Ketika hari ini membuka blog-ku, sama seperti biasanya aku selalu merasa
terkesima memandangi keseluruhan wajahnya dari tampilan breaking news, menu,
kemudian melihat susunan postingan tulisan yang telah ku catat disetiap rehat
jejakku sehari-hari, hingga ke kaki blog, rasa senang mewakili kepuasan
hati atas karya ini. Satu rasa yang selalu ada ketika mulai mengetuk pintu blog
ini adalah rasa puas karna sebagian besar jejak hidupku telah ku torehkan
disini.
Aku terhenti agak lama ketika melihat update dari situs Bersama Bakwah,
tentang Polemik PILGUB Jabar-tentang Kesaksian Palsu kubu Rieke. Awalnya ingin
tahu tetapi setelah membaca sama sekali merasa biasa saja karena itulah wajah
umum politik hari ini, sesuatu yang terkadang-ketika kita berdiri dibalik suara
hati rakyat kecil kita tak sanggup mendengar, karena kepentingan telah
membutakan mata para elit politik untuk sibuk dengan kepentingan pribadi dari
pada mendengarkan keluhan para rakyat miskin di setiap sudut negeri ini.
Tidak lama aku pandanganku lalu bergeser pada satu entri terbaru dalam
situs itu. Judulnya Kabar Terbaru Ustadz Lutfi dari Balik Jeruji. Saya lalu
membuka entri ini. Saya mencatat kesan orang-orang yang membesuknya, sekaligus
ungkap beliau tentang perubahan kualitasnya hariannya disana.
Rasa
haru, bahagia, dan bangga meliputi kami semua ketika beliau menyalami, dan
memeluk kami satu persatu seolah kami adalah sahabat lama walaupun banyak orang
di dalam rombongan ini yang mungkin baru kali pertama bersua dengan beliau...
Suasana kekeluargaan sangat kental dalam pertemuan tersebut, beliau yang tampil dengan kemeja coklat bergaris terlihat lebih bugar dan enerjik...
"...Alhamdulillah berat ana turun 8 Kg, Hafalan semakin bertambah dan menguat, qiyamullail semakin panjang, 2 - 3 buku terbaca dalam 1 hari. Benarlah kata para Salafus Shalih bahwa dipenjaranya aktivis dakwah adalah kesempatan ia berkhalwat dengan Rabbnya..."
Sejauh
ini kesan yang saya tangkap dari semua pemberitaan media tentang orang yang
dipenjara karena berbagai kasus adalah kesan sedih, kesan duka, lalu kasihan
karena hari-harinya begitu tersiksa. Belum lagi hukuman yang dijatuhkan
nantinya. Ditambah dengan penderitaan keluarga karena harus ditinggal tidur di
Penjara. Tetapi yang ini berbeda, justru kesan haru, bahagia sekaligus bangga.
Nuansa perjuangan rasanya semakin erat karena kesan umum sebagai korban
konspirasi sangat melekat bagi para kader yang mengunjunginya.
Satu
lagi yang sangat luar biasa adalah semakin meningkatnya kualitas amal harian.
Beliau mengutip kata Salafus Sholeh bahwa dipenjaranya aktivis dakwah adalah
kesempatan berkhalwat dengan Rabbnya. Kemudian “Hafalan semakin bertambah dan menguat, qiyamullail
semakin panjang, 2 - 3 buku terbaca dalam 1 hari”. Itu yang beliau katakan tentang aktivitasnya selama
di Penjara.
Luar biasa!!semakin menguatkan kita, ungkapan
sederhana yang sekaligus menjadi penguat kita bahwa kualitas itu diasah
dimanapun dan dalam kondisi apapun, karena sesungguhnya kita akan berhenti
berproses, dan berbuat kebaikan setelah kita meninggalkan dunia ini.
0 komentar:
Posting Komentar