak ada lagi karya yang tersumbat karena krannya telah
dibuka. Solusinya kemudian tinggal dibuat dalam program harian, mingguan, dan
bulanan. Dengan ini kemudian pertanyaan “kapan karyaku jadi buku?” mendapatkan
jawaban nyata pada tahun 2015 ini. Semoga niat tulus saya memberi inspirasi
keseluruh pelosok negeri mendapatan ridho dan rahmat dari Allah, serta
diberikan kemudahan-kemudahan dalam meraihnya. Amin
Langganan:
Postingan (Atom)
Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin