Jumat, 09 September 2016
ROGOJAMPI, MAKNA CINTA YANG MENGGERAKKAN
KISAH ITU MENGGANGGU KITA
Jumat, 10 Juni 2016
'MATOMPO" SIMBOL PENAKLUKKAN MIMPI
KELUARGA KECIL KITA
Senin, 09 Mei 2016
CINTAMU MASIH SEPERTI DULU
Cinta...
Ada dua cerita yg sungguh buat pikiranku sibuk..
Sibuk menyusun rangka dari mimpi-mimpi
Mimpi yg selalu buat urat leher kita menegang
Mimpi yg selalu buat kita berdendang tentang masa depan
Pertama cerita pada setiap tanggal kita menikah..
Kedua, cerita pada setiap tanggal kau diadakan di dunia..
Entah..
Bagiku seperti terbawa pada alam mimpi-mimpi
Bagiku tepat dengan perubahan dan fase transisi yg ku hadapi
Sehingga..
Buatku sibuk menyusun rangka dari mimpi-mimpi
Cinta...
Kau masih seperti yg dulu..
Yang selalu cukup dg dirimu kini
Yg selalu kurang dengan asupan ilmu-ilmu..
Itulah yg buat kesederhanaanmu adalah keistiwaan buatku..
Hari ini, dekat sekali dg saat-saat itu
Momentum kau diadakan dibumi
Aku tak ingin beri kau dunia
Karena akhirat bagimu luar biasa
Semoga catatan ini dekatkan kamu dengan asa dan cita-cita
Dan dekatkan kamu dengan bakti cinta untukku
Dan dekatkan kamu dengan syurga Allah yang abadi
Semoga berkah umurmu sayang.
10 Mei 2016
Rabu, 04 Mei 2016
MENEMUKAN TRADISI, MENJADI KADER UMMAT
15 tahun lalu saya sesungguhnya "tersesat" masuk kerumah ini. Saya hanya anak polos dan lugu yang gemar dengan kegiatan keagamaan, lalu tiba-tiba berada diantara peserta Basic Training (Batra) PII. Tepat tahun 2001 di Man 2 Bima, saya bersama pelajar yang lain mengikuti kegiatan yang digelar seminggu itu. Disana kita diajak diskusi tentang motivasi, tujuan, harapan, dan hal-hal yang dilakukan untuk meraih tujuan kami. Kami juga diajak berdiskusi tentang banyak hal; dari materi dasar ke-Islaman, ke-organisasian, hingga persoalan keummatan. Dan satu hal yang hingga kini semua kader PII dimanapun tidak bisa lepas darinya adalah perasaan memiliki atas PII dan perjuangannya, Mars dan Hymne selalu menjadi pengingat perjuangan bahwa titik awal perjuangan kami dari sana sebelum kami menjadi kader ummat dimanapun.
Sebagaimana yang lain di Jatim, saya juga termasuk yang merasa cukup hanya menjadi alumni PII saja dan tidak menjadi yang lain. Sekalipun sudah tidak lagi distruktur kepengurusan. Terus terang itu juga menjadi dialog tersendiri bagi hati saya disaat awal-awal meninggalkan Jatim.
Senin, 18 April 2016
TELAH PERGI TRADISI
01. Usai semat amanah baru dipundak, rasanya tak lagi berat, karena seperti de javu.
02. Seperti mengulang cerita lama, ini cerita jatuh bangun seperti siklus yg terus berputar pada poros.
03. Tapi ada sumbat yg tak bisa mengalir deras sedia kala.
04. Sumbat yg sulit diurai. Mungkin lebih mudah mengurai benang kusut.
05. Ternyata..ada yg hilang, menyelinap pergi meninggalkan eksistensi kita disini.
06. Ternyata dia memilih pergi meninggalkan kita bersama.
07. Nilai dan obsesi yg membakar dada kita tak lagi menarik. Dia memilih pergi.
08. Dia-tradisi. Pergi, hilang, entah kemana. Perpisahan sakit yang menyiksa nurani.
09. Karena tradisi. Sebuah alasan kenapa kita ada
10. Sebuah alasan kenapa kita bertahan.
11. Sebuah alasan kenapa peradaban dahulu lahir,mengakar,dan menakluk peradaban hitam.
12. Tradisi..kita pantas meratap karena embrio peradaban itu tak lg dg kita.
13. Satu hal buat tangan kita memukul dada kita, antara kita menahan peluh dan meratap asa yg tak mungkin sampai.
14. Dia tradisi. Yg dilahirkan dari obsesi kita sama2. Yg diurai dr setiap seduhan kopi. Jawaban dari seluruh risau perjuangan yg kit punya.
15. Entah kemana ia kini..telah pergi..tak ada lagi kah ruang kita memupuk harap.
16. Hanya bisa dg tunduk kepala dan tengadah tangan. Semoga suara lirih keluh kita terdengar langit. Karena manusia telah tuli.
17. Hampir 10 tahun, pikiran kita mengembara.
18. Mencari celah potensi manusia yg akan berada dalam gerbong ini. Bersama kita, lalu menjadi penerus jalan juang.
19. Kemana kita mengadu. Tak lagi menemukan jalan pulang.
20. Gelap. Satu demi satu gugur menjadi korban kegelapan. Visi kita gelap.
21. Tradisi kita telah tergerus. Bencana dr eksistensi kita sesungguhnya ketika kita abai.
22. Abai atas tradisi. Sebuah komunalitas yg kita bangun.
23. Sesaat lg sesungguhnya kita akan melahirkan tata kelola baru.
24. Tata kelola itu lah jembatan tradisi menuju peradaban.
25. Tapi kita termasuk yg tdk tau kalau kita tdk tau
26. Karena bacaan kita terhdp alam gerak kita telah kabur. Karena visi kita kabur.
27. Tradisi telah pergi..pergi tinggalkan kita semua..
28. Tanpa jejak.
29. Bersiaplah menyaksikan kita semua hanya tinggal cerita.
Sabtu, 05 Maret 2016
SEJARAH BARU
Tak terasa 5 tahun sudah melewati masa mengotaki transformasi banyak soal terhadap mahasiswa.
Sungguh tak terasa. Waktu ini berjalan meninggalkan kita. Tetapi belum juga terasa wujud besar dari mengkaryakan banyak orang disini.
Dulu, seperti tidak sanggup bersama lagi dalam ruang ini, karena usia tak lagi muda.
Karena fase rasanya telah memberi hadapan yang lain.
Entahlah..pada faktanya gerbong ini menyisakan kita. Dengan segala sisa-sisa peradaban masa lalu yg hampir tergerus.
Fakta pula berbicara bahwa mereka percayakan kita jadi para nahkoda barisan kocar kacir ini.
Sampai masanya harus usai, dan hingga kini telah lima periode berganti kita masih bicara soal itu.
Entah kenapa pula, terbesit sesuatu, tiba2 mengharap #sejarahbaru terukir di jalan ini.
Sesungguhnya bukan karena tidak mampu, tetapi tetap saja status quo selalu punya cerita buruk.
Dan hanya #sejarahbaru yang mampu sulap semua jadi cerita menarik
#sejarahbaru, pasti lahirkan nahkoda dengan dada yg membakar
#sejarahbaru, pasti berkumpul banyak orang dengan satu ide besar yang kokoh.
#sejarahbaru, pasti letupan ide2 itu menggunung jadi satu
Dan #sejarahbaru ini pula mewakilkan sesosok pembaharu
Dialah #sejarahbaru bagi perjalanan besar kita.
Jika #sejarahbaru adalah sesosok patriotis maka dia adalah manusia baru yang dilahirkan oleh gerbong ini.
Dia yang terus mengayun langkah dengan ide besar di kepala
Dia yang selalu bicara visi masa esok
Dia yang selalu menjadi eksekutor bagi banyak narasi tentang jalan juang ini
Semoga fase-fase ini, episode jalan ini melahirkan pejuang sesungguhnya
Pejuang yang karena narasi perjuangannya mampu menoreh #sejarahbaru
Sekalipun ia bukanlah mercusuar
Tetapi ide kuat yang mengakar itulah yang melahirkan keunikan karakter setiap zamannya.
Kita pasti tak sabar menanti sebuah jawaban dari doa2.
Karena ada banyak jalan sulit disini tetapi menemukan titik justru karena buah dari doa2.
Kini embrio dari #sejarahbaru itu bersinar mengikuti matahari
Dia bercahaya menerangi sudut sulit dari episode yg kita lalui
Semoga momentum inilah lakon baru itu lahir mengarsiteki #sejarahbaru ini.
Meski masa transisi menganga didepan mata
Ada banyak cerita menyirat makna bahwa inilah masa uji bagi diri2 itu
Akan pula jd momentum uji bagi kemampuan para lakon #sejarahbaru kita
Semoga masa transisi ini pula semakin ada bukti bahwa para lakon inilah pemilik sah dari peradaban hari ini..
Karena mereka pula yang mampu menguasai zamannya.
Semoga setiap upaya kita adalah nilai amal bagi kita di fase abadi nanti..
Amin