`

`

Menulis bersama Cinta

Aku akan menulis bersama cinta. Itu kalimatku. Ini langkah pertamaku untuk memulai merangkai kembali segala ide ini. Semoga memberi manfaat pada kita semua. Memberi manfaat pada dunia.

Usiamu Bertambah, Cinta

Perasaan menemukan ruang untuk menulis ini ketika aku harus memikirkan satu ruang untuk menempatkan ucapan “Selamat Milad ke-23” kepada dikau, istriku sepanjang sejarah.

Dia Hadir Lagi

Malam ini kenapa rasanya ia hadir lagi mengisi ruang rindu ini. Setelah setahun lebih dia meninggalkan kami dengan senyum kasih sayangnya. Entah apa gerangan yang membuat air mata ini tiba-tiba menetes di sudut mataku. Tiba-tiba aku merindukannya.

Menikah Mengajarkan Banyak hal

Menikah seharusnya difahami sebagai lompatan menuju keridhaan dan surga Allah yang tidak pernah putus kenikmatannya. Maka dalam melewatinya semestinya bertabur amal sholeh.

Memaknai Tahun Baru 2014

Silahkan tulis mimpimu. Yakinlah bahwa ini hal terkecil yang bisa kita lakukan untuk merubah keterpurukan menjadi kebangkitan. Kita tidak akan sampai di ujung titik kesuksesan jika kerja-kerja yang kita lakukan hanyalah berhenti pada kesibukan kita mendefinisi makna fundamental tentang hadapan kita saat ini.

Hanya Ingin Menulis

SAYA INGIN MENULIS. Adalah sebuah cita-cita akan perubahan yang pelan tetapi pasti. Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan.

Jejak Usia Menuju 29 Tahun

Sesaat,waktu seolah memberi ruang untuk berkontemplasi panjang,memandangi kembali jejak dan sisa perjalanan yang telah dilewati

Bunda Tersayang, Semangat dan Inspirasimu Selalu Hidup

Semoga semangat dan inspirasimu selalu hidup sampai generasi kami menggantikan peran-peran ini. Dan semoga Allah meridhainya. #Bundatersayang.Spesial untukmu #Bundatersayang, bahwa semoga Allah mengampuni dosamu dan menempatkan engkau ditempat yang terbaik. Amin

Catatan Perjalanan Ber-LSM

Sekedar mengenang jejak #berLSM yang telah setahun tidak ku geluti lagi.#berLSM Gerbang baru, tempatku menemukan warna-warni aktivitas yang tak asing.Aktivitas #berLSM memang fase tetapi bagiku untuk beberapa hal adalah seperti melanjutkan perjalanan. #berLSM itu; penuh dengan ruang-ruang dialektika,motivasi mengembangkan diri,dan egaliter.Ya sudah pasti kita bisa memelihara idealisme.

Jika Boleh Memilih (Part 1)

Jika boleh memilih, aku ingin kembali ke masa kecil. Disaat mengenyam bangku sekolah di Sekolah Dasar (SD). Hidup bagiku disaat itu adalah mandi pagi, berseragam dan berangkat sekolah. Bermain sesuka hati, belajar semampuku, makan lalu istirahat. Hidup mengalir tanpa beban. Yang ada adalah tumbuh dan besar ditengah orang-orang yang menyayangi.

Antara Pilihan

Tak ingin rasanya beranjak pergi meninggalkan persinggahan ini ruang sepi yang buatku terhenti diujung jejak-jejak perjalanan itu

Sepi ditengah Keramaian

Sepi ditengah keramaian ini semoga menjadi peristiwa-peristiwa yang indah jika dikenang kembali kelak. Bahwa bagian dari perjalanan ini adalah memupuk cinta diseberang pulau. Atau cinta bersemi dalam kejauhan. atau mungkin Cinta dalam ruang yang berbeda. Atau apapun lah yang menggambarkan cinta yang selalu membersamai waktu-waktu kami.

Untuk yang Terkasih

Sayang..Cinta itu menyembuhkan..ada yang beda saat dirimu hadir disini..dengan segunung rasa yang kau punya..kau menyebutnya cinta..ya sering sekali kau menyebut kata itu,menulisnya,mengungkapkannya,menuliskannya lagi,begitu,sering sekali,terus begitu,seperti tak mampu diungkap oleh kata,seperti tak selesai ditulis dengan pena.

9 Bulan Lagi Jadi Ayah

"Kak barusan saya test pack. Alhamdulillah positif..Sembilan bulan lagi sampean jadi abi..In shaa Allah..:)" Memang baru saja menyapa di perut ibunya. Belum genap sebulan. Masa-masa berat yang mesti dilewati dengan kesabaran. Semoga tidak ada halangan ataupun hambatan yang berarti. Selanjutnya harus mengatur aktivitas sebaik-baiknya sehingga dia tetap terpelihara hingga menjadi manusia seutuhnya dan hadir menyapa dunia. Amin

Dua Hari Cukup

Satu bulan berada berjauhan dan sudah saatnya waktu ini berdialog dengan cinta kembali. Membersamai hari-hari berdua bersamanya, kekasih hatiku. Aku meski sadar bahwa karena pertarungan ini masih berhelat maka tidak ada cukup waktu untuk menyapanya. Dua hari saja cukup untuk dia, untuk memupuk senyum dan bahagia dihatinya.

Dari Politik Ke Peradaban (part 1)

Semangat saya kembali ber-api membaca transkrip taujih @anismatta "Dari Politik ke Peradaban" dalam buku Integritas Politik dan Dakwah.Ini kira-kira isi taujih yang membuat saya bersemangat. Momentumnya tepat untuk membakar jiwa ditengah perang saat ini. Monggo dinikmati..Kedepan ada 3 cita-cita yang akan kita kejar, yaitu: cita-cita politk, cita-cita dakwah, dan cita-cita peradaban.

Dari Politik Ke Peradaban (part 2)

Cita-cita yang harus kita kejar yang ketiga adalah Cita-cita peradaban.Terjemahan implementasi dari apa yang disebutkan oleh Imam Hasan Al Banna sebagai cita-cita tertinggi dakwah kita,yaitu Ustaziatul Alam.Sementara sekarang peradaban barat tidak lagi mampu memberikan semua unsur yang diperlukan manusia untuk berbahagia.Sekarang ada kekeringan yang luar biasa. Sehingga yang dipikirkan oleh barat adalah mempertahankan hegemoni.

Merangkai Hidup Baru

#MerangkaiHidupBaru adalah episode baru yang aku adalah sutradara sekaligus pemainnya.Kenapa kok #MerangkaiHidupBaru padahal kan sudah 1 tahun lebih menikah? 1 tahun lebih menikah adalah episode yang berbeda karena muatan ujiannya berbeda.Kalau boleh aku ingin memberinya nama #MencariFormatHidup

Perjalanan Menuju Menang

Ingin mengurai satu demi satu cerita perjalanan #menang di 2014 ini. Karena ada banyak hikmah yang akan menjadi penguat langkah kedepan..Perjalanan ini harus dicatat karena ada pelajaran tentang perjuangan sungguh-sungguh kita untuk #menang..Kami ingin sefaham bahwa amanah berat ini adalah amanah semua..tugas saja yang beda..Masyarakat sudah tunggu bukti..semoga kami bisa amanah..Semoga ustad Nasaruddin diberi kuat,sehat, untuk penuhi dan perjuangkan hak rakyat.. Semoga istiqomah..Amin

Tebar Inspirasi Hingga Tak Terbendung

Tanggal 10 Mei 2014. Selamat Milad. Semoga usianya berkah. Semoga istiqomah. Semoga menjadi istri sholehah dan kemudian menjadi ibu teladan bagi anak-anaknya. Waktu-waktu belum habis untuk belajar semoga tetap mau belajar, semoga selalu memberi manfaat dimanapun, dan menjadi apapun. Tebar inspirasi hingga sekat tak mampu lagi membendungi arusnya.

Jumat, 12 Desember 2014

KESAMAAN CARA PANDANG


Kesamaan cara pandang. Ada kebahagiaan tersendiri ketika kita memiliki cara pandang yang sama dengan orang lain, begitu pula ketika orang lain sama cara pandangnya dengan kita. Kita pertama kali bertemu dengan orang lain, dan ide kita sama dengannya tentu itu membangun kesan luar biasa pada diri kita. Dan semakin melahirkan keinginan mengobrol yang lebih intensif.

Dalam sebuah entitas, kesamaan cara pandang menyedot porsi yang besar dan memegang peranan yang sangat penting. Bisa dibayangkan jika sebuah entitas, pada intensitas pertemuan yang sangat, tetapi dalam melihat dan membicarakan satu obyek selalu tidak sama, tidak juga ada proses menyamakam cara pandang itu maka yang ada adalah tidak mendapatkan kesimpulan apapun, tidak juga ada nilai yang bisa dipetik, dan yang terjadi adalah komunikasi yang tanpa ruh.

Kesamaan cara pandang tidak lahir begitu saja, tetapi lahir dari proses yang tidak sebentar. Lahir dari proses panjang. Lahir dari hasil diskusi dan eksplorasi ide. Lahir dari keberanian membenturkan gagasan. Bahkan kesiapan untuk "dibantai". Lambat laun proses itu akan bermetamorfosa menjadi sebuah cara pandang komunal. Dan cara pandang kita sendiri juga terlahir dari sana.

Pada akhirnya diskursus-diskursus kemudian tidak lagi bicara panjang tentang menyamakan kerangka berfikir yang membentuk cara pandang, karena kerangka itu terasa sudah menjadi satu bagian dari proses yang telah lama dibangun. Dalam beberapa momentum kita pasti akan langsung menyentuh wilayah esensi karena asumsi kesamaan cara pandang telah terbentuk.

Saya sering mengalami. Bahwa kita cenderung terabaikan dengan kemapanan yang telah orang lain bangun. Kita bisa jadi hidup dalam persepsi orang lain, kita cenderung meninggalkan sisi obyektifitas kita hanya karena orang lain telah menutup diri dari sesuatu yang kita beri. Bisa jadi karena dia merasa lebih dari kita, ataukah merasa bahwa tak ada yang bisa kita beri kepada dia. Persoalan klasik seperti ini sering menyumbat proses seseorang untuk menjadi lebih baik.

Cara pandang harus difahami sebagai jembatan kecil yang akan mengantarkan kita pada satu visi dan satu gerakan yang sama. Cara pandang harus difahami sebagai gerbang awal untuk meraih sukses organisasi. Cara pandang harus difahami sebagai upaya mengintegrasi tujuan kita kedalam tujuan besar organisasi. Cara pandang harus difahami sebagai petunjuk sikap yang tegas. Dan gagal membangun cara pandang adalah gagal membangun cara sikap yang tepat dan bermanfaat.

Kita semua pasti merasa bahwa ada perbedaan jelas ketika kita bertemu dengan orang yang sama dan tidak sama cara pandangnya dengan kita.

Ketika bertemu dengan orang yang sama cara pandang dengan kita. Langsung konek. Sekedar dengan satu SMS mengundang diskusi. Ketika sudah bertemu tidak perlu dengan pengantar panjang. Langsung menyentuh esensi. Langsung berbicara pada inti. Atau mengawali dengan kelakar pemecah suasana, kemudian langsung bicara pada fokus persoalan.

Dan lebih sering tidak kaku pada waktu diskusi yang diagendakan formal tetapi selalu berlanjut pada moment apapun. Mampir ngopi, selepas main futsal, tak sengaja bertemu, dan sebagainya memulai pembicaraan dengan tema yang sama pula tak masalah. Selalu renyah. Seperti sedang sama-sama memikirkan satu agenda yang sama padahal berlatar belakang kesibukan yang berbeda.

Kita pasti pernah merasakan ini. Dan sebuah tim yang terbentuk dari orang-orang yang sama cara pandangnya semakin mengeratkan ikatan hati.

Berbeda ketika bertemu dengan orang yang berbeda cara pandangnya dengan kita. Selalu kebingungan memulai untuk bertemu. Ketika ada inisiatif untuk bertemu selalu muncul pertanyaan dalam hati "mau bertemu, dalam rangka apa?". Kalau tidak ada hal penting,serius,mendesak kita tidak terdorong untuk bertemu. Seolah-olah kita bersama atas sekedar kepentingan pertanyaan "apa".

Bisa jadi ada pola hubungan yang dibuat-buat. Bersama kita dia baik, tidak bersama kita dia menjelekkan kita. Ada juga seperti tergerusnya sikap apresiatif. Ada rasa ketidakpercayaan terhadap kemampuan kawannya. Padahal setiap orang pasti berangkat dari titik nol. Yang membuat dia semakin berkapasitas adalah prosesnya dan apresiasi yang sungguh dari lingkungannya.

Orang-orang yang tidak mampu membangun cara pandang yang benar pada tingkat strata sosial tertentu akan gagap dalam bersikap semestinya, akan kabur eksistensinya, dan perlu kembali merefresh orientasi hidupnya.

Orang yang berbeda cara pandangnya dengan orang lain karena keumuman pada cara pandang yang baik semestinya dia baik. Terlepas apakah memang tidak sama atau dia sejak awal menutup diri. Memang kajiannya perlu menghadirkan banyak faktor. Faktor tradisi yang membesarkannya, yang tidak pernah menyediakan kesempatan untuk mengasah diri, mengasah gagasan dan ide. Memang selalu ada pemikir dan pekerja. Pembedaan ini bukan lantas keduanya dibedakan secara tegas bahwa pemikir tidak bisa menjadi pekerja atau sebaliknya. Tetapi sekali lagi tradisi yang membesarkannya menjadikan dia seperti apa. Karena saya juga banyak menemukan ada konseptor sekaligus pekerja lapangan yang hebat. Berikutnya faktor lingkungan tempat dia hidup, yang bisa menjadi alat hipnotis yang luar biasa. Tak ada artinya aktivis kebaikan jika nyaman dalam lingkungan yang bisa membuat idealismenya tergadai. Proses tergadainya idealisme adalah proses yang sangat halus, proses yang pasti berawal dari memakzulkan sesuatu yang bertentangan dengan nilai. Dan lambat laun tak terasa bahwa idealismenya diujung tanduk.

Itulah bedanya.

Bersambung...

16 YANG KE-30


Angka 16 dibulan November adalah angka bersejarah buat saya. Angka penanda saya dilahirkan 30 tahun yang lalu. Tepat di bulan November. November 2014 adalah November yang ke-30 dalam perjalanan hidup saya. Diusia yang semakin beranjak “tua” tentu banyak episode cerita yang saya lewati, banyak hikmah, dan pelajaran yang saya petik untuk perjalanan yang lebih jauh lagi. Dan perjalanan dari November 2013 menuju November 2014 menggores banyak persitiwa yang syarat isi. Butuh waktu untuk mengurainya. Dan ini salah satu alasan kenapa tulisan ini baru muncul sekarang, bahwa peristiwa luar biasa membersamai perjalanan hingga usia ke 30 tahun ini.

Tahun 2013
Ketika menginjak usia ke 29 tahun, saya dan istri masih berjauhan. Saya di Dompu, sedangkan istri saya di rumah orang tua-di Gerung Lombok Barat. Berjarak bukan tanpa sebab, berjarak karena istri masih harus menyelesaikan tugas belajarnya. Menuntaskan Sarjana strata 1 (satu) adalah satu hal utama yang membuat kami berjauhan dalam waktu yang cukup lama. Hingga akhirnya dia berhasil lulus bulan april 2014.

Sampai Desember 2014, hadapan kami adalah jarak yang membatasi kami berdua. Tahun 2013 tidak ada sesuatu yang istimewa, hanya cerita datar yang tidak beda dari biasanya.

Tahun 2014.
Perjalanan angka 16 menuju kali yang ke-30 ternyata mulai terasa ketika Tahun 2014 menyapa. Banyak peristiwa yang cukup buat kami bersyukur, belajar, dan mengambil pelajaran. Sungguh hidup adalah teka-teki yang tak pernah habis, sungguh hidup adalah rahasia tak pernah diketahui oleh manusia, sungguh hidup adalah otoritas Allah-hanya DIA yang tau kemana arah jalan hidup kita akan berlabuh dan berakhir.

Januari 2014. Memang genap setahun kami berdua menunggu kehadiran orang baru dalam kehidupan kami berdua, sebagai tambatan hati, dan pelipur lara. Menghibur jalan lurus dan berliku kehidupan yang sedang kami tempuh sama-sama. Dan setelah setahun menjadi waktu yang tidak sebentar untuk kami belajar mejadi orang yang sabar, Januari adalah jawabannya. Januari adalah waktu terindah menjawab penantian yang sangat lama itu. Istri saya dinyatakan hamil. Dan mungkin saya adalah orang yang paling bahagia mendengar beritu itu. Saya akan menjadi seorang ayah. Amanah baru yang harus dilakoni.
Februari-Maret 2014. Terus terang, karena waktu berjauhan yang terlalu lama membuat saya merasa bahwa hidup kami seperti berjalan ditempat, tak ada perubahan berarti, sementara waktu terus bergulir, saya juga tak ingin dengan derasnya waktu, kami tergerus, dan tak bisa bersaing dalam kehidupan. Dan saya memutuskan meninggalkan hidup saya di Dompu untuk sementara dan membantu istri menuntaskan skripsi. Karena jika skripsi istri saya selesai kami bisa bersama-sama memikirkan rencana-rencana hidup yang lain. Alhamdulillah keputusan yang tidak sia-sia, istri saya akhirnya menyelesaikan skripsi dan ujian, sampai daftar wisuda.

April 2014. Bulan April selain adalah bulan momentum bagi istri saya menuntaskan kuliah, dan tepat tanggal 6 April 2014 resmi di wisuda menjadi sarjana strata 1 (S1). Kemudian kami memutuskan untuk kembali ke Dompu untuk menetap, menjadikannya benar-benar sebagai medan juang kami melewati hidup. Bulan April juga adalah bulan pertarungan politik. Tepat 9 April 2014 adalah pelaksanaan Pemilu Legislatif. Kami setelah setahun merencanakan strategi pemenangan Ustad kami yang menjadi calon wakil DPRD Kab.Dompu. Saya dan istri sampai Dompu 2 hari sebelum pemilihan. Dan pulang bersama istri setelah berjauhan lalu bertemu di rumah mertua, kemudian sekarang kembali ke Dompu bukan kemudian membuat kami terus “berpacaran” tetapi justru semakin jarang bertemu. Saya “dipanggil” oleh tugas dakwah politik kami untuk mengurusi tugas di salah satu kecamatan di dapil 2. Kecamatan yang terdiri dari beberapa desa terpencil dan jauh dari pusat kabupaten. Suasana politik cukup panas, susah saya uraikan kronologinya. Dan saya tidak tidur di rumah untuk beberapa hari. Tetapi ikhtiar saya, teman-teman, tim sukses, dan sebagainya untuk memenangkan Ustad kami berbuah sukses, karena kemudian mengantarkan beliau duduk menjadi wakil rakyat di DPRD Kab.Dompu periode 2014-2019.

Mei-Agustus 2014. Setelah perjuangan politik melahirkan kesyukuran mendalam karena Allah mengamanahi kami khususnya Pak Nasaruddin untuk menjadi wakil kami di DPRD, selanjutnya aktivitas kembali berjalan sebagaimana biasa. Khususnya saya, saya kembali merajut banyak hal dengan istri saya, memikirkan beberapa keinginan dan harapan dalam kehidupan kami berdua. Istri saya mendapat kesempatan untuk mengajar di Sekolah Islam Terpadu bernama SDIT Al-Hilmi, saya sekolah yang tidak hanya sekedar menjalankan tugas sebagai guru dan mendapatkan gaji bulanan tetapi ada lingkungan yang unik, lingkungan yang terkondisikan, lingkungan yang sangat memperhatikan adab pergaulan Islami. Selama istri menjadi guru, dan mnegajar di sekolah islam ini, saya merasa tenang karena isti tidak pernah lagi mengeluh bosan,suntuk, dan jenuh karena tidak ada aktivitas atau aktivitas yang monoton di rumah. Sehari-hari, setiap istri pulang mengajar saya tidak pernah tidak melihat senyum dan rona wajah bahagia yang membalut wajahnya. Dan setiap pulag sekolah dia selalu bercerita tentang kesan dan dialog-dialog uniknya dengan siswa yang lucu-lucu, dan cerdas.

September 2014. September, usia kehamilan istri saya sudah masuk bulan ke-8. Sudah saatnya mempersiapkan segala macam hal untuk menyambut tamu baru dikeluarga kecil kami, kelahiran seorang anak yang lebih kurang setahun kami tunggu. Dan kami memilih mempersiapkan semuanya di rumah mertua. Dan disana kami fokus memikirkan calon bayi kami.

Oktober 2014. Bulan ini adalah bulan yang penuh warna-warni. Bulan yang sungguh membuat air mata dan senyuman beriringan. Ketika saat-saat kami sedang mempersiapkan diri menjadi calon ayah dan ibu bagi anak kami sungguh tidak kami duga ujian besar menghantam keluar kami, salah satu dari anggota keluarga kami difitnah, dicemar nama baiknya, ujian terberat yang pernah ada, tidak pernah saya lewati sebelumnya. Dan sungguh beban pikiran tersedot sepenuhnya kesana. Sebagai manusia rasanya tak sanggup melewati ujian ini, andai boleh memilih saya tidak akan pernah mau memilih ini, tetapi Allah pasti tau dan mengerti ujian yang pantas untuk ditimpakan kepada setiap hamba-Nya. Dan beberapa minggu kemudian, istri saya melahirkan, status kami seketika berubah menjadi Ibu dan Ayah. Bahagia, haru, mengisi dada kami, dan rasa syukur mendalam tak lupa kami haturkan kepada Allah SWT karena ujian sekaligus nikmat yang diberikan selama ini.

November 2014. November tahun 2014 menjadi November yang luar biasa. Ada banyak cerita. Dan tidak sanggup untuk diceritakan. Banyak hal yang sekedar hanya bisa di ekspresikan dengan rasa dan air mata. Allah Maha Segalanya, mengatur seluruh jalan hidup kami.

Desember 2014. Desember ini saya mengajukan persyaratan menjadi staf ahli PKS Kab.Dompu atas keputusan pleno di tingkat DPD PKS. Tugas sekaligus hadapan baru buat saya. Ini pula menjadi tantangan buat saya untuk belajar sungguh-sungguh untuk menjadi professional memback up tugas para pejuang parlemen. Semoga bisa.

Sekedar penanda jalan. Banyak nilai yang belum bisa saya artikulasi lewat tulisan ini, tetapi minimal ini menjadi penanda jalan saya.

Kamis, 06 November 2014

MUFID AZZAMY




Berubah status dari lajang menjadi menikah dan berkeluarga kemudian punya anak membuat setiap orang seperti mulai memerankan lakon baru. Waktu yang biasanya selalu dilewati berdua dengan suami ataupun istri berubah karena dibagi dengan tamu baru di rumahnya, buah hati yang menjadi generasi penerus cita-cita orang tuanya.

Memiliki anak serasa mengalirkan energi baru buat orang tuanya. Hidup seolah semakin berwarna. Pertanda bahwa dimulainya orang tua mengumpulkan banyak harapan dan keinginan untuk anak kesayangannya, dari mulai dia tumbuh besar, pendidikannya, dan lain sebagainya.

Begitupula dengan saya. Saya sedang melewati fase ini. Berganti status dari hanya punya istri sekarang bertambah satu yaitu anak yang baru 25 hari yang lalu, hadir ditengah-tengah kami semuanya.

Status baru ini kalau tidak pandai mengelola rasanya seperti terbawa dalam nuansa yang terlalu lebay. Senang bercampur haru menyelimuti hingga sulit dikendalikan. Saya pandangi dia, saya cium, saya ajak dia bicara sekalipun dia belum bisa bicara. Saya foto saat dia mandi, saat tidur, saat dia bangun, saat dia menangis, kemudian saya share di media sosial dan sebagainya. Sungguh saya melewati suasana itu dengan penuh perasaan. Tak ada maksud untuk berlebihan tetapi itulah ekspresi dari rasa bahagia menyambut mujahid baru dirumah kami.

Setelah menginjak usia 7 hari, anak yang baru lahir disunnahkan untuk memberi dia nama. Terus terang sejak dia dalam kandungan, saya dan istri telah bersepakat dengan satu nama yang mengekspresikan harapan, do’a, sekaligus keterwakilan dari banyak cita-cita kami yang berlum tercapai, semoga dia mampu meraihnya.

Mufid Azzamy, itulah nama yang sudah kami sepakati. Mufid, orang yang selalu bermanfaat bagi orang banyak. Sedangkan Azzamy, orang yang memiliki azzam atau komitmen yang kuat.

Kami memilih dua suku kata ini bukan tanpa alasan. Saya terus terang tertarik dengan nama Mufid sejak lama, sejak saya masih kuliah. Salah satu faktor mungkin karena saya pernah berinteraksi langsung dengan seseorang bernama Mufid. Memang saya punya teman kontrakan yang bernama Mufid atau lengkapnya Mufid Salim. Dia dititipkan oleh orang tuanya kepada saya, entah apa alasannya tetapi seingat saya orang tuanya menginginkan anaknya dititipkan kepada orang yang tepat di tempat dia kuliah. Sekalipun saya tidak merasa saya adalah orang yang tepat, karena memang saya juga sedang belajar banyak hal tentang hidup, tetapi inilah kepercayaan, saya juga mesti bersyukur bahwa saya masih dipercaya. Singkat cerita pertemuan dan perkenalan pertama kami cukup memberi energy positif buat saya, kesan pertama yang saya tangkap adalah Mufid merupakan sosok yang punya visi, dia punya semangat yang tidak umum dimiliki oleh mahasiswa baru yang baru menginjakkan kaki di kota Malang. Entah saat itu apa deskripsi jelas tentang kesan saya itu. Tetapi cukup lama kami tinggal bersama dalam satu rumah yang kami kontrak bersama 3 saudara yang lain. Sehari-hari sosok Mufid adalah sosok yang tidak pernah menolak untuk membantu, dimintai tolong—apapun bentuknya, selama dia bisa lakukan dia akan membantu. Sosok itu yang kami semua kenal, penilaian saya dan juga dari semua anggota kontrakan.

Kemudian belakangan setelah istri saya hamil, pada saat saya sibuk mencari nama untuk calon bayi saya, saya baru mengetahui bahwa Mufid berarti orang yang bermanfaat bagi orang banyak. Ternyata nama adalah do’a sekaligus cita-cita orang tua terhadap anaknya. Mungkin cita-cita itu yang diinginkan orang tuanya Mufid ketika memberi nama anaknya dengan nama Mufid. Saya sangat tertarik dengan suku kata ini (Mufid), itulah alasan kenapa saya kemudian memilih suku kata pertama dari nama anak saya adalah Mufid. Semoga dia juga merupakan wajah dari do’a saya.

Kemudian selanjutnya adalah Azzamy. Terus terang satu kesamaan saya dan istri adalah sama-sama tidak konsisten atau kurang memiliki komitmen yang kuat untuk beberapa urusan di dalam rumah tangga kami. Agenda-agenda pribadi dalam rumah tangga sering tidak dijalankan. Atau dijalankan tetapi susah untuk istiqomah. Soal waktu baca buku, soal kerapian, jadwal silaturrahim, jadwal refreshing, sering juga soal ibadah sunnah harian yang tidak istiqomah saya lakukan dan agenda-agenda yang serupa sering kali menguap begitu saja. Sampai diusia ini terus terang saya masih belajar istiqomah. Dan aktivitas menulis yang tertanam di dalamnya cita-cita yang tinggi dalam diri saya sampai hari ini tidak cukup menjadi tradisi yang erat dengan hari-hari saya. Saya masih sulit istiqomah, saya masih belajar untuk istiqomah terhadap azzam-azzam saya.

Dan itulah alasannya kemudian kami bersepakat memberi suku kata berikutnya untuk nama anak kami dengan Azzamy. Semoga dia tumbuh menjadi pemuda yang memiliki keinginan, dan cita-cita yang kuat, sampai dia meraihnya. Semoga dia menjadi anak yang sholeh, menjadi anak yang istiqomah terhadap ketaatannya kepada Allah SWT., berbakti kepada kedua orang tuanya, dan pada saatnya menjadi generasi yang siap dengan hadapan zamannya. Amin

Semakin dekat dengan usia 7 hari memang ada banyak usulan nama yang menjadi alternatif seperti Alif Fikry, Fandy Azzam, Muhammad Fatih Azzamy, Fatih Saferagic dan banyak lagi pilihan nama yang lain. Dalam rangka berbagi kebahagiaan kepada keluarga, saudara, dan teman-teman organisasi, kami juga meminta usulan nama kepada mereka. Banyak sekali usulan nama, dan kami menampungnya sebagai bagian dari pertimbangan. Sempat juga kami bersepakat memberinya nama Muhammad Fatih Azzamy. Tetapi perasaan saya lebih kuat dengan nama Mufid Azzamy karena memang filosofi nama ini begitu melekat dengan perjalanan hidup dan perasaan saya dan istri saya.

Pada akhirnya ketika tepat pada usia 7 hari, saya memutuskan untuk memberinya nama Mufid Azzamy, Pemuda yang memiliki Azzam yang kuat dan bermanfaat bagi orang banyak. Semoga nama ini adalah menjadi do’a sekaligus cita-cita kami yang kemudian mengalir bersama darah kehidupannya. Amin 

Senin, 03 November 2014

15 MENIT


Menanti status baru memang penuh rasa yang tak biasa, menjadi suami yang penuh siaga, harap-harap cemas karena ini merupakan pertarungan antara hidup dan mati.

Sejak awal bulan September, usia kehamilan istri sudah masuk 8 (delapan) bulan lebih, saya dan istri memutuskan untuk menyiapkan kelahiran bayi pertama kami di rumah mertua. Pilihan terbaik menurut kami sekaligus memenuhi keinginan mertua yang berharap mereka jadi orang pertama yang mendengar tangisan cucu pertama mereka.

Selama 1 (satu) bulan di rumah mertua, aktivitas saya tidak terlalu banyak, hanya membantu mertua berjualan, dan membantu istri untuk disiplin soal jadwal jalan kaki pagi dan sore hari, karena menurut saran beberapa orang yang pernah melahirkan, sering berjalan kaki sangat membantu memudahkan ketika proses melahirkan.

Sudah genap 1 (satu) bulan kami dirumah mertua. Masuk bulan Oktober membuat saya jadi suami siaga. Menurut hasil USG, dokter memperkirakan istri saya akan melahirkan antara tanggal 15-18 Oktober 2014. Tinggal menghitung hari kami akan berubah status menjadi bapak dan ibu. Karena ini adalah anak pertama kami, tentu perasaan kami tidak bisa diterjemahkan dengan kata-kata, ikhtiar yang terbaik tentunya kami lakukan untuk calon mujahid/mujahidah kami.

Hari Perkiraan Lahir (HPL) makin dekat, buat kami semakin siaga. Bapak dan ibu mertua juga ikut menyiapkan semuanya; dari konsultasi ke bidan, konsultasi ke dokter kandungan, sampai menyiapkan segala perlengkapan bayi. Dalam kecemasan tentu kami turut diselimuti kebahagiaan karena sebentar lagi tamu baru yang telah ditunggu lebih kurang setahun akan hadir ditengah kami semuanya.

Semakin dekat dengan tanggal 15 dan 18 semakin sering saya mendengar curahan hati istri yang takut menghadapi proses melahirkan. Dia selalu inget cerita sulit dan sakitnya proses melahirkan. Saya sering mengatakan kepada istri saya bahwa yang melahirkan itu tidak hanya dia, tetapi semua wanita merasakan proses itu, tetapi mereka tetap hidup setelah berusaha kuat melewati perjuangan hidup mati. Saya juga mengingatkan bahwa luruskan niat dan orientasinya, tanamkan dalam diri bahwa niat melahirkan adalah sebagai bagian dari ibadah, membantu seorang manusia yang bakal menjadi generasi muslim. Dengan menanamkan niat seperti ini, meninggalpun telah dicatat sebagai kebaikan.

Dan saat-saat seperti ini saya rasa sebagai saat-saat terindah, adalah saat terbaik bagi kami untuk mulai menanamkan keikhlasan dalam diri jika saja melahirkan menjadi jalan buat saya untuk kehilangan salah satunya; istri saya atau calon bayi saya. Mungkin ini adalah rasa yang sulit dihadirkan apalagi untuk diterima oleh kami disaat yang semua orang pasti merasa ini adalah saat-saat yang sangat membahagiakan, tetapi kami mesti mulai membangun kesadaran bahwa kami tidak mungkin memaksa Allah untuk mengikuti nafsu atau keinginan kami, kami mesti mulai belajar untuk yakin bahwa apapun yang kami hadapi sebagai bagian dari ketetapan Allah sudah tentu menjadi yang terbaik menurut Allah buat kami.

Saya merasa bahwa membangun nilai-nilai ikhlas, nilai tawakkal, dan nilai-nilai yang lain dalam konsep membangun keluarga Islami menjadi kewajiban saya sebagai suami, kewajiban pula bagi istri sebagai calon ibu dari anak kami nanti. “Ilmu sebelum perkataan dan perbuatan” sehingga diskusi dan berbagi ilmu memang sering kami lakukan ketika sedang berdua. Semoga tak ada kata terlambat bagi kita semua untuk belajar menjadi suami, menjadi istri, dan menjadi orang tua.

Sudah masuk tanggal 15 bahkan sudah lewat dari tanggal 18 Oktober 2014. Tepatnya sudah tanggal 19 Oktober 2014. Belum juga ada tanda-tanda mau melahirkan pada istri saya. Bapak mertua setiap pagi bahkan selalu menanyakan kepada istri saya, ibu mertua juga mulai sedikit khawatir, takut kehamilan anak pertamanya ini sudah lebih jauh jaraknya dari waktu yang diperkirakan oleh dokter. Saya hanya semakin sering mengingatkan istri bahwa momentum itu selalu tepat, pasti ada waktunya sendiri, kalau saatnya melahirkan sudah datang tidak ada kuasa kita untuk menghalangi, jadi menenangkan diri lebih baik sembari berdo’a kepada Allah semoga semuanya lancar, semuanya sehat, dan istri saya dan bayi kami selamat.

Keesokan harinya, tanggal 20 Oktober 2014. Jam 07.00 pagi. Istri saya melihat ada keluar darah dan lendir. Kami mengartikan bahwa inilah waktu yang ditunggu-tunggu itu. Saya dan ibu mertua menyiapkan perlengkapan melahirkan dan perlengkapan bayi. Kami bergegas menuju rumah bidan. Bidan ini yang jadi tempat konsultasi selama ini, tempat bertanya seputar keluhan kehamilan. Bapak dan ibu mertua menunggu didepan rumah bidan sementara saya dan istri masuk ke ruangan praktek. Setelah istri saya dibaringkan dan diperiksa ternyata menurut bu bidan, belum ada tanda-tanda bahkan waktu melahirkannya masih lama. Setelah berkonsultasi banyak hal dan merasa tidak puas dengan penjelasan bu bidan yang dikenal cukup ramah dan tenang menangani pasien ini, mertua dan istri saya memilih datang ke tempat praktek dokter kandungan yang dikenal cukup bagus di kota Mataram. Dan setelah berkonsultasi ke sana pun mereka mendapatkan jawaban yang sama. “Masih belum ada tanda-tanda mau melahirkan, sekitar seminggu lagi kalau masih belum ada tanda-tanda mau melahirkan, nanti kesini lagi”. Begitulah kira-kira jawaban dari dokter kandungan.

Antara sedikit tenang dan khawatir sepulang dari dokter kandungan, bapak dan ibu mertua serta istri memilih untuk berjalan-jalan di mall di pusat kota Mataram. Setelah satu setengah jam mereka berkeliling area mall merekapun pulang ke rumah. Dan suasana dan aktivitas kembali seperti biasa, mengurusi warung makan dan mengobrol ringan dengan keluarga dirumah hingga waktu shalat magrib tiba.

Sekitar jam 21.10 wita istri saya mulai mengeluh sakit perut. Rasa sakit yang tidak biasa. Sebentar sakit kemudian sebentar lagi kembali tidak sakit. Lebih kurang jaraknya sekitar 10 menit. Akhirnya kami satu keluarga mengantar istri saya ke Rumah Sakit Bersalin Tresna Mataram. Lebih kurang pukul 21.50 wita istri saya ditangani oleh petugas dan dokter disana.
Terdengar pembicaraan dari petugas yang menangani, “ini sudah bukaan 10” sebentar lagi melahirkan. Setelah itu saya diminta menemui perawat dimeja kerjanya.

Maaf pak, istri bapak sudah bukaan 10.
Sebentar lagi akan keluar.
Tetapi maaf sebelumnya, istri bapak ingin melahirkan normal jadi akan banyak resiko.
Kalau tidak ibunya ya anaknya.
Kepala bayinya masih diatas belum bisa keluar.
Sekitar 1 jam lagi dari sekarang mudah-mudahan langsung bisa keluar bayinya.
Kalau tidak bisa terpaksa kami ambil tindakan operasi.
Atau sewaktu-waktu jika ada kondisi yang membahayakan ibu maupun anaknya kami juga akan ambil tindakan operasi.
Terimakasih bapak Noval, silahkan tanda tangani (sambil menyerahkan berkas penanganan medis).

Setelah itu saya kembali menghampiri istri saya yang sedang terbaring dan menahan rasa sakit. Semakin dia berkeringat dan menahan rasa sakit, saya mengusap dahinya dan mengingatkan dia untuk berzikir. Dan datanglah dokter yang menangani proses melahirkan. Namanya dokter Lily. Tidak lebih dari 15 menit istri saya berjuang merasakan sakit dan berusaha sekuat tenaga akhirnya bayinya keluar. Cowok.

Antara percaya dan tidak, hanya butuh waktu 15 menit buat istri saya untuk melewati proses hidup mati itu. Dan detik itu juga kami resmi menjadi ayah dan ibu. Luar biasa, saya bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam proses melahirkan, dan bangga kepada istri saya yang telah mampu melewati proses ini dengan mudah.

Dan sekarang mulailah cinta ini kami bagi seiring bertambahnya anggota keluarga yang akan selalu menjadi perlipur lara dan penyemangat hari-hari kami kedepan. Semoga kami mampu menjadi orang tua teladan dan anak kami menjadi anak yang sholeh dan berbakti kepada kedua orang tua serta menjadi generasi terbaik di zamannya.Amin 

Senin, 13 Oktober 2014

MENJADI STAF AHLI, BELAJAR BERMANFAAT


Perjuangan untuk memenangkan Wakil Rakyat yang memiliki latar belakang sholeh menguras banyak energi dan materi. Kami merasa kami sangat berkepentingan mengirimkan wakil di gedung parlemen, karena kami memikili visi dan agenda besar perbaikan yang mesti dituntaskan, dan beberapa agenda besar itu bisa tuntas jika dan hanya jika ada wakil disana. Itulah yang menjadi kesefahaman kami bergerak dan berikhtiar memenangkan mereka. Tidak kurang setahun kami menyiapkan semua perencanaan untuk menang diPemilu Legislatif tahun 2014 ini.

Semakin dekat dengan hari pelaksanaan momentum politik satu kali dalam lima tahun itu semakin membuat kami harus bersiaga dalam segala hal. Setiap hari kami harus pastikan bahwa semua anggota tim sukses memiliki suhu semangat dan mengetahui perkembangan agenda sehingga berjalan sesuai rencana, kami mendiskusikan agenda-agenda pemenangan itu setiap hari dalam setiap moment dan event.

Ketika hari pelaksanaan tiba, dan semuanya telah dibagi sesuai tugas masing-masing; ada yang menjadi saksi, ada yang menjadi tim input data, ada yang bertugas mengantarkan makanan para saksi di TPS, ada yang mengamankan suara, ada juga yang hanya sekedar berada di TPS dekat rumahnya untuk membantu menjelaskan tentang cara pencoblosan. Aktivitas itu berlalu sampai malam hari. Dan yang berkaitan sangat erat dengan tim input data tadi, ada tim yang ditugaskan untuk menyebar untuk mencari hasil perhitungan yang sudah selesai di TPS-TPS, karena kami ingin mengetahui menang ataupun kalah langsung beberapa menit setelah seluruh perhitungan di TPS selesai. Benar saja bahwa tidak perlu menunggu waktu terlalu lama, setelah perhitungan di TPS selesai bergantian SMS timdari setiap TPS masuk ke handphone tim input data. Dan setelah semua data terkumpul kami bisa mengambil kesimpulan bahwa kami menang, bahwa ada 3 kader PKS akhirnya terpilih menjadi Anggota DPRD Kab.Dompu dari dapil yang berbeda (dapil 1, dapil 2, dan dapil 3).

Suasana senang bercampur haru menghiasi perasaan kami. Semua kader, simpatisan, dan tim sukses berkumpul di setiap rumah pemenangan caleg yang sudah sejak awal menjadi sentral aktivitas pemenangan bagi kami di masing-masing dapil.

Usai euforia itu terasa begitu memenuhi dada kami, dan kehangatan ukhuwah semakin melebarkan senyum dan rona wajah yang memancarkan kebahagiaan menghiasi setiap diri kami, dan selanjutnya sudah menjadi niscaya bahwa kemenangan ini menuntut kita mengelolanya dengan sebaik-baiknya. Kadang banyak orang yang sangat mudahmemenangkan menjadi anggota DPRD, tetapi selalu gagal mengelola kemenangan itu sebagai media untuk berbuat baik dan bermanfaat bagi masyarakat, bisa saja karena lupa diri atau memang tidak tahu apa yang mesti dilakukan disana.

Ini adalah amanah yang dipercayakan penuh oleh rakyat untuk menyuarakan jeritan hati mereka maka bagi para Aleg PKS harus benar-benar menjadi wakil rakyat yang memperjuangkan nasib rakyat yang telah memberinya amanah besar ini.

Tugas menjadi anggota DPRD adalah tugas berat. Sehingga harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Banyak sekali agenda yang menumpuk yang harus dituntaskan. Belum kelar urusan yang satu sudah ditunggu oleh urusan yang lain. Atas dasar itulah Anggota DPRD mesti memiliki tim yang kuat untuk memback up perjuangannya di sana.

Belajar Menjadi Staf Ahli
Sejak diputuskan oleh KPU bahwa PKS memiliki 3 Aleg terpilih, mencuat di internal kader PKS; di beberapa kesempatan ketika kegiatan, saat-saat ngobrol dan diskusi, saat pengajian dan halaqoh bahwa Fraksi PKS membutuhkan staf ahli yang mampu memback up seluruh kepentingan perjuangan mereka di parlemen. Mencuat pula nama saya yang diusulkan oleh beberapa teman. Beberapa kali disebut dalam kesempatan diskusi-diskusi kultural bahwa saya akan diminta menjadi staf ahli, tetapi bagi saya—saya perlu menempatkan bahan obrolan atau informasi yang berkembang itu sebagai sekedar bahan obrol penghangat diskusi saja ataukah permintaan serius dan resmi yang sungguh-sungguh. Apalagi yang mendasar adalah saya takar diri saya sepertinya belum cukup pantas. Masih banyak yang lain yang punya kapasitas untuk menjadi staf ahli.

Terus terang juga saat itu saya telah memilih bergabung dengan program salah satu LSM yang ingin konsen pada Antisipasi Bencana di Daerah Pesisir Tambora. Dan sudah beberapa kali diajak diskusi soal ini.

Ketika malam itu, tepatnya hari senin malam. Pada saat itu ada agenda “melingkar”. Dalam salah satu sesinya disampaikanlah oleh Ustad sekaligus Anggota dewan terpilih, menyampaikan hasil rapat pleno DPD PKS Kab.Dompu yang memutuskan bahwa saya menjadi staf ahli Fraksi PKS Kab.Dompu.

Yang pasti satu sisi saya senang karena diberi amanah, itu artinya saya masih dipercaya, tetapi sisi yang lain saya merasa tidak yakin bisa, saya tidak yakin mampu bekerja profesional, apalagi ini adalah pekerjaan memback up anggota dewan. Bahwa hal-hal yang menjadi kebutuhan mereka diback up secara utuh; kebutuhan pemahaman akan konstitusi, kebutuhan akan bahan bacaan untuk kebutuhan rapat dan persidangan, kebutuhan informasi dari luar yang bisa mereka advokasi dan perjuangkan, dan sebagainya.

Ketika itu saya merasa ada beban besar dipundak, terutama soal pertanyaan mampu atau tidak mampu. Kondisi seperti ini memang selalu menjadi kewajaran bagi saya ketika menerima sebuah amanah. Selalu pertarungan bathin. Suasana kebathinan yang kerap mengambil semua kebiasan tersenyum dan bercanda. Terus terang saya selalu merasakan ini sebelum saya menjalani sebuah pilihan besar,namun ketika saya sudah menjatuhkan pilihan, saya tidak punya titik balik. Saya berusaha keras untuk bekerja secara maksimal.

Satu hal lagi yang membuat suasana kebathinan saya sedikit berat adalah pilihan saya untuk terlibat di program salah satu LSM itu. Memang atas dasar perasaan tidak pantas itu tadi yang saya berkeputusan untuk belajar banyak hal lagi di LSM. Apalagi terus terang hampir 2 tahun saya tidak berkecimpung didalam dunia pemberdayaan, dunia yang menuntut aktualisasi diri yang utuh. Lalu kemudian ada opsi untuk dijalani keduanya. Menjalani keduanya terus terang itu adalah pilihan susah bagi saya karena selain ini adalah dua perkejaan yang jauh berbeda, perjalanan saya tidak pernah sukses menuntaskan dua pekerjaan sekaligus dalam satu waktu. Saya selalu gagal, pasti saja ada salah satunya yang saya korbankan dan itu sangat mengecewakan orang lain. Saya pikir, saya mesti belajar dari setiap perjalanan yang lalu, ini peringatan bahwa saya harus fokus terhadap satu urusan.Saya juga ingin ketika sudah memilih, sayatidak punya titik balik. Saya ingin bekerja sepenuhnya untuk sesuatu yang sudah saya pilih dengan sadar.

Belajar Menjadi Bermanfaat
Hari senin. Tepatnya tanggal 29 September 2014 adalah babak baru, momentum bersejarah yang setiap mereka pasti mencatat ini sebagai saat berharga dalam hidup mereka. Adalah Pelantikan Anggota DPRD Dompu. Pelantikan yang dimana juga diikuti oleh 3 orang anggota dewan dari PKS. Saya juga hadir, ikut merasakan kecipratan bahagia sekaligus ikut mendengarkan “suara gong” tanda dimulainya perjuangan besar yang akan mereka tempuh selama 5 tahun kedepan. Para pejuang parlemen dari PKS ikut disumpah sebagai bagian dari sakramen acara pelantikan ketika itu. Dan pada rona wajah mereka saya melihat tak ada suasana yang terlalu membuat mereka terlalu bereuforia karena saya juga mencoba memahami bahwa ada konsep Nahnu du’at qobla kulli syai’ bahwa kami adalah da’I sebelum menjadi yang lain. Artinya ketika disematkan amanah ini dipunggung mereka akan banyak kepentingan-kepentingan kebaikan, kepentingan-kepentingan dakwah yang akan mereka perjuangkan disana.

Keeseokan harinya (tanggal 30 September 2014) mereka mulai masuk kantor di Gedung DPRD Dompu. Dan mulai dengan sesi introduksi semua anggota. Satu sesi yang niscaya ketika mengawali setiap kegiatan apalagi kebersamaan mereka ini akan berlangsung selama 5 tahun kedepan. Yaitu sampai tahun 2019.

Kemudian terkait tugas saya sebagai staf ahli, sejak jauh-jauh hari sebelumnya saya diminta untuk membaca, memahami, dan meresume dua bahan penting untuk persiapan paripurna pertama DPRD yang membahas tentang tata tertib Anggota DPRD.Saya diminta menuntaskan PP nomor 16 tahun 2010 dan UU nomor 17 tahun 2014 atau sebelumnya bernama UU MD 3.

Yang pertama saya lakukan adalah memahami secara utuh tentang UU MD 3 sebelumnya memang belum disepakati bernama UU nomor 17 tahun 2014. Saya kumpulkan softfile-nya, saya pelajari perjalanannya dari awal, kenapa kemudian ada inisiatif untuk mengganti substansi dalam beberapa pasal, dan kenapa kemudian kontroversi. Memang dalam satu pilihan selalu ada pro kontrak, apalagi soal Undang-undang yang sangat syarat dengan kepentingan politik elit politik. Dan setelah saya mengkaji dan membandingkan dasar berfikir pihak yang menginisiasi perubahannya dan mereka yang menganggap bahwa perubahan ini harus disengketakan di Mahkamah konstitusi akhirnya saya menemukan bahwa ternyata perubahan mendasar dalam Undang-undang ini hanya pada Bab-bab yang berkaitan dengan kepentingan pusat. Dan sama sekali dalam bab yang berbicara tentang DPRD kabupaten substansi dan teks dalam pasal dan ayat tidak berubah sama sekali.

Kemudian yang kedua adalah saya menelaah secara mendalam PP nomor 16 tahun 2010, PP yang menjadi turunan dari UU MD 3 ini memuat kerangka atau koridor anggota dewan di daerah. Menjelaskan tentang ruang lingkup tugas, fungsi, dan wewenang DPRD dan anggota DPRD, fraksi, hak dan kewajiban, lalu alat kelengkapan, kode etik serta rapat dan persidangan, maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan larangan dan sanksi yang diberikan kepada anggota DPRD.

Setelah semua tuntas, saya serahkan kepada sekretaris Fraksi PKS sehari sebelum peripurna mereka berlangsung. Kemudian dua hari setelah itu saya bertanya kepada beliau tentang bahan-bahan yang saya buat. Menurut beliau sangat membantu dia dalam memahami beberapa hal penting dalam UU MD 3 maupun PP nomor 16 tahun 2010 tersebut sehingga membantu dia pula dalam mengikuti proses perdebatan yang berlangsung dalam paripurna.

Mendengar hal itu saya merasa bahagia dan bersykur karena siapapun yang ketika keberadaannya sangat bermanfaat bagi orang lain pasti ada sesuatu kenikmatan tersendiri dalam jiwanya. Dan saya mencoba memahami tugas dan eksistensi saya di staf ahli yang harus sense terhadap perkembangan tugas anggota dewan serta menyiapkan kebutuhan tentang itu.

Inilah kesempatan besar lagi bagi saya untuk belajar menjadi bermanfaat bagi orang lain. Jika dahulu konteks kebermanfaatan itu adalah dalam wajah aktivitas berorganisasi kampus, dan ekstra kampus, lalu pasca kampus menjadi bermanfaat karena mendampingi masyarakat desa, sekarang harus benar-benar menjadi bermanfaat bagi para singa parlemen.


Tentu tak ada perjalanan yang tak memiliki makna tersirat, baik atau buruk pada akhirnya tergantung pilihan ekspresi kita dalam memahami dan menjiwai perjalanan itu. Saya berharap perjalanan menjadi staf ahli sekaligus menjadi perjalanan sadar saya, perjalanan belajar saya dan sekaligus menjadi perjalanan hidup saya. Semoga selalu menjadi manusia bermanfaat bagi siapapun. Amin

Sabtu, 11 Oktober 2014

MENANTI STATUS BARU


@penaamatir

Tepat 20 Desember 2012 merajut cinta bersama istri tercinta..

Setahun melewati bahtera rumah tangga..mengarungi samudera hidup dengan kapal kecil kami..

Kalau terjebak pada kata "sulit" mungkin kami tak pernah menemukan kata "indah" dalam hidup kami..

Pertama, JARAK. Kami menembus pulau menemukan istana keluarga kami..jarak yang cukup jauh..

Kedua, STUDI. Istri saya masih belum kelar kuliah..dan karena ini kami harus pisah rumah dalam waktu yang tidak sebentar..

Karena dua hal itu, rasanya semua ribet..rasanya berjalan ditempat saja..karena studi dan jarak menggandeng waktu yang lama..

Dan setahun itu [2012-2013], kami melewati kesulitan-kesulitan dengan kebesaran hati dan cinta..

Karena kita hidup, maka kita mesti memahami nyanyiannya..masalah ibarat nada yang kadang rendah dan kadang tinggi..

Tahun 2014, kami diberi banyak kebaikan..Alhamdulillah..hanya syukur yang bisa kami persembahkan..

Istri saya lulus kuliah di tahun ini..istri saya jadi guru SDIT ditahun ini..kami mulai hidup kami berdua ditahun ini..

Dan banyak lagi kebaikan yang lain...Allah pasti memberi semua yang terbaik untuk hamba-Nya..saya dan teman-teman semua..

Dan satu kebaikan lagi yang luar biasa adalah diberikan calon bayi..calon generasi baru..setelah setahun lama kami menanti..

Ini adalah yang akan merubah status saya sekaligus menanti proses metamorfosa hidup selanjutnya...

Sekarang istri saya sedang dalam hitungan hari akan melahirkan..dan kami pula sedang menanti peresmian status baru kami..

Menanti status baru penuh rasa yang tak biasa..Menjadi suami yang penuh siaga..

Harap-harap cemas..karena ini adalah proses pertarungan antara hidup dan mati..

Do'a selalu terpanjat..tunduk kepala dan sembari angkat tangan..berharap semoga diberikan kemudahan dan kelancaran..

Semoga bisa lahir normal..semoga istri dan anak selamat..dan calon mujahidku lahir tanpa kekuarangan apapun..

Tumbuh besar menjadi anak yang sholeh/ah..menjadi generasi terbaik Islam dan bangsa ini..Amin..

Selasa, 30 September 2014

BUAT DPRD KU YANG BARU


Paman Fals Maafkan saya karena Telah merubah lirik lagu “Wahai presiden kami yang baru Anda harus dengar suara ini Suara yang keluar dari dalam goa,Goa yang penuh lumut kebosanan”menjadi “Wahai DPRD kami yang baru anda harus dengar suara ini,Suara Yang keluar dari dalam goa,Goa yang penuh lumut kebosanan…..bla,,bla,,,Senin,tanggal 29 September 2014 merupakan momentum Bersejarah bagi kabupaten Dompu,,,dan bisa saja bagi daerah-daerah lain di mana di latiknya 30 anggota DPRD Dompu yang baru.
Mengulas masa jabatan DPRD periode 2009-2014 menjadi sangat penting Baik dari Funsi budgeting,controlling dan Legislasi,Bisa saja seabrek Pekerjaan rumah telah di emban DPRD baru mengingat banyak hal yang belum di lakukan DPRD lama semisal soal-soal perda yang belum di bahas dan di sahkan,fungsi pengawasan yang belum efektif dan komeitmen Anggaran pro rakyat yang di rasa belum sepenuhnya berpihak.
Disisi Budgeting seharusnya DPRD menjadi Ruang pembahasan yang partispatif,akuntabel dan Transparan bukan hanya menjadi ruang pengesahan,,terjadi protes dari Pemuda dan masyarakat tentang komitment anggaran pro rakayat yang tidak sejalan dengan kebijakan yang pernah di buat,,,semisal pengadaan Sepeda polygon,pengadaan motor Viksion dan juga tentang Bansos dan dana Aspirasi yang semua di pandang oleh kelompok pemuda dan masyarakat sebagai bentuk ketidak berpihakan.
Salah satu fungsi legislatif adalah melakukan Pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-undang, Peraturan Daerah, Keputusan Kepala Daerah dan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah sebagai mitra penyelegara Negara di daerah tentu haruslah mengingatkan eksekutif terhadap kebijakan-kebijakan yang di nilai belum tepat terhadap kondisi kekinian daerah…Bukan Justru memunculkan perselingkuhan Politik antara eksekutif dan legislative yang berpotensi terhadap kebijakan yang tidak pro rakayat,,,Mandat pengawasan yang melekat Pada DPRD haruslah menjadi alat pengawasan yang efektifr terhadap jalannya Roda pemerintahan….dan tidak menjadikannya sebagai alat tawar terhadap eksekutif untuk melakukan“Pemerasan”sehingga terjadi komunikasi di belakang meja guna untuk kepentingan Pribadi,kelompok dan kroni-kroninya.
Bagitu juga pada Fungsi legislasi harusnya Raperda-Raperda yang menjadi agenda pembahasan sudah (Raperda Inisitif Legislatif atau eksekutif) di sahkan hanya pada tahun 2010 raperda ADD mampu di sahkan menjadi Perda ,,,tapi bagaimana dengan RaPerda lain yang menjadi agenda semisal raPerda Sistem pengelolaan pembangunan Partisipasi daerah,Raperda Pelayanan penempatan dan perlindungan TKI,Raperda tatacara Pengawasan,Pengendalian Penyelenggaraan menara telekomunikasi,Raperda tentang perubahan Perda no 5 thn 2010 tatacara pencalonan,Pemilihan,Pelantikan dan pemberhentian kepala Desa,Raperda tentang tata kerja kesatuan pengelolaan hutang lindung,Sebagi wujud merespon hal-hal mendasar masyarakat yang di wakilinya….tentu mandat keterwakilan yang sepenuhnya rakyat berikan haruslah di jalankan dengan penuh tanggung jawab bukan justru menyakitinya dengan kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak…juga yang tidak kalah menarik adalah molornya pembahasan RAPBD menjadi Rutinitas Clasik sehingga berimplikasi pada terlambatnya pengetokan Palu pengesahan APBD…hal ini tentu menjadi PR bagi anggota Dewan yang baru.
Memegang Mandat rakyat sebagai Anggota DPRD memang cukup mengiurkan hingga tak jarang Anggota DPRD melakukan praktek-praktek penyalah gunaan jabatan hanya mereka yang punya Integritas dan nurani yang akan terus mampu mempertahankan idealismenya dari berbagai macam godaan yang cenderung terus meninabobokan,tidak sedikit Anggota dewan yang melakukan korupsi,penyalah gunaan jabatan dan pelanggaran Norma yang terjadi di daerah lain diInfokan oleh Media dan berakhir di hotel prodeo tentu pengalaman pahit ini haruslah menjadi pelajaran berharga bagi Anggota Dewan yang baru…agar kedepan tidak terjadi lagi terjadi hal-hal seperti ini dan semoga hanya terjadi di daerah lain tidak di daerah kita tercinta ini.
Dengan telah di sahkannya UU Pemilihan kepala daerah kemarin dan jika tidak ada hambatan maka secara konstitusi itu harus di laksanakan,,,tentu harapan kami juga bertambah pada anggota Dewan yang baru untuk memilih Pemimpin daerah (Bupati/Walikota) yang benar-benar harus terhindar dari kepentingan-kepntingan tertentu kecuali kepentingan masyarakat secara umum,terjemahkanlah kepercayaan kami dengan penuh tanggung jawab dan hati nurani karena setiap jabatan pasti akan di mintai pertanggung jawabannya baik di dunia maupun di akhirat kelak oleh Allah.
Sesungguhnya kami optimis dan percaya masih banyak Anggota DPRD yang idealis,jujur dan bertanggung jawab terhadap amanat yang di embanya terutama pada anggota dewan yang baru,yang tidak menggunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi,kelompok dan golonganya sendiri melainkan semata-mata hanya untuk masyarakat yang di wakilinya…Yang jika memutuskan sebuah kebijakan tentu atas nama kepentingan rakyat baik soal Aturan,pengawasan dan Anggaran…Bahkan menggunakan jabatanya sebagai jalan menuju kemulia dunia dan akhirat (Politik Sarana Jihad untuk kepentingan Rakyat)….Persoalan Kemiskinan,pengangguran dll di daerah ini cukup banyak Maka kami menaruh harapan atas kebijakan-kebijakan anggota DPRD yang baru menjadi solusi yang mampu menyelesaikannya.
Terakhir saya pribadi dan kami masyarakat mengucapkan selamat atas di laktiknya DPRD Dompu yang baru,Dalam pelantikan tersebut anda di sumpah atas nama Allah di bawah kitab Suci semoga amanat yang di emban mampu di kerjakan dengan baik dan membawa kemaslahatan bagi umat sehingga berbuah Pahala dan bukankah pahala di janjikan surga oleh Allah SWT,Jadilah pemimpin dan perwakilan kami seperti pemimpin-pemimpin adil sebelumnya.
Di ramu dari berbagai Tulisan Salam “SK”
LenSA-NTB
Catatan : Kalau ada yang salah mohon di maklumi dan di maafkan.

Sumber:
https://www.facebook.com/syaf.kaso.1?fref=nf

Senin, 29 September 2014

SELAMAT KEPADA 3 ALEG PKS DOMPU


@penaamatir

Hari ini sejarah baru dimulai..‪#‎kokohkandiri‬

Selamat kepada 3 Aleg PKS Dompu yg dilantik hari ini..‪#‎kokohkandiri‬

Amanah ini sepenuhnya ada dipundakmu..‪#‎kokohkandiri‬

Waktu ini menyaksikan bahwa kepada kalianlah jeritan rakyat dititipkan..‪#‎kokohkandiri‬

Kepada kalian pula pembangunan dititipkan..‪#‎kokohkandiri‬

Dan wajah masa depan ibarat kanvas dan kalian pelukisnya..‪#‎kokohkandiri‬

Nilai telah mengalir bersama darah..dan kini saatnya terbuka gerbang medan juang..‪#‎kokohkandiri‬

Tak ada titik balik..sepenuhnya kepercayaan dan suara telah kami titipkan..‪#‎kokohkandiri‬

Sumpah dan janji ini menembus langit..‪#‎kokohkandiri‬

Mahkamah sejarah menunggu bakti terbaik..‪#‎kokohkandiri‬

‪#‎kokohkandiri‬ semoga setelah melewati jalan panjang nan terjal surga tersenyum menyambut kalian..
Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin