`

`

Selasa, 18 Februari 2014

SEPI DITENGAH KERAMAIAN


Rasa sepi menyerangku kuat. Padahal aku tidak sedang di hutan atau di gunung. Aku sedang dipusat keramaian. Apalagi sekarang musim pemilu legislatif, aktivitas manusia jauh lebih tinggi dari pada hari-hari biasanya. 

Aku bahkan selalu bertemu dengan tokoh masyarakat, teman-teman tim sukses calon legislatif, sahabat-sahabat PKS, teman-teman LSM, dan teman-teman satu tim futsal. Lingkaran aktivitasku tiap hari adalah bertemu dengan mereka. Dan tidak pernah kehabisan bahan obrolan. Ada saja topik yang diperbincangkan. Ada yang penting ada juga yang biasa saja alias tidak penting. Tetapi tradisi bincang-bincang rupanya sudah menyatu bersama kami. Tempat-tempatnya juga berpindah-pindah; kadang di rumah, di warung kopi, di taman kota, kadang di desa, kadang-kadang juga di lapangan futsal. Karena diskusi sebagai sarana menyamakan persepsi dan saling menguatkan visi. jadinya terkadang aktivitas dan tempat menjadi tidak penting karena yang penting adalah diksusi atau ngobrolnya.

Ditengah aktivitas seperti ini aku masih merasa separuh jiwaku kosong. Aku merasa sepi karena belahan jiwaku jauh disana. Di pulau seberang. Aku tidak ingin mengusik waktunya yang sedang menuntaskan amanah, tetapi aku hanya ingin mengespresikan ruang rinduku padanya. Ternyata cinta itu tak pernah pergi jauh sejauh jarak hari ini. Ia selalu tumbuh mekar, bersemi, dan menyapa disetiap waktu. Hanya untuk dia yang selalu mencintai dalam diam dan selalu berbakti dalam perhatiannya yang sungguh.

Kebersamaan yang selalu ada meskipun jauh. Sungguh mewarnai perjalanan cinta kami dan cita-cita kami. Setahun yang telah lewat sangat menyisakan pelajaran berharga bahwa kepercayaan, kesetiaan, dan cinta selalu menjadi media yang menghangatkan cinta kami.

Aku tak pernah sanksi dengan takdir yang sedang kami jalani. Bahwa berjauhan adalah pilihan sadar yang sedang kami lalui. Dan aku percaya bahwa cinta sekali lagi memupus jarak, memupus keraguan, memupus kecurigaan, dan dia memupuk cinta jika telah bertemu.

Rasa sepi ini yang bagiku adalah rindu atas kemesraan dan jejak romantis yang telah kami lewati. Sesuatu yang selalu menjadi penawar semua hadapan pelik yang belum seberapa dibandingkan nikmat yang Allah beri.

Rasa sepi ini semoga mengirimkan rasa kasih dan sayang ku kepadanya, permaisuriku. semoga rindunya pula terobati jika membaca tulisan ini.

Semoga tuntasnya amanah yang dia sedang jalani menjadi pertanda baru kami diberikan kepercayaan untuk mengemban amanah baru dari Allah SWT.

Aku merindukan manusia baru yang hadir ditengah kami berdua, yang akan bersama-sama mengemban tugas kehidupan ini. Semoga dia sholeh/ah. Aku sepenuhnya menyerahkan kepada DIA yang selalu menetapkan sesuatu yang terbaik untuk kehidupan setiap hamba-Nya.

Sepi ditengah keramaian ini semoga menjadi peristiwa-peristiwa yang indah jika dikenang kembali kelak. Bahwa bagian dari perjalanan ini adalah memupuk cinta diseberang pulau. Atau cinta bersemi dalam kejauhan. atau mungkin Cinta dalam ruang yang berbeda. Atau apapun lah yang menggambarkan cinta yang selalu membersamai waktu-waktu kami.

Semoga kami selalu ikhlas dengan apapun yang Allah sudah tetapkan. Karena satu hal yang kami fahami bahwa menggantukan seluruhnya kepadaMU merupakan jalan terbaik menaklukkan segala nafsu yang menyertai kami sebagai manusia.

I love you sayang. Semoga kita selalu menyertakan Allah dalam setiap pilihan kita. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar

Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin