`

`

Selasa, 12 Maret 2013

DIA HADIR LAGI


"Kau wanita mulia. Wanita yang tidak bisa digantikan oleh seribu wanita di dunia ini. Kau satu untuk selamanya. Dengan ketulusan cintamu yang tak pernah habis hingga kini"


"Ya Allah lapangkanlah kuburnya, dan jadikanlah dia termasuk kedalam golongan orang-orang yang menikmati surgamu tanpa hisab. Dan bersama dengan orang-orang terdahulu yang telah engkau janjikan surga bagi mereka"


Malam ini kenapa rasanya ia hadir lagi mengisi ruang rindu ini. Setelah setahun lebih dia meninggalkan kami dengan senyum kasih sayangnya. Entah apa gerangan yang membuat air mata ini tiba-tiba menetes di sudut mataku. Tiba-tiba aku merindukannya. Wanita tangguh yang membesarkanku dengan semangatnya, kalimat-kalimatnya yang selalu menginspirasi. Itulah terkadang aku merasa dia selalu hidup di hatiku.
Aku akui sampai hari ini memang belum kering air mata ini. Belum tuntas rasanya aku merasa kehilangannya mesti aku ikhlas dengan bukti kebesaran Tuhanku. Karena Dia tak pernah memberi ujian diluar batas kemampuan hamba-Nya.

Aku ingin selalu menggoreskan jejaknya yang tak akan pernah hilang dalam sejarahku. Bukti ketangguhan dan sumber inspirasi yang membuatku selalu bangkit jika semangat hidupku mulai runtuh. Sering muncul semangat yang membara untuk melukis kembali jejaknya dahulu. Terutama tentang ketangguhannya menjadi istri dan ibu dari dua anak laki-lakinya. Yaitu aku dan adikku.

Aku ingin dia tau bahwa hari-hari ini aku sangat menikmati detik-detik awal mengayuh bahtera cinta dikeluarga kecilku. Mulai menapaki alur kehidupan yang baru beberapa langkah aku arungi. Tentu seperti kehidupan pada biasanya. Yang luar biasa adalah membumbui perjalananku dengan cinta sehingga manis pahitnya semua akan berakhir dengan cinta.

Ada satu hal yang selalu muncul. Adalah ingatanku tentang harapan beliau saat itu. Harapannya untukku. Untuk menuntaskan masa lajangku. Aku ingat ketika bahtera cinta ini ku lewati. Adalah seorang ibu yang berulang-ulang kali memberi isyarat pergi dari kehidupan kami dengan bertanya tentang kapan aku menyempurnakan agama. Tetapi bersama itu pula aku sering menjawabnya dengan senyum kecil yang bermakna bahwa “hari ini kesehatan dia jauh lebih berharga dari pada cinta yang ingin ku raih”. Tetapi mungkin beda caranya memandang, yaitu tentang tanggung jawab orang tua menikahkan anak. Barangkali masih ada beban dihatinya ketika harus pergi meninggalkan kami dalam keadaan seperti itu. Belum ada yang menikah.

Jika saja beliau masih ada dihadapanku hari ini. Aku ingin dia melihat begitu bahagianya aku hari ini dengan kehidupan yang bertabur cinta. Dengan istri yang taat kepada Allah dan berbakti kepada suami. Menantu yang sebenarnya tiap waktu merasa kurang karena tidak pernah menatap senyum seorang ibu mertua lantaran ibu mertua telah melanjutkan perjalanan pada fase kehidupan yang lebih pasti.

Aku sering yakin bahwa pesan hatiku kepadanya selalu dia dengar di alam sana. Semoga saja dia ikut merasa seluas samudera kebahagiaanku sekarang. Tafsir mimpiku semoga benar memberi isyarat tentang rasa beliau yang ikut bahagia melihat kehidupan baruku saat ini.

Aku tidak pernah lupa kepadanya. Belaian kasih sayang itu masih terasa hingga saat ini. Cintanya masih memeluk hangat pada diri yang tidak mungkin seperti hati ini tanpanya. Lambaian itu masih sangat membekas dihati, yang tetap ada mengucapkan selamat dikala aku berhasil meraih sesuatu bagian dari mimpiku.

Ibu...
Hidupmu telah berhenti. Ceritamu telah usai. Tetapi asamu, obsesimu, harapan-harapan besarmu yang masih mungkin hadir pada masa yang berbeda hari ini akan menjadi bagian dari motivasi jalanku.

Aku tak perrnah lupa kepadamu. Aku tak pernah lupa menunaikan kewajibanku kepadamu mesti kau tak ada persis didepanku. Aku yakin kau juga merasa bukti itu. Bukti dari do’a yang berkumandang disetiap usai sujudku.

Kau wanita mulia. Wanita yang tidak bisa digantikan oleh seribu wanita di dunia ini. Kau satu untuk selamanya. Dengan ketulusan cintamu yang tak pernah habis hingga kini.

Mesti fisikmu telah tiada, aku berharap kau tetap hadir memberi  senyum penghargaan pada jalan-jalan suksesku. Itulah tatapan rantai semanngat yang akan mengawal cita-citaku. Hingga sukses seperti engkau kala itu.

Tetaplah tenang disana. Sambutlah do’a-do’aku. Termasuk do’a untuk tidak lupa mendo’akan mu sampai habis usiaku. Hingga saatnya kau berdiri tegak di akhir khusnul khotimahku sebelum menyambutku di ujung surga Allah yang Mulia.

Ya Allah lapangkanlah kuburnya, dan jadikanlah dia termasuk kedalam golongan orang-orang yang menikmati surgamu tanpa hisab. Dan bersama dengan orang-orang terdahulu yang telah engkau janjikan surga bagi mereka.  

Rabbighfilri waliwaidayya warhamhuma kama rabbayani shaghira.
"Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa ayah serta ibuku, kasihanilah mereka sebagaimana kasih mereka padaku sewaktu aku masih kecil"

2 komentar:

  1. Miss U BunDa,,
    Meski kini kau telah tiada
    namun namamu tetap terpatri di relung hati kami,
    sebagai seorang ibu, teman, dan sahabat bagi Kami

    BalasHapus
  2. he..
    dia selalu hidup disetiap senyum dan sedih..
    disemua pelangi hidup..
    ibu ku..ibu bagi kita semua..

    BalasHapus

Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin