`

`

Sabtu, 03 Januari 2015

KOMITMEN ADALAH JAWABANNYA



Proses yang diawali oleh keraguan kadang-kadang memberi pesan psikologis yang luar biasa. Apalagi kemudian menyentuh langsung pada jiwa, karakter, dan sifat kita sendiri. Pertarungan hebat itu terjadi antara obsesi untuk berubah menjadi lebih baik dengan egoisme yang telah mendarah daging. Hingga akhirnya jalan ini yang kita pilih untuk mendialog-kan keduanya.

Masih membekas jelas dalam ingatan kita bahwa 6 bulan yang lalu dialog tentang sebuah pilihan membangun tradisi peradaban di rumah ini. Sampai sebuah pilihan itu dijatuhkan.


Proses panjang dimulai. Mengumpulkan kepingan potensi yang berserakan. Tradisi-tradisi yang telah usang karena tak pernah tersentuh. Ia telah tertutup debu tebal yang menutup warna asli dari cover tradisi yang kita miliki. Ini yang kita kumpulkan menjadi satu. Memang perubahan itu selalu mensyaratkan korban. Minimal korban perasaan karena kita telah melupakan jejak kaki kecil yang telah membuat jalan setapak proses kaderisasi di PII.

Disana nuansa baru terasa mengekang kita. Tetapi kitalah para pejuang itu, yang menerobos kenyamanan ditengah pondasi kokohnya. Akhirnya perlahan demi perlahan justru kita semua mengeksplorasi segala sumber dari sumbat kemajuan kita. Sampai kita harus menarik ulur, menghadirkannya kembali, dan mengungkit-ungkit sejarah kita untuk disempurnakan. Sampai ruang-ruang kosong itu kita temukan lalu kita isi dengan tradisi baru yang memberi waktu untuk bernafas panjang pada masa depannya.

Perhelatan terus berlalu. Sebagai sifatnya yang niscaya bahwa proses itu menyaring manusia yang berkualitas untuk masa depannya. Karena orang-orang yang terlempar dari jantung proses adalah mereka yang tidak siap dengan kemajuan yang menantang, yang mem-bom-bardir segala kemapanan yang telah dibentuknya bertahun-tahun.

Komitmen adalah jawabannya. Sekaligus menjadi tameng dari segala tantangan yang membawa virus keraguan pada kemampuan, pada waktu, pada keyakinan akan imbalan bagi orang-orang yang berjuang. Tetapi memang kita adalah jamaah yang dibentuk bersama untuk mampu menjadi pemimpin dan disiapkan menjadi pejuang tangguh meski seorang diri. Yang pasti saringan itu selalu menjadi seperti mesin yang tidak pernah berhenti menyeleksi para pejuang tangguh dibarisan Pelajar Islam Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin