Sabtu, 08 September 2012
DIANTARA KEKANGAN GELAP
Malam larut bersama waktu
Tinggalkan aku sendiri yang tak bersahabat dengan waktu
semakin larut mata susah terpejam
Merebah lelah, memelas waktu berbalas
ingin penuhi hak jasad ini
semakin larut tapi terasa menyangsikan masa
tersiksa,,,
menghela nafas panjang
tak mengerti,..
gerah dengan sumbat fikir ini
ingin terbawa amarah
tetapi mencoba bijak dengan fakta
mencoba damai dengan diri
mencoba faham dengan alam yang bernyanyi
Malam,..inginku kau kau menemaniku
tak ikhlas rasanya kau menjemput pagi
jangan kau membisu
berbalaslah dengan keluhku
menjawab kesah yang aku tak bisa pecahkan
Mimpi,..maafkanlah
Malam ini aku tak bisa menemanimu seromantis masa lalu
Hati gundah tak pecahkan apa-apa
Jantungku berdetak kencang tak biasa
Entah suara apa yang tak jelas ku dengar itu
inikah transisi kembali yang pernah mendekat?
ataukah kegundahan yang tak akan pernah habis?
Malam,..aku tau bisumu membaca detak jantungku
yang bernyanyi tak berirama
Ya Rabb...Kuatkanlah..
Aku ingin selalu berada dalam dekapan-MU
dan bermanfaat bagi yang lain selayaknya matahari
* Diantara kekangan gelap dan kepelikan kenyataan hari ini
Pukul 03.00 dini hari
Jumat, 07 September 2012
USAI REHAT MENULIS
Alhamdulillah, setelah melewati perjuangan hampir tiga jam mengingat kembali kunci (password) Rumah ku Sang Musafir akhirnya bisa dan sukses dibuka kembali. Luar biasa, begitu penuh mengisi ruang hati antara pasrah menjadikan malam ini adalah terakhir untuk bersua dengannya, dengan kesungguhanku memutar kembali memory yang menyimpan kata sandi blog ini. Satu yang terlintas dalam fikiranku-adalah hanya dia yang selama ini khusu' mendengarkan ocehan jemariku mencatat jejak-jejak berwarna dalam perjalananku.Itu yang buatku tidak sekedar persoalan mengikhlaskan dia dalam keadaan pintunya tertutup untuk selamanya.Tetapi ada kebersamaan yang tidak bisa ku lepaskan begitu saja.
Terimakasih Tuhan, Tidak ada secuil kejadianpun di atas dunia ini yang terjadi diluar kehendak-MU.
Dua bulan rasanya mengurung diri dalam cerita-cerita hidup. Perjalanan-perjalanan yang mendebarkan, menggetarkan diri, membuat tersenyum kecut menghiasi bibir, membuka jala keterbatasan semakin menguat, tentu membunuh produktivitas berkarya.
Dua bulan adalah waktu yang tidak sebentar untuk sebuah kesuksesan, waktu yang lama untuk mengumpulkan kemenangan-kemenangan kecil. Begitu pula rasanya, sumbat fikir telah membanjir melewati batas normal. Kekangan ini membuat fikiran ini memberontak, mendemonstrasi cara hidup yang tidak bernilai. Itu rasanya pula tangan ini beradu dengan jumlah huruf yang berbaris rapi pada keyboard komputerku. Tak ada alasan lagi untuk menahan ia melompat mengekspresikan rasa bahagianya yang telah lama terhenti.
Aku ingin menulis lagi, seolah itu pesannya. Aku mencoba menderetkan poin-poin penting mempersiapkan jika jemari ini mendekat untuk berdialog. Yang pasti semua kebaikan dan cerita sukses itu harus di share kepada semua orang, semoga lagi-lagi memberi inspirasi.
Dan foto itu membuatku bangkit dalam kefakuman. Bergegas dari tempat singgah yang tak produktif. Cukup untuk sebuah aktivitas yang menggores sejarah biasa-biasa saja.
Mari kembali merefresh sebuah perjalanan panjang itu, urutkan segala ceritanya menjadi episode-episode yang bermakna bagi orang lain. Kepelikan yang memberi pesan kebaikan kepada banyak orang, serta kebijaksanaan yang memotivasi orang lain untuk melakukan kebaikan-kebaikan yang lain.
Selamat berkarya kembali,.
Langganan:
Postingan (Atom)
Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin