`

`

Selasa, 05 Maret 2013

MENULIS BERSAMA CINTA



Sebuah Refleksi dan Ekspektasi

Telah lama rasanya tidak menulis. Seketika telah kaku semua jemari menyusun barisan kalimat, seperti susah menemukan artikulasi berjejer ide yang menumpuk dikepala. Aku telah kehilangan motivasi untuk menulis.
Aku ingat, terakhir aku menulis adalah ketika aku memotret perjalanan usia menuju 28 tahun. Memang aku memutar segala warna perjalanan, dari ceritaku tentang akhir usia seorang manusia mulia yang melahirkan hingga menjadikanku bisa mengenal dunia sampai segala cita-cita yang ingin ku rangkai di usia selanjutnya. Tetapi akhirnya aku harus berhenti menulis.

Banyak rekaman cerita di pikiran ini, tetapi alasan malas lagi-lagi melumpuhkan segala kekuatanku untuk merangkai sesuatu yang ku yakini bisa memberi inspirasi bagi orang lain.

Aku sering merasa seperti kehilangan sesuatu ketika hari terus berganti tetapi aku tidak menulis semua aktivitas-ku. Sampai pada satu titik aku harus menemukan sesuatu yang bagiku harus menulis kembali. Aku mencoba introspeksi, mencoba belajar dari waktu yang terasa mengalir tanpa jejak menulis, memang alasan mendasarnya adalah malas. “Penyakit utama para penulis pemula adalah malas”. Ini ungkapan seorang sahabat yang telah sukses menerbitkan buku dari tulisannya sendiri.

Aku selalu membenarkan, karena alasan utama cita besarku terus tersendat hingga hari ini dikarenakan sebuah monster yang bernama malas. Dia memang selalu hadir disaat ribuan ide ini ingin bermetamorfosa. Tetapi monster ini jauh lebih tangguh dari pada mimpiku. Apakah mimpiku tidak cukup kuat untuk ku kejar?lalu ia menyerah begitu saja oleh monster ini?

Aku akui bahwa aku pernah disorientasi untuk menulis. Aku terjebak pada pertanyaan sederhana, bahwa menulis berada diantara persoalan eksistensi atau aktualisasi, walaupun obsesi awalku menulis adalah karena motivasi transformasi dan memberi inspirasi pada dunia. Hingga aku harus terdiam lama dalam keterkungkungan karena susah menemukan sebuah arti menulis.

Aku Ingin kembali menulis. Asa ini mulai hidup kembali. Semua motivasi dan mimpi menulis yang berserakan ku kumpulkan menjadi berbagai harapan dan aksi nyata menulis. Yang pasti hari ini hati rapuhku telah terisi cinta, yang selalu menajadi motivasiku untuk menginspirasi sahabat-sahabat dunia untuk menemukan sesuatu yang bermakna dalam setiap tulisan.

Aku akan menulis bersama cinta. Itu kalimatku. Ini langkah pertamaku untuk memulai merangkai kembali segala ide ini. Semoga memberi manfaat pada kita semua. Memberi manfaat pada dunia.

Kepada kita yang mencintai menulis bersama cinta. Mari memberi inspirasi menulis. Semoga bagi yang mengerti tentang ide menulis akan semakin semaangat memberi ide. Dan kepada mereka yang terkurung oleh kemalasan untuk menulis supaya segera menemukan sebuah reward perjalanan hidup yang akan ia temukan jika waktu dan hari-harinya tergadaikan oleh aktivitas menulis dalam asa memberi inspirasi pada dunia manusia dan alam.

0 komentar:

Posting Komentar

Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin