Jumat, 30 Agustus 2013
KISAH INDAHKU BERSAMAMU IBU
Ketika semua orang tak menginginkan ini
kenapa harus aku yang mengalaminya
pedih jika harus ku ingat-ingat terus
Kehilangan belahan jiwaku
setengah dari nafas dalam tubuhku
kehilangan ibu yang selama ini selalu memanjakanku
Mungkin ini pahit
tapi aku harus kuat
menghadapi apa yang sudah ditakdirkan ilahi kepadaku
Aku hanya bisa berdo'a
untuk ibunda tercintaku
kalau harus meratapi terus menerus
kapan waktunya aku bangkit dari semua kepedihan yang aku alami sekarang
aku harus jadi orang yang tegar untuk semua peristiwa yang ku alami sekarang
selalu tersenyum..:)
Buat kisah indahku bersamamu Ibu.
Malang, 27 Desember 2011
Agus Arfianto
Aku menemukan catatan ini di buku kecil. Catatan tentang ratapan, harapan, sekaligus tentang optimisme tentang masa depan. Kepingan-kepingan perasaaan yang sempat kebingunan mencari sandaran. Tetapi ia pun menemukan sandaran kepada waktu. Katena ialah yang paling mengerti.
Sabtu, 24 Agustus 2013
5 CM
Pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan. Tapi seorang yang selalu percaya akan keajaban mimpi keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasi dengan angka berapa pun… Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya.
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu. Dan… sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak berbuat dari biasanya, mata yang akan menatap lebih banyak dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas.
Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja.
Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya.
Serta mulut yang akan selalu berdoa.
Taruh mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yg kamu mau kejar.
Kamu taruh di sini jangan menempel di kening.
Biarkan dia menggantung mengambang 5 centimeter di depan kening kamu Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu.
Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa.
Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak Bisa menyerah.
Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apa pun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri.
Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, lapisan tekad yg seribu kali lebih keras dari baja. Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya. Serta mulut yang akan selalu berdoa.
Kalo lo yakin sama sesuatu , lo taroh itu di sini (kening) , abis itu lo kerja keras .. semampu kamu.
Jangan percaya sama hoki . apa yg kamu raih bkn karna kamu hoki , tapi kerja keras kamu slama ini yg telah kamu tanam dengan terus tekun dan pantang menyerah dalam menjalankannya.
Jangan pernah menganggap kritik itu suatu proses kemunduran atau serangan . kalo lo d kritik , buat cetak biru di pikiran lo . kalo kritik itu adalah pengorbanan dari seseorang yg mungkin telah mengorbankan rasa ga enaknya sama kita , entah sebagai seorang teman atau rekan kerja , semata-mata untuk apa ? hanya untuk membuat diri kita lebih baik . itu aja.
Manusia mendapatkan sesuatu dari manusia lain . manusia melepaskan sesuatu dari manusia lain . manusia menjadi manusia karna manusia lain , atau mungkin ada juga manusia yg menjadi manusia kembali karna manusia lain.
Sumber : http://idan-share.blogspot.com/2013/01/kata-kata-bijak-film-5cm.html
Jumat, 02 Agustus 2013
MENGGUGAT (LAGI) POLITIK INTERNASIONAL INDONESIA
Oleh: Ribut Lupiyanto
Analis Geografi Politik C-PubliCA – Yogyakarta
Analis Geografi Politik C-PubliCA – Yogyakarta
INDONESIA tidak memiliki alasan untuk lemah dalam percaturan politik Internasional. Geopolitik Indonesia sangatlah strategis dan memberikan posisi tawar kuat. Jumlah penduduk Indonesia terbesar ke-4 sedunia dengan komposisi muslim terbesar pertama. Presidennya berlatar belakang Jenderal yang idealnya berkarakter tegas dan berwibawa. Faktanya semua itu tanpa makna dan kondisi yang dihadirkan menjadi sebaliknya.
Kewibawaan Indonesia di mata dunia Internasional semakin sirna. Tidak ada satu pun pemimpin bangsa ini mampu mengembalikan kejayaan politik internasional Indonesia pasca-Soekarno. Di bawah Jenderal Purnawirawan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) posisi Indonesia bahkan semakin terjun bebas.
Tanpa Daya
Politik Internasional Indonesia sangat sering dijadikan mainan negara-negara jiran. Malaysia beberapa kali mengklaim budaya nusantara menjadi warisannya. Negeri itu juga tidak terhitung lagi membuat masalah dalam kasus TKW, mulai dari diskriminasi, penyiksaan, hingga pembunuhan. Singapura setali tiga uang, pintunya selalu dibuka untuk menampung koruptor kelas kakap Indonesia.
Kepemimpinan SBY sangat lambat merespon setiap kasus. Respon yang keluar paling maksimal adalah prihatin, menyesalkan, meminta, dan lainnya. Indonesia terlihat takut untuk lantang mengutuk, menuntut, atau protes keras. Anehnya, ketika layangan protes keras negeri jiran akibat kabut asap, SBY merespon sigap dan cepat meminta maaf.
Belakangan juga terkuak kabar bahwa SBY dan rombongan dalam KTT G20 di London tahun 2009 telah disadap oleh Inggris dan dimanfaatkan oleh Australia. DPR cukup baik dengan segera angkat bicara dan protes keras jika terbukti kebenarannya. Lagi-lagi SBY masih dingin menanggapinya. Ironisnya, SBY semakin menunjukkan kemesraan dengan Australia, gelontoran impor daging sapi sebagai buktinya.
Gelaran fakta tersebut menunjukkan rapuhnya geopolitik dan mandulnya politik internasional Indonesia. Jangankan menghadapi Amerika Serikat atau negara-negara Eropa, diplomasi dengan negeri jiran saja tanpa daya dan wibawa.
Kasus Mesir
Mesir adalah negara pertama yang memberikan pengakuan atas Kemerdekaan Indonesia. Ikhwanul Muslimin saat itu menjadi pelopor pembentukan Front Pembela Kemerdekaan Indonesia. Pasca itu Mesir terus menjadi relasi baik sebagai sesama negara muslim dan negara non blok.
Kini Mesir jatuh pada kubangan krisis politik yang serius. Kudeta militer atas Mursi pada Rabu (3/7) telah menghancurkan sendi demokrasi. Tidak berhenti disini, tragedi kemanusiaan selanjutnya terjadi di setiap hari. Demontrasi damai pendukung Mursi dibalas pembantaian keji pihak militer dan pemerintahan transisi dibawah Presiden Adly Mansour. Ratusan nyawa melayang dan ribuan luka-luka dari pihak pendukung Mursi.
Reaksi dunia internasional mengutuk kudeta dan pembantaian pandemo di Mesir datang bertubi-tubi. Reaksi paling cepat dan keras datang dari Turki. Inggris, Jerman, dan negara Uni Eropa lain menyusul memberikan kecaman. Selanjutnya Malaysia dan bahkan terakhir Amerika Serikat mengutuk tragedi berdarah dan kekerasan di Negeri Piramida itu. Pertanyaannya, kemana Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar sedunia?
SBY baru angkat bicara ketika korban nyawa di Mesir berjatuhan. Komentar SBY itu pun hanya diutarakan lewat Twitter. “Saya berpendapat solusinya kompromi di antara kedua pihak bukan “the winner takes all”. PBB dan dunia harus mendorong dan mendukung,” begitu kicauan pertama SBY tentang Mesir. SBY juga meminta WNI di sana tidak terlibat konflik. Komentar lisan baru diucapkan pada 29/7 pada sambutan sidang kabinet. SBY menyampaikan pandangan pribadinya bahwa apa yang terjadi di Mesir akibat militer tidak diakomodasi Mursi. Pernyataan SBY tersebut nyata mencederai demokrasi, melukai rasa kemanusiaan, dan membuktikan rapuhnya politik internasional Indonesia.
Pertama, respon SBY sangatlah lambat. Hal cukup mengecewakan bagi ukuran bangsa sebesar Indonesia. Kedua, SBY tidak berani eksplisit menyebut apalagi mengutuk kudeta. Sikap ini sama dengan sikap Amerika Serikat di awal. Lebih menyedihkan, SBY melontarkan analisa pribadi yang sangat dangkal dengan implisit menuduh Mursi tidak akomodatif terhadap militer. Ketiga, tidak ada upaya pro aktif mencermati apa yang disampaikan. Lontaran sikap normatif, himbauan, dan permintaan semakin mengkerdilkan peran Indonesia yang bisa jauh sekadar hal tersebur.
Mendasarkan pada kenyataan ini semua elemen pro demokrasi dan peduli kemanusiaan penting mendesak SBY untuk berbuat lebih. DPR, ormas, mahasiswa, lembaga HAM, dan elemen lain perlu bergandengan memaksa SBY angkat bicara secara ksatria dan berwibawa untuk mengutuk kudeta dan pembantaian di Mesir. Indonesia juga didorong bisa berperan lebih dengan melakukan mediasi kepada kelompok yang berseteru.
Salah satu tokoh pencetus teori geopolitik, Frederich Ratzel (1844 – 1904) mengingatkan bahwa negara harus mengambil dan menguasai satuan-satuan politik yang bernilai strategis demi membuktikan keunggulannya. Hanya negara unggul yang bisa bertahan hidup dan menjamin kelangsungan hidupnya. Politik internasional adalah aspek strategis dalam rangka menghadapi kompetisi global. Politik Internasional tanpa daya dan wibawa akan semakin mengantarkan Indonesia pada derajad rendah dalam percaturan global. Kasus Mesir dapat menjadi titik balik kebangkitan politik internasional bangsa ini. Semoga SBY segera sadar jika ingin menorehkan nama besarnya pada tinta emas sejarah Indonesia.
*http://islampos.com/menggugat-lagi-politik-internasional-indonesia-72159/
Kamis, 01 Agustus 2013
HUKUM ZIARAH KUBUR, ADAB-ADAB, DAN LARANGANNYA
Beberapa hari belakangan ini banyak pemberitaan mengenai kubur salah seorang da’i nasional yang diziarahi oleh masyarakat banyak. Namun, ziarah yang dilakukan oleh sebagian masyarakat tersebut menuai kontroversi dan kritik dikarenakan sudah melanggar batasan-batasan Islam mengenai ziarah.
Berikut ini kami ringkaskan pembahasan mengenai hukum ziarah kubur dan adab-adabnya dari kitabFiqih Islami wa Adilatuhu karangan Syaikh Prof. DR. Wahbah Az Zuhaili, seorang ulama fiqih dari Suriah yang sangat masyhur. Kami lengkapi juga dari sumber-sumber lain.
Tentang Ruh si Mayit
Pendapat Ahlu Sunnah wal Jamaah, bahwa ruh yaitu jiwa yang dapat berbicara, yang mampu untuk menjelaskan, memahami objek pembicaraan, tidak musnah karena musnahnya jasad. Ia adalah unsur inti, bukan esensi. Ruh-ruh orang yang sudah meninggal itu berkumpul, lalu yang berada di tingkatan atas bisa turun ke bawah, tapi tidak sebaliknya.
Menurut Salafush Shahih dan para pemukanya, bahwa siksa dan kenikmatan dirasakan oleh ruh dan badan mayat. Ruh tetap kekal setelah terpisah dari badan yang merasakan kenikmatan atau siksaan, kadang juga bersatu dengan badan sehingga merasakan juga kenikmatan dan siksaan. Ada pendapat lain dari Ahlus Sunnah bahwa kenikmatan dan siksa untuk badan saja, bukan ruh.
Hukum Ziarah Kubur
Untuk kaum laki-laki, ulama fiqih tidak ada pertentangan mengenai hukumnya, yakni sunnah. Bahkan Ibnu Hazm mengatakan, ‘”Sesungguhnya ziarah kubur itu wajib, meski sekali seumur hidup, karena ada perintahnya.”
Namun, untuk perempuan, ulama fiqih berselisih pendapat.
1. Sunnah Bagi Perempuan, Seperti Halnya Laki-laki
Ini adalah pendapat paling shahih dalam madzhab Hanafi. Dalilnya adalah keumuman nash tentang ziarah. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Aku pernah melarang kalian untuk berziarah kubur, maka ziarahilah (sekarang)! Karena sesungguhnya ziarah kubur dapat mengingatkan kalian akan kematian.” (HR Muslim dari Abu Buraidah)
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah bahwa, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendatangi makam syuhada Uhud setiap awal tahun, seraya bersabda, ‘Keselamatan bagi kalian atas kesabaran kalian, sungguh sebaik-baik tepat tinggal terakhir.’”
Namun mereka juga mengatakan bahwa tidak diperbolehkan kaum perempuan berziarah jika untuk mengingat kesedihan, menangis, atau melakukan apa yang biasa dilakukan oleh mereka, dan akan terkena hadits, “Allah melaknat wanita yang sering berziarah kubur.” Namun, jika tujuannya mengambil pelajaran, memohon rahmat Allah tanpa harus menangis, maka diperbolehkan.
2. Makruh Bagi Perempuan
Ini adalah pendapat mayoritas ulama. Sebab asal hukum ziarah mereka itu dilarang, lalu dihapus. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Aku pernah melarang kalian untuk berziarah kubur, maka ziarahilah (sekarang)!”
Sebab dimakruhkannya perempuan untuk ziarah kubur karena mereka sering menangi, berteriak, disebabkan perasaannya lembut, banyak meronta, dan sulit menghadapi musibah. Namun, hal itu tidak sampi diharamkan.
Dalam riwayat Muslim, Ummu Athiyah berkata, “Kami dilarang untuk berziarah kubur, tetapi beliau tidak melarang kami dengan keras.”
Imam At Tirmidzi meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata, “Allah melaknat wanita yang sering berziarah kubur.” (shahih)
Akan tetapi, menurut madzhab Maliki, hal ini berlaku untuk gadis, sedangkan untuk wanita tua yang tidak tertarik lagi dengan laki-laki, maka dihukumi seperti laki-laki.
Tatacara dan Adab Ziarah Kubur
Tujuan utama ziarah kubur adalah mengingat mati dan mengingat akhirat sebagaimana dinyatakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Aku pernah melarang kalian untuk berziarah kubur, maka ziarahilah (sekarang)! Karena sesungguhnya ziarah kubur dapat mengingatkan kalian akan kematian.” (HR Muslim dari Abu Buraidah)
Dari Anas bin Malik, “Sesungguhnya ziarah itu akan melunakkan hati, mengundang air mata dan mengingatkan pada hari kiamat.” (HR Al Hakim)
Oleh karena itu, tujuan itu harus senantiasa dipancangkan di dalam hati orang yang berziarah.
Selain itu, ada beberapa adab dalam berziarah kubur:
1. Dianjurkan Melepas Alas Kaki
Dianjurkan menurut madzhab Hanbali, melepas sandal ketika masuk ke areal pemakaman karena ini sesuai dengan perintah dalam hadits Busyair bin Al Khashahshah:
Ketika aku berjalan mengiringi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ternyata ada seseorang berjalan di kuburan dengan mengenakan kedua sandalnya. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan “Hai pemakai dua sandal, tanggalkan kedua sandal kamu!” Orang itu pun menoleh. Ketika dia tahu bahwa itu ternyata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ia melepaskannya serta melemparkan keduanya. (HR. Abu Dawud, hasan)
Diperbolehkan tetap memakai sandal jika ada penghalang semacam duri, kerikil yang panas, atau semacam keduanya. Ketika itu, tidak mengapa berjalan dengan kedua sandal di antara kuburan untuk menghindari gangguan itu.
2. Mengucapkan Salam
Disunnahkan bagi orang yang berziarah mengucapkan salam kepada penghuni kuburan Muslim. Adapan ucapan salam hendaklah menghadap wajah mayat, lalu mengucapkan salam sebagaimana telah diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada para Shahabatnya ketika mereka berziarah kubur,
“Assalamu ‘alaikum dara qaumin Mu’minin, wa insya Allah bikum laa hiqun.”
Artinya, “Keselamatan atas kalian di tempat orang Mukmin, dan kami insya Allah akan menyusul kalian juga.”
Atau bisa juga dengan lafal lain, “Assalamu ‘ala ahlid diyari minal Mu’minina wal Muslimin, wa inna insya Allah ta’ala bikum laa hiqun. As-alullahu lana wa lakumul afiyah.”
Artinya, “Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum Mukminin dan Muslimin, kami insya Allah akan menyusul kalian. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan kalian semua.”
Kedua lafazh salam tersebut diriwayatkan Imam Muslim.
3. Membaca Surat Pendek
Dianjurkan membacakan Al Quran atau surat pendek. Ini adalah sunnah yang dilakukan di kuburan. Pahalanya untuk orang yang hadir, sedang mayat seperti halnya orang yang hadir yang diharapkan mendapatkan rahmat.
Disunnahkan membaca surat Yasin seperti yang diriwayatkan Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Hibban, dan Al Hakim dari Ma’qal bin Yassar, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Bacakanlah surah Yasin pada orang yang meninggal di antara kalian.”
Sebagian ulama menyatakan hadits ini dha’if. Imam Asy Syaukani dan Syaikh Wahbah Az Zuhaili menyebutkan bahwa hadits ini berstatus hasan. Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa membacakan Al Quran ini dilakukan saat sakaratul maut, bukan setelah meninggal.
4. Mendoakan si Mayat
Selanjutnya mendoakan untuk mayat usai membaca Al Quran dengan harapan dapat dikabulkan. Sebab doa sangat bermanfaat untuk mayat. Ketika berdoa, hendaknya menghadap kiblat.
Saat berziarah kubur di Baqi’, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa dengan lafazh,“Allahummaghfir li Ahli Baqi’il gharqad.”
5. Berziarah dalam Posisi Berdiri
Disunnahkan ketika berziarah dalam keadaan berdiri dan berdoa dengan berdiri, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika keluar menuju Baqi’.
Selain itu, jangan duduk dan berjalan di atas pusara kuburan. Dalam riwayat Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur.” Sedangkan jika berjalan di samping atau di antara pusara-pusara kubur, maka itu tidak mengapa.
6. Menyiramkan Air di Atas Pusara
Diperbolehkan menyiramkan air biasa di atas pusara si mayat berdasarkan hadits berikut, “Sesungguhnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyiram (air) di atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya.” Hadits diatas oleh Abu Dawud dalam Al Marasil, Imam Baihaqi dalam Sunan, Thabarani dalam Mu’jam Al Ausath. Syaikh Al Albani menyatakan sanadnya kuat di dalam Silsilah Ahadits Shahihah.
Sedangkan menyiram dengan air kembang tujuh rupa atau menabur bunga, maka itu tidak dituntunkan oleh syari’at.
Hal-hal yang Makruh dan Munkar Saat Berziarah
- Madzhab Maliki menyatakan makruh hukumnya makan, minum, tertawa, dan banyak bicara, termasuk juga membaca Al Quran dengan suara keras. Tidaklah pantas bagi seseorang yang berada di pekuburan, baik dia bermaksud berziarah atau hanya secara kebetulan untuk berada dalam keadaan bergembira dan senang seakan-akan dia berada pada suatu pesta, seharusnya dia ikut hanyut atau memperlihatkan perasaan ikut hanyut di hadapan keluarga mayat.
- Syaikh Wahbah Az Zuhaili menyebutkan, “Makruh hukumnya mencium peti yang dibuat di atas makam, atau mencium makam, serta menyalaminya, atau mencium pintunya ketika masuk berziarah makam aulia.”
- Mengkhususkan hari-hari tertentu dalam melakukan ziarah kubur, seperti harus pada hari Jum’at, tujuh atau empat puluh hari setelah kematian, pada hari raya dan sebagainya, maka itu tak pernah diajarkan oleh Rasulullah dan beliau pun tidak pernah mengkhususkan hari-hari tertentu untuk berziarah kubur. Sedangkan hadits-hadits tentang keutamaan ziarah pada hari Jum’at adalah dha’if sebagaimana dinyatakan para Imam Muhaditsin. Oleh karena itu, ziarah kubur dapat dilakukan kapan saja.
- Sedangkan shalat persis di atas kuburan seseorang dan menghadap kuburan tanpa tembok penghalang, maka ulama sepakat tentang ketidakbolehannya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Janganlah kalian shalat menghadap kuburan dan jangan pula kalian duduk di atasnya.” (HR Muslim) Sedangkan jika di samping kubur, maka terjadi sejumlah perselisihan ulama, ada yang memakruhkannya, dan ada yang mengharamkannya. Demi kehati-hatian, kami berpendapat untuk tidak melaksanakan shalat di kompleks pekuburan. Selain itu, Ibnu Hibban meriwayatkan dari Anas bin Malik, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang dari shalat di antara kuburan.” Dikecualikan dari hal ini adalah bagi seseorang yang ingin melaksanakan shalat jenazah, tetapi tidak berkesempatan menshalati mayit saat belum dikuburkan.
- Dilarang juga mengencingi dan berak di atas kuburan. Diriwayatkan Abu Hurairah, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Barang siapa yg duduk di atas kuburan, yang berak dan kencing di atasnya, maka seakan dia telah menduduki bara api.”
- Tidak diperbolehkan melakukan thawaf (ibadah dengan cara mengelilingi) kuburan. Hal ini sering dijumpai dilakukan oleh orang-orang awam di kuburan orang-orang shalih. Dan ini termasuk dalam kesyirikan. Thawaf hanya boleh dilakukan pada Baitullah Ka’bah. Allah berfirman, “Dan hendaklah mereka melakukan Thawaf disekeliling rumah yang tua (Baitul ‘Atiq atau Baitullah) itu.” (QS Al Hajj : 29)
- Berdoa, meminta perlindungan, meminta tolong, pada penghuni kubur juga tidak diperbolehkan, hukumnya haram dan merupakan kesyirikan. Berdoa hanya boleh ditujukan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan berdoa dengan perantaraan si mayit (tawasul), maka hal itu diperselisihkan. Pendapat yang kuat adalah tidak diperbolehkan.
- Tidak diperbolehkan memasang lilin atau lampu di atas pusara kuburan. Selain hal itu merupakan tatacara ziarah orang Ahli Kitab dan Majusi, dalam riwayat Imam Al Hakim disebutkan, “Rasulullah melaknat….dan (orang-orang yang) memberi penerangan (lampu pada kubur).”
- Tidak boleh memberikan sesajen berbentuk apapun, baik berupa bunga, uang, masakan, beras, kemenyan, dan sebagainya. Juga dilarang menyembelih hewa atau kurban di kuburan. Selain itu, tidak boleh mengambil benda-benda dari kubur seperti kerikil, batu, tanah, bunga, papan, pelepah, tulang, tali dan kain kafan, serta yang lainnya untuk dijadikan jimat.
Sumber : http://www.fimadani.com/hukum-ziarah-kubur-adab-adab-dan-larangannya/
Langganan:
Postingan (Atom)
Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin