`

`

Menulis bersama Cinta

Aku akan menulis bersama cinta. Itu kalimatku. Ini langkah pertamaku untuk memulai merangkai kembali segala ide ini. Semoga memberi manfaat pada kita semua. Memberi manfaat pada dunia.

Usiamu Bertambah, Cinta

Perasaan menemukan ruang untuk menulis ini ketika aku harus memikirkan satu ruang untuk menempatkan ucapan “Selamat Milad ke-23” kepada dikau, istriku sepanjang sejarah.

Dia Hadir Lagi

Malam ini kenapa rasanya ia hadir lagi mengisi ruang rindu ini. Setelah setahun lebih dia meninggalkan kami dengan senyum kasih sayangnya. Entah apa gerangan yang membuat air mata ini tiba-tiba menetes di sudut mataku. Tiba-tiba aku merindukannya.

Menikah Mengajarkan Banyak hal

Menikah seharusnya difahami sebagai lompatan menuju keridhaan dan surga Allah yang tidak pernah putus kenikmatannya. Maka dalam melewatinya semestinya bertabur amal sholeh.

Memaknai Tahun Baru 2014

Silahkan tulis mimpimu. Yakinlah bahwa ini hal terkecil yang bisa kita lakukan untuk merubah keterpurukan menjadi kebangkitan. Kita tidak akan sampai di ujung titik kesuksesan jika kerja-kerja yang kita lakukan hanyalah berhenti pada kesibukan kita mendefinisi makna fundamental tentang hadapan kita saat ini.

Hanya Ingin Menulis

SAYA INGIN MENULIS. Adalah sebuah cita-cita akan perubahan yang pelan tetapi pasti. Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan.

Jejak Usia Menuju 29 Tahun

Sesaat,waktu seolah memberi ruang untuk berkontemplasi panjang,memandangi kembali jejak dan sisa perjalanan yang telah dilewati

Bunda Tersayang, Semangat dan Inspirasimu Selalu Hidup

Semoga semangat dan inspirasimu selalu hidup sampai generasi kami menggantikan peran-peran ini. Dan semoga Allah meridhainya. #Bundatersayang.Spesial untukmu #Bundatersayang, bahwa semoga Allah mengampuni dosamu dan menempatkan engkau ditempat yang terbaik. Amin

Catatan Perjalanan Ber-LSM

Sekedar mengenang jejak #berLSM yang telah setahun tidak ku geluti lagi.#berLSM Gerbang baru, tempatku menemukan warna-warni aktivitas yang tak asing.Aktivitas #berLSM memang fase tetapi bagiku untuk beberapa hal adalah seperti melanjutkan perjalanan. #berLSM itu; penuh dengan ruang-ruang dialektika,motivasi mengembangkan diri,dan egaliter.Ya sudah pasti kita bisa memelihara idealisme.

Jika Boleh Memilih (Part 1)

Jika boleh memilih, aku ingin kembali ke masa kecil. Disaat mengenyam bangku sekolah di Sekolah Dasar (SD). Hidup bagiku disaat itu adalah mandi pagi, berseragam dan berangkat sekolah. Bermain sesuka hati, belajar semampuku, makan lalu istirahat. Hidup mengalir tanpa beban. Yang ada adalah tumbuh dan besar ditengah orang-orang yang menyayangi.

Antara Pilihan

Tak ingin rasanya beranjak pergi meninggalkan persinggahan ini ruang sepi yang buatku terhenti diujung jejak-jejak perjalanan itu

Sepi ditengah Keramaian

Sepi ditengah keramaian ini semoga menjadi peristiwa-peristiwa yang indah jika dikenang kembali kelak. Bahwa bagian dari perjalanan ini adalah memupuk cinta diseberang pulau. Atau cinta bersemi dalam kejauhan. atau mungkin Cinta dalam ruang yang berbeda. Atau apapun lah yang menggambarkan cinta yang selalu membersamai waktu-waktu kami.

Untuk yang Terkasih

Sayang..Cinta itu menyembuhkan..ada yang beda saat dirimu hadir disini..dengan segunung rasa yang kau punya..kau menyebutnya cinta..ya sering sekali kau menyebut kata itu,menulisnya,mengungkapkannya,menuliskannya lagi,begitu,sering sekali,terus begitu,seperti tak mampu diungkap oleh kata,seperti tak selesai ditulis dengan pena.

9 Bulan Lagi Jadi Ayah

"Kak barusan saya test pack. Alhamdulillah positif..Sembilan bulan lagi sampean jadi abi..In shaa Allah..:)" Memang baru saja menyapa di perut ibunya. Belum genap sebulan. Masa-masa berat yang mesti dilewati dengan kesabaran. Semoga tidak ada halangan ataupun hambatan yang berarti. Selanjutnya harus mengatur aktivitas sebaik-baiknya sehingga dia tetap terpelihara hingga menjadi manusia seutuhnya dan hadir menyapa dunia. Amin

Dua Hari Cukup

Satu bulan berada berjauhan dan sudah saatnya waktu ini berdialog dengan cinta kembali. Membersamai hari-hari berdua bersamanya, kekasih hatiku. Aku meski sadar bahwa karena pertarungan ini masih berhelat maka tidak ada cukup waktu untuk menyapanya. Dua hari saja cukup untuk dia, untuk memupuk senyum dan bahagia dihatinya.

Dari Politik Ke Peradaban (part 1)

Semangat saya kembali ber-api membaca transkrip taujih @anismatta "Dari Politik ke Peradaban" dalam buku Integritas Politik dan Dakwah.Ini kira-kira isi taujih yang membuat saya bersemangat. Momentumnya tepat untuk membakar jiwa ditengah perang saat ini. Monggo dinikmati..Kedepan ada 3 cita-cita yang akan kita kejar, yaitu: cita-cita politk, cita-cita dakwah, dan cita-cita peradaban.

Dari Politik Ke Peradaban (part 2)

Cita-cita yang harus kita kejar yang ketiga adalah Cita-cita peradaban.Terjemahan implementasi dari apa yang disebutkan oleh Imam Hasan Al Banna sebagai cita-cita tertinggi dakwah kita,yaitu Ustaziatul Alam.Sementara sekarang peradaban barat tidak lagi mampu memberikan semua unsur yang diperlukan manusia untuk berbahagia.Sekarang ada kekeringan yang luar biasa. Sehingga yang dipikirkan oleh barat adalah mempertahankan hegemoni.

Merangkai Hidup Baru

#MerangkaiHidupBaru adalah episode baru yang aku adalah sutradara sekaligus pemainnya.Kenapa kok #MerangkaiHidupBaru padahal kan sudah 1 tahun lebih menikah? 1 tahun lebih menikah adalah episode yang berbeda karena muatan ujiannya berbeda.Kalau boleh aku ingin memberinya nama #MencariFormatHidup

Perjalanan Menuju Menang

Ingin mengurai satu demi satu cerita perjalanan #menang di 2014 ini. Karena ada banyak hikmah yang akan menjadi penguat langkah kedepan..Perjalanan ini harus dicatat karena ada pelajaran tentang perjuangan sungguh-sungguh kita untuk #menang..Kami ingin sefaham bahwa amanah berat ini adalah amanah semua..tugas saja yang beda..Masyarakat sudah tunggu bukti..semoga kami bisa amanah..Semoga ustad Nasaruddin diberi kuat,sehat, untuk penuhi dan perjuangkan hak rakyat.. Semoga istiqomah..Amin

Tebar Inspirasi Hingga Tak Terbendung

Tanggal 10 Mei 2014. Selamat Milad. Semoga usianya berkah. Semoga istiqomah. Semoga menjadi istri sholehah dan kemudian menjadi ibu teladan bagi anak-anaknya. Waktu-waktu belum habis untuk belajar semoga tetap mau belajar, semoga selalu memberi manfaat dimanapun, dan menjadi apapun. Tebar inspirasi hingga sekat tak mampu lagi membendungi arusnya.

Jumat, 09 September 2016

ROGOJAMPI, MAKNA CINTA YANG MENGGERAKKAN

Foto : Masjid di Karang Anyar-Rogojampi-Banyuwangi

Pagi buta saya sengaja berdiri menunggu kehadiran sang mentari pagi. Ia yang selalu disiplin mengantarkan semangat dan perubahan pada setiap harinya.

Antara takut dan harap. Takut ini akan menjadi mentari terakhir ramadhan dalam hidup saya. Ada pula harapan keberkahan bulan ini akan menjadi momentum pertemuan terindah tahun depan.

Rogojampi. Disinilah perpisahan dengan ramadhan akan terjadi. Perpisahan yang sungguh meninggkalkan rasa yang dalam. Sungguh kenikmatan berjumpa ramadhan kali ini menyisakan makna dari semua perjalanan melewatinya.

Rogojampi. Tempat kecil diantara kemeriahan persiapan menyambut hari kemenangan. Ada diantara himpitan dan kebisingan Kabupaten Banyuwangi.

Dan masjid ini. Adalah pesantren bagi para generasi baru yang lahir di desa ini. Menghidupkan malam bersama ramadha, qiyamullail dan tadarus qur’an, menembus hingga langit banyuwangi.

Di desa ini. Tempat bidadari saya menemukan diri. Dipupuk dan dibesarkan dengan Islam—disini. Menjadi bekal hingga ia menjadi seorang ibu.

Entahlah. Saya kemudian menitip harap diantara kesederhanaan dan transisi menuju berkembangya desa ini.

Semoga kelak ada potensi nilai yang membumi disini. Berakar dan tumbuh memberi kontribusi pada perjuangan “kita’.

Rogojampi bagi saya lebih tepat seperti tempat kecil yang terlupakan. Padahal disini ada tradisi masa lalu yang kuat dan dilestarikan.

Kisah Rogojampi, adalah seperti mengumpulkan kepingan cinta yang telah pecah. Karena disini cinta keluarga menjadi magnet terkuat yang melekatkan.

Semoga selalu bersemi cinta. Menyapa semua orang di sini. Di Karang Anyar. Rumah dimana semua keluarga mendapatkan benih cinta. Menjadi bekal menyusur hingga ujung negeri.

Semoga inilah nilai besar yang diajarkan pada fase ini. Bahwa inilah cinta itu. Yang menggerakkan kita semua menjadi satu dalam harapan dan doa kita.

Dan perjalanan ini adalah awal mula dimana cinta dua pulau menjadi perjalanan yang sangat panjang. Seperti cerita kebanyakan orang di Karang Anyar-Rogojampi-Banyuwangi.

Inilah satu coretan pembatas perjalan kali ini. Tepat didetik terakhir ramadhan. 10 hari terakhir yang hampir saja hanya bermuara pada perjalanan Lembar-Padangbae.

Semoga inilah ikhtiar mengabadi setiap satu bagian dari perjalanan hidup.

KISAH ITU MENGGANGGU KITA

Foto : salah satu ruangan kapal penyebrangan Lombok-Bali
Alhamdulillah, setelah 6 tahun lamanya kini kembali bisa bersua dengan penyebrangan lembar-Gilimanuk.
Tidak pernah terencana, dulu hanya sekedar berharap bisa bertemu lagi pada waktu dan kesempatan yang lain.
Ternyata harapan yang hanya menjadi suara hati itu jadi do'a dan menjadi satu bagian dari perjalanan di fase ini.

Memang sangat berbeda. Dulu selama kuliah menyebrang di sini hanya sendiri dan ditemani ransel. Tetapi kini bersama bidadari dan 1 pangeran kecilku.
Tetapi ada satu hal yang mengganggu pikiran pada perjalanan ini. Tiba2 saja satu bagian kisah dari perjalanan masa lalu itu menghegemoni ketenangan saya.
Saya kira sudah selesa bersama masa yang saat itu berakhir. Sebagaimana cara pandang kita yang sama dari hasil ngopi2 kita.
Bayangan-bayangan kalian mengganggu kisa proses di saat itu.
Rentetan peristiwa itu hanya menjadi kisah perjalanan bagi saya. Sekalipun saya akui ada bagian yang membuat hati kita tersayat.
Menang-kalah dalam ruang proses kita adalah proses. Sebagaimana orang tumbuh dan besar dengan jatuh lalu bangun kembali.
Saya merasa ada konspirasi yang mengkonstruk proses itu cacat. Lalu otak intelektualnya seolah-olah jadi "aku". Saya kemudian jadi berfikir bahwa kalian telah gagal paham secara komunal. Mengkonstruksi satu cara pandang lalu didekonstruksi sendiri.
Kawan, cinta itu tidak hanya dimaknai satu faham melihat sesuatu. Justru cinta itu sempurna karena ada perbedaan yang melengkapi cinta.
Benci dan dendam sesungguhnya lahir karena cinta kita telah mekar di sini. Di rumah yang kita sama-sama pernah dibesarkan.
Kita dididik dengan cinta dan belaian sayang yang sama. Tidak pernah ada yang dianaktirikan.
Kita mestinya tahu bahwa perjalanan kita diluar rumah berbeda. Kita berinteraksi dengan medan yang tidak sama diluar sana. Sehingga lahir kekayaan diri yang tidak sama.
Itu yang selalu dinilai sebagai kekayaan potensi dalam diri kita masing-masing. Lalu apakah salah?kan tidak. Justru tambal sulam dari khasanah yang kita punya, buat kita semakin kaya, menjadi bagian dari anak didik rumah para pelajar ini.
Tetapi memang salah itu melekat bersama kita. Manusiawi. Kita harus akui bahwa setiap kita menyumbang kesalaha pada proses ini.
Tidak ada yang jadi kambing hitam.
Tetapi saya yakin, ada sumbat yang menahan ukhuwah kita, sehingga ia tak sanggup menyapa kita hangat.
Kisah itu heroik. Penuh emosi. Tapi itu pula mengganggu kita.
Hingga ramadhan ini, sumbat itu membuat kita saling memunggungi. Ini sakit sejarah yang tidak bisa kita biarkan.
Tetapi ruang ini berjarak. Tangan kita tak mampu berjabat.
Sebelum cahaya menyapa kita, ku panjatkan rabithah untuk cinta yang mengalir desar, menyapa hati kita semua di rumah ini.
Semoga ada ruang dan waktu untuk mengikat hati kita kembali, dan syurga bagi kita semua.
Amin.

Jumat, 10 Juni 2016

'MATOMPO" SIMBOL PENAKLUKKAN MIMPI


Alhamdulillah, hari tadi bisa silaturrahim lagi ke DPC Kilo, DPC paling utara yang kami punya.

Alhamdulillah pula bisa singgah di “Doro Matompo”, tempat wisata baru yang baru ditemukan tidak lama ini.

Saya singgah dengan 3 kawan saya..saya foto panorama disana, saya selfie, saya sorot juga Gunung Tambora-gunung yang sedang dilestarikan.

Saya merasa saya paling tinggi, berdiri di atas Matompo, menaklukkan ketinggian yang ada saat tadi.

Saya jujur, saya pobia ketinggian, tapi saya tak peduli, saya ingin juga taklukkan penasaran saya beberapa kali telah melewati tempat ini, tapi tak pernah singgah.

Matompo bagi saya hari tadi adalah mimpi tinggi saya, dan saya terbawa kuat menaklukkannya.

Sekalipun masih ada yang lebih tinggi dari Matompo. Masih ada yang lebih tinggi dari mimpi ini.

Saya lawan lapar, karena sedang puasa. Saya lawan panas terik menghantam kuat di atas kepala. Saya lawan juga pobia saya. Saya rasa obsesi menaklukkan Matompo buat saya buta segala kelemahan saya.

Matompo bagi saya hari tadi adalah symbol penaklukkan mimpi.

Terus terang, ramadhan ini hadirkan saya dengan segala asa, cita-cita tersirat yang jadi do’a.

Saya lantunkan bersama sembah sujud saya, hadirkan jiwa depan Sang Kuasa. Semoga didengar segala do’a.

Sungguh episode sekarang buat saya fokus pada asa yang satu ini. Asa yang menjadi tujuan antara sebuah cita-cita bagi saya.

Saya bersyukur diberi banyak potensi, dan doa itu adalah pelengkap yang sudah ada.

Semoga catatan ini juga mewakili saya dengan menghadirkan hati dan tengadah tangan, doa semoga Allah karuniakan itu.

DIA Maha Tahu. Semua yang diminta, lirih suara, dan permintaan hati semua hamba. Semoga doa itu adalah bagian yang diijabah hari ini.

Amin.




KELUARGA KECIL KITA


Keluarga kecil kita, sesuatu, ruang berkumpul yang mahal dari pada dunia dan isinya.

Keluarga kecil ini yang hampir saja buat nafasku habis terengah karena mencarinya. Dan diusia 28 tahun baruku menemukannya.

Usia 28 tahun, tuntas kesendirian, dan saat itu pula aku legal mendapat teman hidup, dan itu kemudian banyak orang mendo'akannya.

Usia itu. ternyata banyak orang bilang keluarga kecil kami tak lengkap. Karena istilah keluarga sering kali disebut jika ada bapak,ibu, dan anak.

Hampir setahun saya belum diberi amanah jadi ayah.

Dan setahun kemudian saya dipercaya mampu menjadi ayah. Anak saya lahir tepat 2 tahun usia menikah.

Baru itu banyak orang bilang sudah lengkap jadi keluarga.

Luar biasa. Karena berjuta rasa menyapa. Suka duka terasa.

Menjadi suami dan ayah dari istri dan anak, melengkapi banyak rasa yang sudah hinggap selama ini.

Keluarga kecil inilah tempat menitipkan banyak rasa. Dan mereka menyatu bersama suka dan duka.

Mereka senyum saat bahagia menyapa kita. Mereka ikut kalut saat badai menerpa. Itulah keluarga kecil yang sehidup semati bersama mengejar cita.

Kini hidup bertiga, berdiri diantara kerunyaman yang ada. Yang hadir silih berganti menandai hidup yang urung berhenti.

Ada beban dipundak. Mengajar dan menitipkan cinta pada mereka. Semoga itu yang melekat kuat, jadikan mereka tidak pernah kalah dengan kehidupan.

Semoga istri saya menjadi dia yang bagi saya sekarang dan selamanya bersama menabur cinta.

Semoga anak-anak saya menjadi jawaban dari setiap doa. Antarkan hidup mereka dalam diri yang sholeh.

Cukup itu jadi jembatan bahagia dunia dan nanti. Akhirat kekal yang selalu jadi hunia terakhir para manusia.

Semoga mampu menjaga mereka dari neraka yang tak satupun orang terlintas ingin kekal bersamanya.

Semoga Allah selalu tuntun kami hingga surga yang tak pernah hilang kenikmatannya.

Semga kita semua jadi keluarga penghuni surga nanti.

Amin.

Senin, 09 Mei 2016

CINTAMU MASIH SEPERTI DULU

Cinta...
Ada dua cerita yg sungguh buat pikiranku sibuk..
Sibuk menyusun rangka dari mimpi-mimpi
Mimpi yg selalu buat urat leher kita menegang
Mimpi yg selalu buat kita berdendang tentang masa depan
Pertama cerita pada setiap tanggal kita menikah..
Kedua, cerita pada setiap tanggal kau diadakan di dunia..
Entah..
Bagiku seperti terbawa pada alam mimpi-mimpi
Bagiku tepat dengan perubahan dan fase transisi yg ku hadapi
Sehingga..
Buatku sibuk menyusun rangka dari mimpi-mimpi
Cinta...
Kau masih seperti yg dulu..
Yang selalu cukup dg dirimu kini
Yg selalu kurang dengan asupan ilmu-ilmu..
Itulah yg buat kesederhanaanmu adalah keistiwaan buatku..
Hari ini, dekat sekali dg saat-saat itu
Momentum kau diadakan dibumi
Aku tak ingin beri kau dunia
Karena akhirat bagimu luar biasa
Semoga catatan ini dekatkan kamu dengan asa dan cita-cita
Dan dekatkan kamu dengan bakti cinta untukku
Dan dekatkan kamu dengan syurga Allah yang abadi

Semoga berkah umurmu sayang.
10 Mei 2016

Rabu, 04 Mei 2016

MENEMUKAN TRADISI, MENJADI KADER UMMAT


Di Dompu, Di Rumah Proses kita.
15 Tahun sudah hingga hari ini, terasa seperti 15 jam yang lalu. Waktu berputar sangat cepat, hari berlalu ternyata mengantarkan saya pada momentum yang mengharuskan untuk mengingat kembali awal jumpa dan perkenalan itu. Perkenalan yang sungguh melibatkan rasa dan proses belajar yang luar biasa yang mempengaruhi sebagian dari hidup saya. Perkenalan yang memberikan ruang yang bebas untuk mengeksplore potensi diri. Dan hampir semua orang yang pernah kenal dan belajar dirumah ini bercerita tentang kesan yang sama. Rumah yang pernah membersamai proses menjadi besar banyak tokoh dinegara ini. Rumah yang menjadi pemersatu banyak warna manusia. Dialah Pelajar Islam Indonesia (PII), rumah yang dilahirkan untuk kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan Islam bagi segenap rakyat Indonesia dan ummat manusia.

15 tahun lalu saya sesungguhnya "tersesat" masuk kerumah ini. Saya hanya anak polos dan lugu yang gemar dengan kegiatan keagamaan, lalu tiba-tiba berada diantara peserta Basic Training (Batra) PII. Tepat tahun 2001 di Man 2 Bima, saya bersama pelajar yang lain mengikuti kegiatan yang digelar seminggu itu. Disana kita diajak diskusi tentang motivasi, tujuan, harapan, dan hal-hal yang dilakukan untuk meraih tujuan kami. Kami juga diajak berdiskusi tentang banyak hal; dari materi dasar ke-Islaman, ke-organisasian, hingga persoalan keummatan. Dan satu hal yang hingga kini semua kader PII dimanapun tidak bisa lepas darinya adalah perasaan memiliki atas PII dan perjuangannya, Mars dan Hymne selalu menjadi pengingat perjuangan bahwa titik awal perjuangan kami dari sana sebelum kami menjadi kader ummat dimanapun.

Setelah proses seminggu, sungguh mengubah hidup saya. Saya yang manja dan anak rumahan seketika sangat jarang ada dirumah, waktu-waktu, saya habiskan di sekolah dan di sekretariat PII. Hampir setiap pekan saya dan teman-teman lain mengurus undangan taklim dan menyebarnya ke semua sekolah di Kab.Dompu. Rumah hanya jadi tempat singgah menyalin baju dan mencium tangan orang tua. Hampir juga tidak ada waktu untuk bercerita tentang aktivitas baru saya kepada mereka. Hari-hari di masa sekolah SMA adalah pergulatan menemukan diri yang luar biasa. Inilah gelombang baru dan pertama dalam hidup saya, saya belajar menjadi pemimpin untuk diri saya sendiri.

Proses di PII membuat saya menjelma dalam sesuatu yang mengharuskan saya menampilkan diri, sibuk dengan identitas organisasi PII, keinginan untuk semua orang tahu bahwa saya adalah pelajar dan kader aktif PII. Baju, buku, dan kamar adalah tiga hal yang selalu menjadi sasaran saya tempelkan logo dan stiker PII. Dan tiga tahun selama masa SMA membuat saya merasa ingin punya banyak waktu untuk belajar di PII.

Di Jatim Menemukan Tradisi
Tahun 2003 saya datang ke Malang untuk kuliah. Saya berkesampatan kuliah di Universitas Brawijaya Malang. Merupakan satu kebahagian ketika menjadi salah seorang mahasiswa dari Dompu yang mampu menembus salah satu kampus ternama di Jawa.

Namun menjadi sangat kecewa ketika tidak kurang setahun saya mencari dan tidak menemukan PII disana. Sampai akhirnya setahun kemudian saya mendapat informasi ada Konferensi Daerah (KONDA) Malang. Saya tidak pikir panjang, saya hadir dan mengikuti KONDA kemudian bergabung dikepengurusan PD PII Malang saat itu. Setelah dua tahun belajar di PD PII Malang, saya kemudian mendapat kesempatan pula menjadi Pengurus Wilayah Jawa Timur, kesempatan yang tidak banyak kader PII Dompu bisa dapatkan ketika kuliah di NTB. Dalam sejarah PII Dompu hingga saya menjadi PW PII Jatim, tidak pernah ada kader PII Dompu yang mejadi Pengurus Wilayah dimanapun. Kesempatan itu kemudian bagi saya menjadi sangat berharga. Saya terlibat aktif dikepengurusan PW PII Jatim lebih kurang 2 tahun 6 bulan. Tetapi bagi saya seperti berproses sangat lama. Selama proses disana saya menemukan banyak hal baik yang kemudian juga membentuk pola pikir dan pola sikap saya sampai hari ini, baik ketika memandang PII maupun aktivitas di tempat lain.

Tradisi. PII Jatim menjadi salah satu Pengurus Wilayah PII yang kental dengan tradisi ngopi. Satu tradisi yang menggambarkan aktivitas meminum kopi ansih. Padahal di dalam tradisi ngopi itulah terjadi masifikasi banyak urusan PII. Dari urusan personal kader hingga kebijakan struktur diurai dengan baik disana. Di Jatim saya belajar ngopi hingga hari ini kuat dalam pandangan saya bahwa me-ngopi merupakan media yang sangat baik dalam memasifkan seluruh urusan organisasi, karena disanalah ruang netral yang menghadirkan obyektifitas kita dalam memandang sesuatu.

Selain itu ada tradisi berstruktur dan berinstruktur yang kuat dimana tradisi berstruktur sebagai media belajar membangun integritas berorganisasi yang baik dan tradisi berinstruktur sebagai sarana untuk berbicara banyak soal kaderisasi yaitu kualitas instruktur dan kualitas kader.
Dan tradisi inilah sebagian yang saya serap kemudian menjadikan saya belajar membangun integritas tim dalam berorganisasi dimanapun setelah PII.

Rasa memiliki. Plus minus bahwa menjadi kader PII di Jatim membuat banyak kader merasa cukup hanya menjadi PII dan tidak menjadi yang lain. Di NTB misalnya, sepuluh orang pengurus bisa mewakili 10 kepentingan fikroh. Sehingga tidak jarang konfilik yang ada di dalam struktur, tidak hanya dipengaruhi oleh persoalan internal organisasi tetapi juga dapat diduga dipengaruhi oleh warna fikroh yang berbeda yang tidak dikelola dalam kacamata ke-PII-an.
Di Jatim masih banyak KB yang hanya cukup dengan menjadi keluarga Besar PII saja. Sehingga kontribusi moril dan materil juga diarahkan sepenuhnya kepada PII.

Keinginan Membesarkan. Di Jatim pula saya belajar bahwa pasca struktur memiliki tanggung jawab yang tidak ringan memback up PII dalam meraih tujuannya. Ada rasa yang kuat untuk terlibat membesarkan PII. Ada kekhawatiran yang kuat PII tidak lagi mendapat tempat di dakwah pelajar. Sehingga KB Muda PII di Jatim memilih lebih aktif menjemput informasi ke-PII sehingga mereka bisa mengambil bagian.

Pelibatan. Satu hal yang tidak dimiliki oleh PII di daerah saya, adalah sesuatu yang sebut pelibatan. Dan Jatim punya itu. Di Jatim implementasi dari tugas instruktur seumur hidup memberi dampak selalu dilibatkannya semua instruktur pasca struktur untuk hadir dalam forum-forum keinstrukturan. Di forum keinstrukturan itulah semua instruktur beda zaman bisa share banyak soal kaderisasi. Sehingga kultur kaderisasi terpelihara dengan baik sekalipun beda periode dan beda pengelolanya.

Beberapa hal itu yang menurut saya adalah sesuatu yang berharga menjadi PII di jatim, sehingga tidak ada istilah pensiun, semua level struktur dan pasca struktur memiliki peran masing-masing dalam memback up aktivitas PII.

Disini, Menjadi kader ummat
Sebagaimana yang lain di Jatim, saya juga termasuk yang merasa cukup hanya menjadi alumni PII saja dan tidak menjadi yang lain. Sekalipun sudah tidak lagi distruktur kepengurusan. Terus terang itu juga menjadi dialog tersendiri bagi hati saya disaat awal-awal meninggalkan Jatim. 

Saya juga sadar bahwa saya adalah kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang pada saatnya ketika amanah menjadi pengurus partai disematkan, saya harus berwajah partai. Saya harus berdialog panjang pula soal khittah PII.

Tetapi saya sadar bahwa fase hidup itu menuntut kita mengelola tanggung jawab yang tidak selalu sama, pasti banyak hadapan, tuntutan, dan amanah lain yang menjadi ruang dakwah bagi kita. Sehingga sampai pada titik bahwa memang fasenya beda. Saya sudah tidak lagi menjadi kader PII aktif, sekarang menjadi kader ummat. Saatnya memberi kontribusi pada ummat. Memasuki ruang-ruang dakwah yang lain untuk berkontribusi untuk ummat.

Dan hari ini saya menjadi Sekretaris Umum DPD PKS Kab.Dompu. Sejak disini meski baru dan banyak belajar jati diri sebagai kader PII tidak bisa dilepaskan. Bagi saya cukuplah PII menjadi rumah kita, dimana dahulu kita dididik dan dibesarkan, hingga dewasa sampai hari ini. Dan sekarang saatnya kita berbuat untuk ummat. Memberi yang terbaik hingga PII bangga pernah memiliki kader seperti kita.

Selamat Harba PII ke-70,
Saya dan siapapun yang pernah disini, boleh saja lupa..
Tetapi sejarah tidak akan pernah lupa..
Bahwa kita selalu bertekat untuk berjuang demi Izzul Islam Wal Muslimin..
Dimanapun itu..

Senin, 18 April 2016

TELAH PERGI TRADISI

01. Usai semat amanah baru dipundak, rasanya tak lagi berat, karena seperti de javu.

02. Seperti mengulang cerita lama, ini cerita jatuh bangun seperti siklus yg terus berputar pada poros.

03. Tapi ada sumbat yg tak bisa mengalir deras sedia kala.

04. Sumbat yg sulit diurai. Mungkin lebih mudah mengurai benang kusut.

05. Ternyata..ada yg hilang, menyelinap pergi meninggalkan eksistensi kita disini.

06. Ternyata dia memilih pergi meninggalkan kita bersama.

07. Nilai dan obsesi yg membakar dada kita tak lagi menarik. Dia memilih pergi.

08. Dia-tradisi. Pergi, hilang, entah kemana. Perpisahan sakit yang menyiksa nurani.

09. Karena tradisi. Sebuah alasan kenapa kita ada

10. Sebuah alasan kenapa kita bertahan.

11. Sebuah alasan kenapa peradaban dahulu lahir,mengakar,dan menakluk peradaban hitam.

12. Tradisi..kita pantas meratap karena embrio peradaban itu tak lg dg kita.

13. Satu hal buat tangan kita memukul dada kita, antara kita menahan peluh dan meratap asa yg tak mungkin sampai.

14. Dia tradisi. Yg dilahirkan dari obsesi kita sama2. Yg diurai dr setiap seduhan kopi. Jawaban dari seluruh risau perjuangan yg kit punya.

15. Entah kemana ia kini..telah pergi..tak ada lagi kah ruang kita memupuk harap.

16. Hanya bisa dg tunduk kepala dan tengadah tangan. Semoga suara lirih keluh kita terdengar langit. Karena manusia telah tuli.

17. Hampir 10 tahun, pikiran kita mengembara.

18. Mencari celah potensi manusia yg akan berada dalam gerbong ini. Bersama kita, lalu menjadi penerus jalan juang.

19. Kemana kita mengadu. Tak lagi menemukan jalan pulang.

20. Gelap. Satu demi satu gugur menjadi korban kegelapan. Visi kita gelap.

21. Tradisi kita telah tergerus. Bencana dr eksistensi kita sesungguhnya ketika kita abai.

22. Abai atas tradisi. Sebuah komunalitas yg kita bangun.

23. Sesaat lg sesungguhnya kita akan melahirkan tata kelola baru.

24. Tata kelola itu lah jembatan tradisi menuju peradaban.

25. Tapi kita termasuk yg tdk tau kalau kita tdk tau

26. Karena bacaan kita terhdp alam gerak kita telah kabur. Karena visi kita kabur.

27. Tradisi telah pergi..pergi tinggalkan kita semua..

28. Tanpa jejak.

29. Bersiaplah menyaksikan kita semua hanya tinggal cerita.


Sabtu, 05 Maret 2016

SEJARAH BARU

Tak terasa 5 tahun sudah melewati masa mengotaki transformasi banyak soal terhadap mahasiswa.

Sungguh tak terasa. Waktu ini berjalan meninggalkan kita. Tetapi belum juga terasa wujud besar dari mengkaryakan banyak orang disini.

Dulu, seperti tidak sanggup bersama lagi dalam ruang ini, karena usia tak lagi muda.

Karena fase rasanya telah memberi hadapan yang lain.

Entahlah..pada faktanya gerbong ini menyisakan kita. Dengan segala sisa-sisa peradaban masa lalu yg hampir tergerus.

Fakta pula berbicara bahwa mereka percayakan kita jadi para nahkoda barisan kocar kacir ini.

Sampai masanya harus usai, dan hingga kini telah lima periode berganti kita masih bicara soal itu.

Entah kenapa pula, terbesit sesuatu, tiba2 mengharap #sejarahbaru terukir di jalan ini.

Sesungguhnya bukan karena tidak mampu, tetapi tetap saja status quo selalu punya cerita buruk.

Dan hanya #sejarahbaru yang mampu sulap semua jadi cerita menarik

#sejarahbaru, pasti lahirkan nahkoda dengan dada yg membakar

#sejarahbaru, pasti berkumpul banyak orang dengan satu ide besar yang kokoh.

#sejarahbaru, pasti letupan ide2 itu menggunung jadi satu

Dan #sejarahbaru ini pula mewakilkan sesosok pembaharu

Dialah #sejarahbaru bagi perjalanan besar kita.

Jika #sejarahbaru adalah sesosok patriotis maka dia adalah manusia baru yang dilahirkan oleh gerbong ini.

Dia yang terus mengayun langkah dengan ide besar di kepala

Dia yang selalu bicara visi masa esok

Dia yang selalu menjadi eksekutor bagi banyak narasi tentang jalan juang ini

Semoga fase-fase ini, episode jalan ini melahirkan pejuang sesungguhnya

Pejuang yang karena narasi perjuangannya mampu menoreh #sejarahbaru

Sekalipun ia bukanlah mercusuar

Tetapi ide kuat yang mengakar itulah yang melahirkan keunikan karakter setiap zamannya.

Kita pasti tak sabar menanti sebuah jawaban dari doa2.

Karena ada banyak jalan sulit disini tetapi menemukan titik justru karena buah dari doa2.

Kini embrio dari #sejarahbaru itu bersinar mengikuti matahari

Dia bercahaya menerangi sudut sulit dari episode yg kita lalui

Semoga momentum inilah lakon baru itu lahir mengarsiteki #sejarahbaru ini.

Meski masa transisi menganga didepan mata

Ada banyak cerita menyirat makna bahwa inilah masa uji bagi diri2 itu

Akan pula jd momentum uji bagi kemampuan para lakon #sejarahbaru kita

Semoga masa transisi ini pula semakin ada bukti bahwa para lakon inilah pemilik sah dari peradaban hari ini..

Karena mereka pula yang mampu menguasai zamannya.

Semoga setiap upaya kita adalah nilai amal bagi kita di fase abadi nanti..

Amin

Senin, 29 Februari 2016

BELAJAR MENATA

Alhamdulillah beberapa hari lalu Rakorda PKS Dompu sudah kelar. Dan tugas selanjutnya adalah tugas untuk #belajarmenata

#belajarmenata diri dan organisasi. Dan tugas untuk menata bukanlah tugas beberapa orang, tetapi tugas semuanya.

#belajarmenata. karena masih belajar maka syarat dengan segala ketidaksempurnaan .

karena #belajar maka jatuh bangun itu biasa

karena #belajar maka salah itu lumrah

Kita sama2 sadar bahwa gerbong ini diisi oleh orang2 baru, maka semangat #belajar harus menggelora.

Sekarang tugas rumah yang menanti adalah #belajarmenata rumah perjuangan bernama Partai Keadilan Sejahtera.

Sesungguhnya sebelum tugas ini disematkan, sudah banyak obrol soal #menata. karena dia adalah alat cetak.

sudah sangat lama kami becara tentang #menata rumah perjuangan ini. Karena kami menatap banyak sudut yang bocor.

Masih banyak cara yang harus ditemukan untuk #menata semua ini.

Bahkan cara pandang sama soal #menata buat kami lahirkan tradisi. tradisi ini yang lahir dari creative minority.

Dan kini tugas ini sudah disematkan, maka kita harus #belajar menghadirkan segala potensi. sehingga kita bisa #menata organisasi ini.

Hari ini #belajarmenata terpatri dalam jiwa-jiwa kami, dan itu buat kami terus bergerak.

#belajarmenata ini yang sekarang jadi ruh membangun rumah ini.

#belajarmenata ini yang hari-hari ini saya geluti

#belajarmenata ini yang sekarang menjadi konsen baru kami, Good party governance.

Sehingga tiap minggu haruskan kami membangun soliditas dan kesamaan cara pandang terhadap gerak kami.#belajarmenata

Sehingga setiap minggu haruskan kami mengevaluasi setiap tahapan-tahapan target yang kami buat.#belajarmenata

dan itu pula yang buat kami memotret hasil kerja ini dengan laporan bulanan.#belajarmenata

Ini adalah ikhtiar kami.#belajarmenata

Upaya besar untuk visi yang besar.#belajar menata
Seiring dengan itu pula kekuatan tim ini yang buat kami semakin optimal berkhidmat kepada rakyat.#belajarmenata

Semoga setiap upaya kami mendapat ridha dan rahmat dari Allah SWT.#belajarmenata

RAKORDA PKS DOMPU, NASARUDDIN,SH : PKS AKAN SEPENUHNYA BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kab.Dompu Minggu, (21/2/2016) kemarin menggelar Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA). RAKORDA yang dihadiri oleh seluruh kader PKS dan ketua serta sekretaris DPC dan DPRa se-kab.Dompu ini bertajuk khidmat kepada rakyat.

Setelah tidak kurang dari 3 bulan DPD PKS Dompu merampungkan Rencana strategis, program strategis, dan Rencana kerja tahunan kemarin PKS menggelar RAKORDA. RAKORDA dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan peran kader dan struktur PKS dalam mendukung implementasi seluruh program yang telah disusun oleh DPD PKS Kab.Dompu.

Pada kesempatan ini hadir pula Sekretaris Umum DPW PKS NTB memberikan arahan sekaligus membuka RAKORDA secara resmi. Dalam sambutannya Sekretaris Umum DPW PKS NTB banyak memberikan wejangan kepada pengurus yang baru disahkan 2 bulan yang lalu ini.

Pada kesempatan yang sama ketua DPD PKS Dompu, Nasaruddin, SH menyampaikan bahwa periode ini PKS Dompu akan berkhidmat sepenuhnya kepada rakyat.
“Pada periode saya ini tugas utama PKS menguatkan diri, membangun soliditas dan kemudian berkhidmat sepenuhnya kepada rakyat”

Pada kesempatan sambutannya ini pula ketua Komisi 3 DPRD Kab.Dompu ini menyampaikan bahwa dalam mendukung khidmat PKS kepada rakyat, PKS akan membuat pusat khidmat PKS untuk seluruh masyarakat yang membutuhkan.
“Karena visi PKS periode ini adalah semakin menegaskan pelayanan PKS terhadap rakyat maka PKS akan membuat pusat khidmat, Mulai tahun ini PKS akan menyediakan mobil peduli untuk membantu masyarakat yang seketika membuatuhkan pelayanan mobil, membuat rumah konsultasi hukum, membuat rumah sehat untuk konsultasi kesehatan, dan membuat rumah konsultasi ibu, anak, dan remaja, saya ingin PKS benar-benar melayani masyarakat”.

Diakhir sambutannya Ketua baru PKS Dompu ini mengajak semua kader dan struktur PKS di DPC dan DPRa untuk sama-sama bergandengan tangan membangun partai dakwah ini sehingga PKS dapat terlibat aktif dalam menyumbang kemajuan daerah.

Dalam wawancara dilakukan dengan sekretaris umum PKS Dompu, Noval Palandi,SP menyampaikan bahwa RAKORDA yang dihadiri lebih kurang 100 kader dan struktur ini diharapkan mampu menciptakan sinergisitas antara program ditingkat wilayah, daerah, DPC dan DPRa sebagai ujung tombak PKS, sehingga kedepan khidmat PKS dirasakan oleh seluruh masyarakat di kab.Dompu.

Alumni Malang ini juga menegaskan bahwa agenda khidmat itu bisa optimal ketika PKS mampu menjadikan dirinya solid. Dan soliditas internal ini pula yang menjadi konsen PKS di awal periode ini sehingga PKS mampu bersinergi dengan partai dan lembaga lain dalam melaksanakan program khidmat PKS dan dalam rangka terlibat aktif memajukan daerah.

Acara yang dilaksanakan satu hari penuh kemarin benar-benar menjadikan setiap kader PKS memahami tugas dan perannya masing-masing sesuai dengan bidang tugas yang diamanahkan. Pada RAKORDA yang digelar tertutup ini disepakati pelaksanaan semua program yang disepakati akan mulai dilaksanakan awal bulan depan. Melalui media ini PKS juga menyampaikan informasi ini kepada masyarakat agar pusat khidmat PKS dapat diakses oleh seluruh masyarakat yang membutuhkan.[]

Senin, 18 Januari 2016

BEGINI CARA KAMI MERAWAT TRADISI


Rasanya telah lama tidak ngopi.‪#‎tradisi‬

Ngopi sebagai #tradisi obrol dan diskursus tentang banyak soal

Sejak kami tidak diberi ruang disana, kami lebih banyak menyepi. #tradisi

Menyepi ramai2 dengan kegaduhan obsesi yang selalu mencari jawaban. #tradisi

Memang perasaan sama menghantui kami sama2. Bahwa penat obsesi itu terjawab dari seduhan kopi hitam. #tradisi

Hampir 2 tahun gulatan ide-ide kami berhenti dibeberapa warung kopi. Ruang lain telah mati suri. #tradisi

Sembari meramu ide-ide, asa kami hanya menyeru bertemu suatu masa dimana banyak orang jenuh dengan sesuatu yg absurd. #tradisi

Dan dipersimpangan mereka bertemu dengan segunung cita-cita dakwah yang kami bawa. #tradisi

Sesungguhnya juga kami mencari banyak orang yang memimpikan idealisme yg masih suci. #tradisi

Karena hari ini, bertahan hidup dengan idealisme itu bukan pilihan banyak orang.#tradisi

Hidup mudah itu ya mendapat banyak uang dari harga sebuah idealisme. #tradisi

Entahlah, memang kita lah penentu hidup kita masing2. #tradisi

Kembali ke #tradisi bahwa foto ini lah bagian dr cara kami merawat tradisi

Telah lama tidak bersua dengan perpaduan luar biasa dari kopi+gula+susu. #tradisi

Dan hari ini kami bersua kembali, dan bicara lagi soal fundamen dari kenapa kita diutus ke bumi #tradisi

Kami hanya punya yakin bahwa ini adalah soal kami dan mereka yg setelah ini akan hadir. #tradisi

Semoga kesulitan dan beratnya jalan ini hanya dirasa oleh mereka pendahulu, karena dahulu mencari orang sadar itu mahal, hingga tarbiyah menyapa. ‪#‎tradisi‬

Dan kami sedang buat peta jalan, untuk generasi dan dapur kader esok hari. #tradisi

Semoga dari sinilah para ustatziatul alam itu dilahirkan #tradisi

Dan mengalirlah kebaikan kita bersama. #tradisi
Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin