`

`

Sabtu, 21 Desember 2013

MENIKAH, MENGAJARKAN BANYAK HAL


Alhamdulillah..hari ini tepat setahun yang lalu (20-12-2012)..
semoga kita selalu dihimpun dalam kebaikan..aamiin..
jazakallah buat semuanya.. mas Ini Noval..
yang selalu di hati,ingin bersamamu seribu tahun lagi..
(Farida Amalia)

Menikah selalu menjadi kran yang mengaliri cinta. Cinta tumbuh dan bersemi bersama berputarnya waktu. Cinta selalu hadir bersama sebuah momentum yang tepat, selalu menjadi sebuah titik awal sketsa sebuah perjalanan kehidupan. Memberi warna, kebahagiaan, dan terkadang memberi bumbu pelengkap perjalanan menuju kehidupan yang sesungguhnya.

Menikah seharusnya difahami sebagai lompatan menuju keridhaan dan surga Allah yang tidak pernah putus kenikmatannya. Maka dalam melewatinya semestinya bertabur amal sholeh. 

Menikah itu pula dimaknai sebagai perjalanan yang sangat panjang, yang butuh perbekalan yang cukup, butuh kesabaran, butuh kematangan diri yang luar biasa. Atau minimal butuh ikhtiar yang sungguh-sungguh untuk belajar menjadi suami/istri yang baik yang kemudian selalu menjadi tauladan bagi anak-anaknya.

Menikah itu belajar menjadi diri sendiri dan belajar mau menerima diri orang lain. Belajar berbeda sekaligus belajar bijaksana dengan perbedaan yang muncul didalam keluarga. 

Menikah itu harus diterjemahkan sebagai bagian terkecil dalam lingkaran kehidupan yang besar, sehingga perspektif kita tentang menikah harus utuh. Menikah itu hidup maka menikah itu melekat dengan bahagia dan sedih, lapang dan sempit, mulus dan berliku-liku, dan sederhananya adalah penuh hal menarik yang buat kita tersenyum dan tertawa juga penuh hal menantang yang bikin kita tertantang atau bahkan sedih. Tetapi jika paradigma menikah kita selesai seharusnya kita menggambari ekspresi dalam melewati perjalanan bersama bahtera rumah tangga itu dengan senyuman.

Karena itu pula terkadang niat baik menikah itu takluk dengan persepsi kita yang sulit tentang jalan kecil yang akan kita lewati dalam mencapainya. Padalah rumus dasarnya kita fahami bahwa kita pasti merasa sesuatu itu mudah atau susah ketika kita telah melewatinya dengan tuntas, artinya jalani atau hadapi saja dan selanjutnya tawakkal kepada Allah. 

Ketika saya dahulu berbincang tentang menikah bersama sahabat-sahabat saya sesama bujang, yang selalu muncul dalam perbincangan kita adalah kegundahan dan bayangan yang susah tentang jalan menuju kesana. Ada saja rasanya kesulitan-kesulitan yang akan dilewati jika memilih pilihan yang dikatakan pilihan besar ini, seperti tertutup semua ruang peluang yang ada, seperti kita tidak punya kelebihan yang menjadi alasan orang lain memilih kita. Seperti tak ada artinya deretan riwayat organisasi yang memenuhi baris biodata yang telah kita tulis. Tetapi setelah saya memberanikan diri memilih pilihan ini ternyata tidak sesulit yang dibayangkan, bahkan jauh lebih mudah dari yang kita bayangkan. Saya pikir-pikir ternyata sangat banyak waktu yang saya gunakan untuk memberi peluang pada pertimbangan yang tidak jelas. Waktu yang banyak inilah yang kadang dipenuhi oleh kegalauan yang sangat panjang. Semoga tidak semua kita mengulur waktu pada sebuah impian merangkai jalan menuju kesempurnaan sebagian Dien. Bahtera rumah tangga. Semoga kita dimudahkan.

Saya sepakat bahwa profesi pertama seorang pengantin baru itu adalah provokator. Menjadi provokator pada semua komunitas bujang, menyebarkan virus menikah itu indah, menikah itu nikmat, menikah itu menenangkan, dan menyemangati dalam melakukan amal-amal kebaikan. Entah kenapa juga seolah ada sesuatu yang mendorong kita ingin bercerita pada semua orang tentang keindahan menikah. Tetapi itulah luar biasanya salah satu anugerah Allah, dan kita wajib bersyukur atas semuanya.

Ya tidak pantas kita membandingkan keindahan dan nikmat yang kita raih ketika menikah dengan aktivitas pacaran yang tidak jelas yang hanya menuai benih-benih dosa. Mungkin juga tidak sesederhana kalimat  ini, karena arus godaan bagi para  bujang bisa jadi lebih kuat dari gelombang dilautan. Tetapi saya hanya ingin katakan bahwa dunia kita kini penuh arus yang terus menjerumuskan kita, kampanye penyulut syahwat telah mengisi waktu kita lebih dari 24 jam. Jika kita tidak memiliki dasar keislaman yang kuat bisa dipastikan kita akan terbawa arus ini. Zaman telah melupakan kita bahwa sesungguhnya hidup kita hanyalah numpang singgah dan masih ada perjalanan selanjutnya yang lebih pasti dan akan ada lagi suatu waktu dimana semua jejak perjalanan kita akan dimintai pertanggung jawaban. 

Hari ini (20 Desember) tepat satu tahun saya menikah. Perjalanan satu tahun ini mengajarkan saya banyak hal. Mengajarkan saya membuka diri; menaklukkan ego diri dan siap menerima karakter manusia baru yang telah hadir dalam kehidupan saya. Mengajarkan tanggung jawab. Mengajarkan bahwa nikmat yang sempurna bagi orang yang menikah adalah ketika senang dan bahagia serta sedih dan susah melebur menjadi satu. Ketika pula satu masalah yang rumit terurai satu demi satu bersama kebijaksanaan dan kedewasaan diri. Mengajarkan beradaptasi dengan keluarga baru dengan nilai-nilai yang dibangun didalam kesehariannya sangat berbeda dengan keluarga saya. Mengajarkan mencintai mereka yang menjadi orang tua baru bagi saya. 

Diawal terasa begitu rumit, tetapi lambat laun kemudian waktu memberi bukti bahwa kita sukses melewati ini dengan baik. Sungguh menjadi seperti meraih satu cita-cita yang telah sekian lama kita impikan. Dan waktu kemudian membuktikan bahwa kita menjelma menjadi diri yang mampu menghadapi segala lika-liku ini. 

Setahun tentu baru seumur jagung jika dibandingkan dengan mimpi-mimpi yang ingin saya dan istri raih. Dunia dan semoga pula diakhirat. Semoga segera diberikan jundi yang sholeh/sholehah yang kelak menjadi pejuang Islam. Dan Semoga pelajaran berharga setahun ini menjadi bekal bagi keluarga kecil saya dalam menghadapi tantangan-tantangan ditahun berikutnya. Amin..


0 komentar:

Posting Komentar

Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin