`

`

Sabtu, 24 Oktober 2009

DIA MASIH PUNYA IMPIAN




Gambar ini aku ambil waktu perjalan bungurasih-kupang panjaan Suarabaya. Aku sengaja mengambil gambar ini untuk ku buat berbagi disini. Aku tersentuh melihat anak dan seorang ibu ini.

Ditengah teriknya matahari di Kota Surabaya, keringatku dah hampir membasahi seluruh bagian tubuhku, gerah, capek karena waktu itu aku juga baru pulang dari wonogiri. Setelah membayar ongkos bus, aku ingin istirahat sebentar melepas lelah diperjalananku saat itu. Belum lama ku pejamkan mata, naiklah seorang ibu yang berumur sekitar 50-an tahun dan anaknya yang kira-kira berumur 4 tahun-an. Bukan penumpang, atau pedagang asongan, tetapi pengamen.

Aku praktis tidak bisa tidur, ku dengarkan saja dua buah lagu yang dibawakan anak kecil itu (Cari Jodoh dari Wali dan Jangan Pernah Berubah dari ST12). Sambil mendengarkan lirik lagu dan petikan gitar yang dipaksakan enak suaranya oleh ibu itu, aku berfikir tentang hal apa yang memaksa anak sekecil dia harus mengamen dijalanan. Yang pasti dia punya impian, punya cita-cita; ingin sekolah dan menjadi orang sukses bagi dirinya, orang tuanya, dan seluruh keluarga besarnya. Tapi mungkin harus kandas oleh keadaannya, keadaan yang memaksa dia harus mengamen demi mencari sesuap nasi. Entah berapa yang ia dapat setelah mengamen seharian, entah cukup atau tidak untuk membiayai hidupnya setiap hari.

Ku pandangi terus dia sampai selesai menyanyi dan menyodorkan kresek yang biasa digunakan untuk mengumpulkan uang setelah mengamen, aku yang sudah menyiapkan uang pecahan seribuan segera memeberikan kepadanya. begitu tersentuhnya aku, aku yang belum bisa memberikan apa-apa kepadanya.

Dalam diam ku duduk, tenggelam aku dengan berandai-andai untuk mebiayai sekolahnya, membiayai hidupnya, dan menyisihkan hartaku untuk hidupnya sampai ia sukses. Tapi terhenti aku melihat diriku yang berangan tanpa memiliki apa-apa. Aku berharap ada kelebihan hartaku disuatu saat nanti untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk orang-orang seperti mereka, mereka yang seharusnya bisa ikut merasakan indah dan nikmatnya dunia seperti kita tanpa harus mencari nafkah sesulit itu.

0 komentar:

Posting Komentar

Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin