`

`

Kamis, 01 Oktober 2009

PERSEMBAHAN UKHUWAH DIHARI YANG FITRI

Gambar ini bukan gambar publikasi sebuah iklan makanan, bukan leaflet, atau mungkin menu makanan yang ditawarkan disebuah toko kue, tetapi ini hadiah lebaran, sebuah pemberian, pemberian yang saya membahasakannya sebagai persembahan seorang saudara yang mencintai saya karena Allah.

Ceritanya begini; Idul Fitri tahun ini- 1430 H. Saya tidak berkesempatan pulang kampung karena beberapa hal, salah satunya karena saya harus mengurus jagung-jagung yang saya tanam sebagai tugas akhir. Karena memang harus disiram tiap pagi hari, tidak ada yang bisa bantu nyiramin, jadi tidak bisa ditinggal. Sebagai konsekwensinya selain tidak bisa pulkam juga tidak bisa jalan kemana-kemana. Walau ada hasrat untuk menghilangkan penat ke luar malang; pengen ke Bandung, Jogja, atau ke Surabaya tapi apa daya, sementara harus di pending dulu untuk urusan yang penting dan mendesak.

Hari-hari saya sejak libur hari raya selain nyiram, silaturrhim ke utsman-masjid dan pesantren mahasiswa, nonton TV, terus facebook-an. Teman-teman kan tahu kalau di fecebook, kita nulis macam-macam tentang ekspresi hati ke dinding facebook, nah ketika mengekspresikan ketidak pulangan saya, ada banyak teman2 yang berempati danmemberi komentar. Dan ada satu orang yang menawarkan untuk siaturrahim ke rumahnya yang berada cukup jauh tepatnya di sebelah selatan Kota Malang. Karena beberapa alasan saya tidak bisa menyambangi rumah salah satu partner saya waktu di organisasi kampus dulu, selain cukup jauh saya agak kurang PEDE kalau harus bertemu teman putri sendirian. Sehingga akhirnya tidak sempat kesana sampai satu minggu lebaran usai.

Saya sibuk, sibuk nyiram tanaman..!!hehe. Dia juga pastinya kedatangan tamu banyak, dan mungkin juga reuni SMA, sampai TK. Saya juga tidak ingin ambil pusing karena tidak berharap banyak untuk diberi sesuatu ketika lebaran, apa lagi saudara saya yang satu ini tak pernah bersua dengan saya kalau bukan untuk urusan oganisasi, karena memang kita sudah demisioner dan sudah tidak memiliki urusan yang membuat kita sering ketemu pada akhirnya harus sibuk dengan urusan masing-masing. Nah dua hari yang lalu sebelum saya memposting tulisan ini, dia tiba-tiba sms yang lebih kurang bahasanya bahwa dia ingin membayar utang ke ana, utang janji ingin memberi paket lebaran, karena seharusnya saya yang silaturahim ke rumahnya tetapi belum sempat akhirnya dia yang berkesempatan mengunjungi saya, walau sebenarnya tidak dikunjungi karena kita janjiannya disebuah toko buku, saya sudah bebeberapa kali menggunakan bahasa eufimistis untuk menolaknya, bukan menolak kuenya, tetapi merasa tidak nyaman ketika harus didatangi karena seharusnya dia yang disilaturrahimi. Karena dia mungkin tidak ingin terbebani dengan janjinya, akhirnya ketemu di sebuah took buku, walau dia menunggu saya terlalu lama karena saya sedang banyak urusan tapi akhirnya ketemu juga, sebentar tapi berkesan, tidak banyak ngobrol tapi bermakna. Dan sekedar sapa dan bersua terus pulang.

Alhamdulillah, dan mudah-mudahan barakah. Semoga dia selalu dilimpahi rahmat, dan terima amalnya dibulan ramadhan. Persembahan idul fitri ini luar biasa kawan, saya tidak pernah berfikir untuk membeli makanan sebanyak itu, uangnya dari mana?dari hongkong?sehingga seadanya. Tapi ini luar biasa kawan, Idul Fitri ini begitu bermakna, berkesan, dan member warna.

Saya jadi mencoba untuk berfikir tentang apa yang ada dalam pikiran saudara saya itu sehingga di rela mempersembahkan paket ini buat saudaranya. Kalau saya lihat model kue-nya, itu model kue yang dijual dengan harga cukup tinggi di toko-toko kue. Tapi kok mau ya?kok rela?kok ikhlas? Tapi begitulah saya mengenal akhwat ini; mobilitas tinggi, semangat, gak pamrih, loyal pada organisasi, dan lain-lain lah. Dan dia orang yang luar biasa di hari yang Fitri ini. Kalau bicara makanan, mungkin sederhana tapi kita coba bicara tentang sesuatu yang menggerakkan dia untuk mau memberi yang terbaik buat saudaranya. Sesuatu yang karenanya dia mempersembahkan kebaikan untuk saudaranya yang lain. Yang terpenting ini adalah pelajaran dimana masih ada kebaikan ditengah-tengah sesuatu yang kita tidak mengharapkannya, masih ada saudara ketika semua orang meninggalkan kita. Dan masih ada rahmat diantara keheningan melihat malam. Terimakasih saudaraku, tunggu aku dibatas waktu karena janjiku untuk bersilaturrahim ke tempatmu.

0 komentar:

Posting Komentar

Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin