@penaamatir
Semangat
saya kembali ber-api membaca transkrip taujih @anismatta "Dari
Politik ke Peradaban" dalam buku Integrasi Politik dan Dakwah.
Ini
kira-kira isi taujih yang membuat saya bersemangat. Momentumnya tepat untuk
membakar jiwa ditengah perang saat ini. Monggo dinikmati..
Jejak-jejak
ini adalah awal perjalanan panjang sebuah transformasi besar dari sebuah
Gerakan menuju Negara.
Kedepan
ada 3 cita-cita yang akan kita kejar, yaitu: cita-cita politk, cita-cita
dakwah, dan cita-cita peradaban.
Cita-cita
politk.Kita harus melampaui rekor perolehan suara Masyumi sebesar 20%.Seperlima
dari total jumlah pemilih yg akan kita miliki.
Ini
cukup berwibawa untuk memimpin negeri ini. Sehingga semua akan berjalan sesuai
persetujuan dan ketidak setujuan PKS.
Jika
takdir bersama kita dan mendapatkan suara 20%. Ini belum bisa membuat kita
bangga di negeri ini.
Karena
disepanjang sejarah politik di negeri ini. Jika digabungkan suara partai-partai
Islam tidak ada yang mampu melampui angka 50%.
Artinya
walaupun negeri ini dihuni oleh mayoritas muslim tetapi ternyata afiliasi
ideologinya belumlah kepada Islam.
Afiliasi
ideologinya masih kepada ideologi-ideologi sekuler.
Berarti
gerakan-gerakan dakwah yang telah kita lakukan sejak awal abad ke-20 belum bisa
kita kapitalisasi secara politik.
Padahal
kita tahu bahwa usia ormas-ormas Islam terbesar di negeri ini jauh lebih tua
dari pada usia Republik Indonesia.
Kita
sebut satu per satu. Syarikat Islam-1905,Muhammadiyah-1912,Persis-1923,dan
NU-1926. Lebih tua tetapi belum pernah sampai 50%.
Berarti
sekali lagi dalam perspektif dakwah, kita belum pernah menang di negeri ini.
Cita-cita
dakwah. Ukuran kemenangan secara dakwah sangat berbeda dengan ukuran kemenangan
secara politik.
Kemenangan
dakwah yang kita maksud jika masyarakat Islam atau orang-orang shalih di negeri
ini lebih dari 50%, setidak-tidaknya 50%+1%.
Ukuran
keshalihannya adalah mereka berafiliasi secara ideologi kepada Islam,melakukan
semua fardhu'ain,dan meninggalkan dosa-dosa besar.
Itu
ukurannya, dan kita hanya dapat dikatakan berhasil jika total keshalihan dalam
masyarakat ini bisa dikonversi secara politik.
Atau
total perolehan partai-partai Islam bisa minimum 50+1. Inilah cita-cita dakwah
kita.
Negeri
yang kita tempati ini adalah negeri terbesar keempat di muka bumi dan negeri
terbesar di dunia Islam saat ini.
Apabila
jumlah penduduknya digabungkan semua totalnya sama dengan total jumlah penduduk
dari 22 negara Arab.
Jika
kita jelajahi dengan pesawat terbang dari Sabang sampai Merauke,itu sama dengan
luas wilayah ketika terbang dari Jakarta ke Jeddah.
Atau
sama dengan luas wilayah ketika terbang dari Londonn ke Moskow.
Memang
negeri ini diberikan oleh Allah SWT. kekayaan yang melimpah ruah.
Semua
jenis kekayaan yang kita perlukan untuk membangun sebuah peradaban sudah ada di
negeri ini.
Satu-satunya
karunia yang belum pernah diberikan adalah kepemimpinan.
Kepemimpinan
yang bisa menggunakan seluruh potensi untuk membangun sebuah peradaban
Indonesia.
Kita
juga ditakdirkan hidup pada suatu zaman dimana negara-negara muslim yang
lainnya menghadapi persoalan yang jauh lebih banyak.
Dan
negara-negara Muslim sedang menantikan terobosan dari negara Muslim manapun
juga untuk memimpin dan mengkonsolidasikan mereka.
Apabila
dunia Islam ingin bangkit maka dunia Islam membutuhkan semua sandaran spiritual
yang sangat kokoh
Dan itu
sangat mungkin bahkan hanya mungkin diperoleh kaum Muslimin diseluruh dunia
Islam dari negeri sebuah negeri bernama Indonesia.
Itu
juga yang menjadi harapan Dr.Yusuf Qardhawi kepada Presiden SBY, ketika
Presiden SBY berkunjung ke Qatar.
Tunggu
lanjutannya ya Bro..
0 komentar:
Posting Komentar