Senin, 18 Januari 2016
BEGINI CARA KAMI MERAWAT TRADISI
Rasanya telah lama tidak ngopi.#tradisi
Ngopi sebagai #tradisi obrol dan diskursus tentang banyak soal
Sejak kami tidak diberi ruang disana, kami lebih banyak menyepi. #tradisi
Menyepi ramai2 dengan kegaduhan obsesi yang selalu mencari jawaban. #tradisi
Memang perasaan sama menghantui kami sama2. Bahwa penat obsesi itu terjawab dari seduhan kopi hitam. #tradisi
Hampir 2 tahun gulatan ide-ide kami berhenti dibeberapa warung kopi. Ruang lain telah mati suri. #tradisi
Sembari meramu ide-ide, asa kami hanya menyeru bertemu suatu masa dimana banyak orang jenuh dengan sesuatu yg absurd. #tradisi
Dan dipersimpangan mereka bertemu dengan segunung cita-cita dakwah yang kami bawa. #tradisi
Sesungguhnya juga kami mencari banyak orang yang memimpikan idealisme yg masih suci. #tradisi
Karena hari ini, bertahan hidup dengan idealisme itu bukan pilihan banyak orang.#tradisi
Hidup mudah itu ya mendapat banyak uang dari harga sebuah idealisme. #tradisi
Entahlah, memang kita lah penentu hidup kita masing2. #tradisi
Kembali ke #tradisi bahwa foto ini lah bagian dr cara kami merawat tradisi
Telah lama tidak bersua dengan perpaduan luar biasa dari kopi+gula+susu. #tradisi
Dan hari ini kami bersua kembali, dan bicara lagi soal fundamen dari kenapa kita diutus ke bumi #tradisi
Kami hanya punya yakin bahwa ini adalah soal kami dan mereka yg setelah ini akan hadir. #tradisi
Semoga kesulitan dan beratnya jalan ini hanya dirasa oleh mereka pendahulu, karena dahulu mencari orang sadar itu mahal, hingga tarbiyah menyapa. #tradisi
Dan kami sedang buat peta jalan, untuk generasi dan dapur kader esok hari. #tradisi
Semoga dari sinilah para ustatziatul alam itu dilahirkan #tradisi
Dan mengalirlah kebaikan kita bersama. #tradisi
Sabtu, 02 Januari 2016
GENERASI KEMBANG API
Sedikit miris melihat tingkah para bocah di dekat tempat tinggal saya.
Mungkin juga terjadi di lain tempat.
Beberapa orang anak sedang membakar kembang api, lalu berseru rame-rame. Entah apa dirasa.
Mungkin penuh di dada mereka, "tahun baru itu meriah.., saatnya rame-rame menyambutnya dengan kembang api".
Di sudut lain ada seorang anak menangis, minta uang kepada bapaknya, "uang Pak..uang.." saya mau beli kembang api. Aku mau ikut bersenang-senang dengan yang lain.
Tak tega. Bapaknya memberinya uang cukup untuk membeli kembang api. Berserulah pula ia "tahun baruuu..kita senaaaang"
Inilah para bocah..katanya suatu saat di tangan merekalah harapan kemerdekaan akan kita titipkan.
Ada juga pemandangan lain. Seorang bocah sedang duduk bersama keluarganya di teras rumah. "Pah..aku ingin cita-citaku setinggi kembang api itu.."
Dan momentum seperti inilah mereka menemukan cara mengasosiasi sebuah cita-cita.
Entahlah. mungkin pula kelak akan jadi seperti kembang api. Tinggi memecah angkasa lalu hancur tak ada arti.
Belum lagi sederet bocah berputar mengelilingi kampung dengan suara terompet. Inilah tahun baru.
Semoga pula terompet itu tidak dibuat dari kertas Al-qur'an seperti yang terjadi di Jawa.
Generasi Kembang Api.
Para bocah yang dibesarkan dengan kemeriahan tahun baru. meriah, ramai, mungkin berjuta manusia Indonesia juga sedang tenggelam dalam suasana meriah tahun baru.
Apa makna lebih dari tahun baru?
Atau kenapa kita begitu senang dengan kemeriahan tahun baru?
Apakah setelah ini hidup kita semakin bahagia, atau sejahtera, atau kita semakin kaya?
Apakah setelah merayakan tahun baru kita diberikan mobil dan rumah mewah?
Atau akhirat kita terjamin setelah merayakannya?
Semoga masih ada orang tua yang mau menemani anaknya bermain kembang api sambil menitipkan "Ini hanya cara kita hidup nak, tahun baru bukanlah simbol bersenang-senang, tetapi pertanda akan banyak cerita baru hidup kita ditahun yang kita hampiri"
Lalu melanjutkan "Semakin banyak kembang api yang kamu habiskan, semakin banyak pula cerita sukses perkembanganmu esok hari"
"Shalatmu rajin, baca qur'anmu rutin, waktumu terisi dengan belajar"
"Kamu kelak akan mengisi tahun baru dengan kesuksesan-kesuksesan baru"
"Akan mengisi tahun baru dengan sejarah baru di dalam hidupmu"
"Sehingga begitu juga orang lain di luar sana mengisi tahun barunya"
Selanjutnya, mari kita isi dengan mimpi indah, semoga besok pagi mentari membawa berita baik dari langit untuk kehidupan kita.
Kita juga tidak tahu mentari besok akan menyapa kita dari arah mana. Timur ataukah barat.
Semoga akhir kita selalu dalam kebaikan.
Amin.
Langganan:
Postingan (Atom)
Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin