Keluarga kecil ini yang hampir saja buat nafasku habis terengah
karena mencarinya. Dan diusia 28 tahun baruku menemukannya.
Usia 28 tahun, tuntas kesendirian, dan saat itu pula aku legal
mendapat teman hidup, dan itu kemudian banyak orang mendo'akannya.
Usia itu. ternyata banyak orang bilang keluarga kecil kami tak
lengkap. Karena istilah keluarga sering kali disebut jika ada bapak,ibu, dan
anak.
Hampir setahun saya belum diberi amanah jadi ayah.
Dan setahun kemudian saya dipercaya mampu menjadi ayah. Anak
saya lahir tepat 2 tahun usia menikah.
Baru itu banyak orang bilang sudah lengkap jadi keluarga.
Luar biasa. Karena berjuta rasa menyapa. Suka duka terasa.
Menjadi suami dan ayah dari istri dan anak, melengkapi banyak
rasa yang sudah hinggap selama ini.
Keluarga kecil inilah tempat menitipkan banyak rasa. Dan mereka
menyatu bersama suka dan duka.
Mereka senyum saat bahagia menyapa kita. Mereka ikut kalut saat
badai menerpa. Itulah keluarga kecil yang sehidup semati bersama mengejar cita.
Kini hidup bertiga, berdiri diantara kerunyaman yang ada. Yang
hadir silih berganti menandai hidup yang urung berhenti.
Ada beban dipundak. Mengajar dan menitipkan cinta pada mereka.
Semoga itu yang melekat kuat, jadikan mereka tidak pernah kalah dengan
kehidupan.
Semoga istri saya menjadi dia yang bagi saya sekarang dan
selamanya bersama menabur cinta.
Semoga anak-anak saya menjadi jawaban dari setiap doa. Antarkan
hidup mereka dalam diri yang sholeh.
Cukup itu jadi jembatan bahagia dunia dan nanti. Akhirat kekal
yang selalu jadi hunia terakhir para manusia.
Semoga mampu menjaga mereka dari neraka yang tak satupun orang
terlintas ingin kekal bersamanya.
Semoga Allah selalu tuntun kami hingga surga yang tak pernah
hilang kenikmatannya.
Semga kita semua jadi keluarga penghuni surga nanti.
Amin.
0 komentar:
Posting Komentar