`

`

Rabu, 19 Maret 2014

DUA HARI CUKUP


Menyapa kembali pulau Lombok. Pulau seribu masjid. Atau ada juga yang sering mengatakannya sebagai pulau seribu maling. Entahlah, yang pasti kalau ke Lombok kita tidak akan punya alasan untuk menjamak shalat, tidak akan ada alasan untuk shalat tidak tepat waktu, karena tidak ada masjid yang jaraknya jauh karena masjid disini dibangun sangat banyak dengan jarak yang hampir berdekatan. Kemudian tidak perlu aneh juga kalau ada cerita bahwa di bumi sasak ini sering anak kos-kosan kemalingan disiang hari, pakaian-pakaian yang dijemur tiba-tiba hilang lenyap. Ini fakta yang sampai hari ini masih terjadi disini. Dua wajah yang tidak bisa dilepaskan dari bumi lombok. Tetapi Lombok hari ini jauh lebih baik, semoga semakin lebih baik dengan semakin banyaknya orang sholeh yang akan membawa perubahan disini.

Sekalipun dengan wajah seperti itu aku justru menemukan jodoh disini, akad nikah, sekaligus walimatul 'ursy disini. Semoga saja tidak tercelup budaya maling tetapi satu kultur pesantrennya yang kuat semoga kemudian mengkondisikan diri saat menyempatkan berkunjung kesini.

Saat ini memang istri saya masih tinggal bersama orang tuanya di Gerung-Lombok Barat. Jadi masih sering saya menyambangi Lombok. Saya lebih banyak di Dompu. Mencari rizki, menguatkan jaringan, dan sebagainya di Dompu karena Dompu adalah masa depan dan medan karya buat saya dan generasi saya kedepan.

Saat ini kami sedang dalam pertempuran, saat yang menentukan eksistensi ditengah perpolitikan yang carut marut. Kami tengah berjuang meloloskan kader dakwah untuk berjuang diparlemen. Menyelamatkan eksistensi gerakan Islam karena dari sanalah arah kebijakan itu bermula. Semoga Allah mengabulkan do'a kami dan membalas setiap satu tetes ikhtiar kami dalam kerja pemenangan ini.

Satu bulan berada berjauhan dan sudah saatnya waktu ini berdialog dengan cinta kembali. Membersamai hari-hari berdua bersamanya, kekasih hatiku. Aku meski sadar bahwa karena pertarungan ini masih berhelat maka tidak ada cukup waktu untuk menyapanya. Dua hari saja cukup untuk dia, untuk memupuk senyum dan bahagia dihatinya.

"Waktuku tidak terlalu lama untukmu sayang, karena medan tempurku terus memanggil bersama agenda-agenda pemenangan"

Aku yakin bahwa Allah menciptakan engkau buatku sudah yang terbaik. Dan engkaulah penguat hari-hariku jauh maupun dekat.

*Catatan tanggal 7 Maret 2014

0 komentar:

Posting Komentar

Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin