`

`

Kamis, 09 Mei 2013

MENULIS BUKU


Pagi ini tidak ada yang beda dengan pagi-pagi sebelumnya, hanya saja waktu dan kesempatan yang tidak mungkin bisa diputar kembali. Ketika kemarin waktunya mengalir kosong tanpa sesuatu yang bermanfaat selanjutnya hanya bisa kita lihat dari kejauhan, waktu yang pergi tanpa membawa apa-apa. Hanya manusia yang merugi jika hari ini sama dengan hari kemarin. Begitu agama mengisyaratkan kepada manusia untuk mengisi waktu-waktunya dengan amal yang bermanfaat.

Pagi ini, usai mengurusi kerjaan yang biasa ku selesaikan, aku membuka laptop, membuka facebook dan blog pribadi. Membuka blog hanya sekedar ingin melihat desain yang menurutku mampu mengalirkan semangat. Sementara Facebook ya membuka notifikasi dan sekedar mengikuti perkembangan apa yang mampir di beranda. Dari semua status sahabat facebook yang ada yang mengajakku untuk melihat sebuah karya fiksi, cerita tentang perempuan Dompu, juga menandai akun seorang penulis fiksi. Aku segera mengarahkan kursor dan membuka akun sang penulis fiksi itu. Dari sana tampak foto cover buku yang dia tulis. Hmm terdiam aku beberapa saat, kembali rasanya aku menghukum diri, dari perjalanan obsesi ingin menulis buku, sampai detik ini tak ada satupun karya menulisku yang berhasil ku sulap menjadi sebuah buku.

Aku memang belum membaca dua buku hasil karya masing-masing penulis ini, tetapi aku merasa mereka telah sukses menghadirkan bukti dari kegemaran mereka menulis. Memang kepuasan itu muncul ketika obsesi besar yang kita ingin raih itu berwujud menjadi kenyataan didepan mata kita. Begitu pula rasanya aku meyakini bahwa kepuasan dari obsesi menulis ini adalah aku berhasil melahirkan sebuah buku. Buku dari hasil karya menulisku. Perjalananku ingin rasanya ku abadikan lewat buku. Buku hasil perjaungan dan ikhtiarku menulis.

Lagi-lagi fluktuasi semangat menulis ini menjajah pikiranku. Menjadi satu rasa bersalah yang membebani alam fikirku. Apa sebenarnya alasan mendasar sehingga jejak jemari ini tak pernah bermuara pada sebuah buku?komitmen?ataukah kesungguhan dari komitmen ini yang perlu diperbaiki?

Entahlah..tidak ingin juga fikiran ini menjarah seluruh waktuku. Tetapi inilah pertanyaan dari dulu, sejak obsesi menulis ini ku tuliskan dalam blog pribadi ini. Aku rasanya perlu mendekatkan diri pada mereka yang telah sukses. Mereka yang telah berhasil membuktikan kesungguhannya akan menulis dan sebuah karya buku.

Semoga aku bisa segera menyusul mereka..
Amin. 

0 komentar:

Posting Komentar

Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin