`

`

Sabtu, 26 September 2009

BERBEDA ITU INDAH

Val Rhamber '84

Berbeda itu indah ini bahasa yang tepat kita lemparkan ketika kita melihat kondisi kita di PII. Tempat dimana orang-orang yang berbeda kultur, karakter, kecenderungan, obsesi dan berbeda cita ketika menginjakkan kaki di organisasi ini. Wajar diacungi jempol ketika perbedaan ini tak menjadi batu hambatan ukhuwah bagi orang-orang didalamnya, karena mereka sudah seaqidah, mereka sudah sesuhu untuk membangun sebuah peradaban diorganisasi ini. Anis matta menulis bahwa ketika mengkonstruksi sebuah peradaban ada hal yang harus diperhatikan yaitu individu, masyarakat, dan peradaban itu sendiri. Kontekstualisasi dengan kondisi di PII adalah kader-kader PII adalah individu yang sudah terbina melalui training, ta’lim, kursus dan fasilitas pembinaan lain yang mengokohkan individu kader PII. Semakin terkokohkan ketika itu telah menjadi sebuah kumpulan individu dan menjadi masyarakat intelektual diPII.

Saya setuju dengan kata beda itu indah, dia merupakan sinergi yang bisa memberi warna dalam hidup. Bisa membuat kesombongan luruh, memahami kesejatian hidup, menepis segala bentuk rasa prasangka untuk lebih toleran terhadap sesama. Apalagi dengan aneka bahasa verbal dan non verbal yang mendukung terciptanya kolaborasi warna pelangi. Karena yang dinilai bukanlah kebagusan rupa, keindahan wajah, kekayaan yang melimpah tapi satu adalah siapa dari kita yang paling takwa. Subhanallah, Duhai Yang Mencipta Indah dan Perbedaan.

Tepatlah kiranya Allah mengatakan Al-Qur'an surat Al-Hujurat: 9,
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah SWT ialah orang yang lebih bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Semoga heterogenitas yang telah menjadi kultur di PII melahirkan produktivitas gerak dan semakin menambah khasanah intelektual kader PII karena selalu ada dialektika intelektual antara kader-kader ini dan berbeda itu indah, dan semoga dengan perbedaan ini bisa memberikan semangat fastabiqul khoirot kepada kader-kader PII.
***

0 komentar:

Posting Komentar

Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin