`

`

Jumat, 21 Maret 2014

DARI POLITIK KE PERADABAN (part 1)


@penaamatir

Semangat saya kembali ber-api membaca transkrip taujih @anismatta "Dari Politik ke Peradaban" dalam buku Integrasi Politik dan Dakwah.

Ini kira-kira isi taujih yang membuat saya bersemangat. Momentumnya tepat untuk membakar jiwa ditengah perang saat ini. Monggo dinikmati..

Jejak-jejak ini adalah awal perjalanan panjang sebuah transformasi besar dari sebuah Gerakan menuju Negara.

Kedepan ada 3 cita-cita yang akan kita kejar, yaitu: cita-cita politk, cita-cita dakwah, dan cita-cita peradaban.

Cita-cita politk.Kita harus melampaui rekor perolehan suara Masyumi sebesar 20%.Seperlima dari total jumlah pemilih yg akan kita miliki.

Ini cukup berwibawa untuk memimpin negeri ini. Sehingga semua akan berjalan sesuai persetujuan dan ketidak setujuan PKS.

Jika takdir bersama kita dan mendapatkan suara 20%. Ini belum bisa membuat kita bangga di negeri ini.

Karena disepanjang sejarah politik di negeri ini. Jika digabungkan suara partai-partai Islam tidak ada yang mampu melampui angka 50%.

Artinya walaupun negeri ini dihuni oleh mayoritas muslim tetapi ternyata afiliasi ideologinya belumlah kepada Islam.

Afiliasi ideologinya masih kepada ideologi-ideologi sekuler.

Berarti gerakan-gerakan dakwah yang telah kita lakukan sejak awal abad ke-20 belum bisa kita kapitalisasi secara politik.

Padahal kita tahu bahwa usia ormas-ormas Islam terbesar di negeri ini jauh lebih tua dari pada usia Republik Indonesia.

Kita sebut satu per satu. Syarikat Islam-1905,Muhammadiyah-1912,Persis-1923,dan NU-1926. Lebih tua tetapi belum pernah sampai 50%.

Berarti sekali lagi dalam perspektif dakwah, kita belum pernah menang di negeri ini.

Cita-cita dakwah. Ukuran kemenangan secara dakwah sangat berbeda dengan ukuran kemenangan secara politik.

Kemenangan dakwah yang kita maksud jika masyarakat Islam atau orang-orang shalih di negeri ini lebih dari 50%, setidak-tidaknya 50%+1%.

Ukuran keshalihannya adalah mereka berafiliasi secara ideologi kepada Islam,melakukan semua fardhu'ain,dan meninggalkan dosa-dosa besar.

Itu ukurannya, dan kita hanya dapat dikatakan berhasil jika total keshalihan dalam masyarakat ini bisa dikonversi secara politik.

Atau total perolehan partai-partai Islam bisa minimum 50+1. Inilah cita-cita dakwah kita.

Negeri yang kita tempati ini adalah negeri terbesar keempat di muka bumi dan negeri terbesar di dunia Islam saat ini.

Apabila jumlah penduduknya digabungkan semua totalnya sama dengan total jumlah penduduk dari 22 negara Arab.

Jika kita jelajahi dengan pesawat terbang dari Sabang sampai Merauke,itu sama dengan luas wilayah ketika terbang dari Jakarta ke Jeddah.

Atau sama dengan luas wilayah ketika terbang dari Londonn ke Moskow.

Memang negeri ini diberikan oleh Allah SWT. kekayaan yang melimpah ruah.

Semua jenis kekayaan yang kita perlukan untuk membangun sebuah peradaban sudah ada di negeri ini.

Satu-satunya karunia yang belum pernah diberikan adalah kepemimpinan.

Kepemimpinan yang bisa menggunakan seluruh potensi untuk membangun sebuah peradaban Indonesia.

Kita juga ditakdirkan hidup pada suatu zaman dimana negara-negara muslim yang lainnya menghadapi persoalan yang jauh lebih banyak.

Dan negara-negara Muslim sedang menantikan terobosan dari negara Muslim manapun juga untuk memimpin dan mengkonsolidasikan mereka.

Apabila dunia Islam ingin bangkit maka dunia Islam membutuhkan semua sandaran spiritual yang sangat kokoh

Dan itu sangat mungkin bahkan hanya mungkin diperoleh kaum Muslimin diseluruh dunia Islam dari negeri sebuah negeri bernama Indonesia.

Itu juga yang menjadi harapan Dr.Yusuf Qardhawi kepada Presiden SBY, ketika Presiden SBY berkunjung ke Qatar.

Tunggu lanjutannya ya Bro..


0 komentar:

Posting Komentar

Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin