`

`

Sabtu, 02 Januari 2016

GENERASI KEMBANG API


Sedikit miris melihat tingkah para bocah di dekat tempat tinggal saya.

Mungkin juga terjadi di lain tempat.

Beberapa orang anak sedang membakar kembang api, lalu berseru rame-rame. Entah apa dirasa.

Mungkin penuh di dada mereka, "tahun baru itu meriah.., saatnya rame-rame menyambutnya dengan kembang api".

Di sudut lain ada seorang anak menangis, minta uang kepada bapaknya, "uang Pak..uang.." saya mau beli kembang api. Aku mau ikut bersenang-senang dengan yang lain.

Tak tega. Bapaknya memberinya uang cukup untuk membeli kembang api. Berserulah pula ia "tahun baruuu..kita senaaaang"

Inilah para bocah..katanya suatu saat di tangan merekalah harapan kemerdekaan akan kita titipkan.

Ada juga pemandangan lain. Seorang bocah sedang duduk bersama keluarganya di teras rumah. "Pah..aku ingin cita-citaku setinggi kembang api itu.."

Dan momentum seperti inilah mereka menemukan cara mengasosiasi sebuah cita-cita.

Entahlah. mungkin pula kelak akan jadi seperti kembang api. Tinggi memecah angkasa lalu hancur tak ada arti.

Belum lagi sederet bocah berputar mengelilingi kampung dengan suara terompet. Inilah tahun baru.

Semoga pula terompet itu tidak dibuat dari kertas Al-qur'an seperti yang terjadi di Jawa.

Generasi Kembang Api.

Para bocah yang dibesarkan dengan kemeriahan tahun baru. meriah, ramai, mungkin berjuta manusia Indonesia juga sedang tenggelam dalam suasana meriah tahun baru.

Apa makna lebih dari tahun baru?

Atau kenapa kita begitu senang dengan kemeriahan tahun baru?

Apakah setelah ini hidup kita semakin bahagia, atau sejahtera, atau kita semakin kaya?

Apakah setelah merayakan tahun baru kita diberikan mobil dan rumah mewah?

Atau akhirat kita terjamin setelah merayakannya?

Semoga masih ada orang tua yang mau menemani anaknya bermain kembang api sambil menitipkan "Ini hanya cara kita hidup nak, tahun baru bukanlah simbol bersenang-senang, tetapi pertanda akan banyak cerita baru hidup kita ditahun yang kita hampiri"

Lalu melanjutkan "Semakin banyak kembang api yang kamu habiskan, semakin banyak pula cerita sukses perkembanganmu esok hari"

"Shalatmu rajin, baca qur'anmu rutin, waktumu terisi dengan belajar"

"Kamu kelak akan mengisi tahun baru dengan kesuksesan-kesuksesan baru"

"Akan mengisi tahun baru dengan sejarah baru di dalam hidupmu"

"Sehingga begitu juga orang lain di luar sana mengisi tahun barunya"

Selanjutnya, mari kita isi dengan mimpi indah, semoga besok pagi mentari membawa berita baik dari langit untuk kehidupan kita.

Kita juga tidak tahu mentari besok akan menyapa kita dari arah mana. Timur ataukah barat.

Semoga akhir kita selalu dalam kebaikan.

Amin.

0 komentar:

Posting Komentar

Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin