`

`

Sabtu, 03 Januari 2015

BUTA APBD


Tugas saya sebagai staf ahli selanjutnya adalah membuat tulisan tentang penyusunan APBD. Mencari banyak rujukan kemudian menulis tentang APBD adalah sesuatu yang baru bagi saya. Dulu ketika di LSM, ada sekitar 4 kali saya mengikuti Sekolah Anggaran. Kegiatan yang dilaksanakan 4 hari yang khusus membedah tentah APBD, dari filosofi, konsep, dan cara membaca serta menganalisis APBD. Kegiatan ini berkolaborasi dengan LSM mitra. Kegiatan ini juga dihadiri oleh kader pemberdayaan yang ada di desa binaan. Terus terang 4 kali saya ikut, saya belum terlalu mengerti, dan ini hal baru yang ribet untuk saya fahami. Untuk hal-hal baru yang lain dan saya mencoba mempelajarinya tidak cukup sulit untuk menyelami dan kemudian memahami. Berbeda dengan APBD saya termasuk orang yang dulu gagal faham tentang APBD. Dan pada akhirnya saya lebih nyaman buta APBD dari pada harus mumet sendiri untuk memahami.

Tetapi, saya kira semua orang pada awalnya pasti berangkat dari titik nol. Titik dimana dia sesungguhnya tidak memahami betul tentang sesuatu, tetapi keinginan yang tinggi dan proses belajar itulah yang membuat dia menguasai dan menjadi ahli dibidang itu. Itu keyakinan yang membuat saya memiliki motivasi untuk belajar. Termotivasi untuk mengetahui sesuatu hal baru. Ini juga yang terjadi ketika saya mencoba memahami APBD.

Saya coba browsing tulisan-tulisan yang memuat pembahasan tentang APBD, tinjaun hukum, dan kajian kritisnya. Setiap hari saya jelajah google khusus untuk mencari sumber tentang APBD. Saya kumpulkan, baca, dan fahami. Hampir satu bulan saya baca baru kemudian saya merasa mengerti dengan tahapan penyusunan APBD dan penjelasannya. Saya kemudian menulis ulang dengan bahasa yang bisa saya mengerti dan berharap orang lain juga mengerti. Kemudian saya serahkan kepada semua pejuang rakyat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. Sebagai sebuah bahan bacan yang rutin dibaca setiap tahun untuk menyiapkan pembahasan anggaran, saya pula mengirimnya ke email dan blog fraksi yang dengan itu saya berharap setiap orang terutama anggota dewan dari PKS bisa membuka kembali bahan bacaan itu sebagai input kapasitas keilmuan baginya kapanpun itu.

Saya menyadari bahwa kajian yang saya tulis itu kemudian menjadi sebuah kajian pustaka. Menjadi sebuah bahan bacaan baru yang orang bisa temukan hal yang berbeda darinya karena merupakan penggabungan dari banyak kajian orang tentang APBD. Dan hanya itu. Saya yang melakukan kajian juga tidak terlalu memahami secara mendalam. Jika kemudian saya diminta untuk menjelaskan kembali saya kira saya butuh waktu lagi untuk membaca dan memahaminya. Saya ingin katakana bahwa dalam proses belajar saya memahami Anggaran, butuh perjuangan yang luar biasa buat saya, seperti saya harus menghancurkan tembok besar. Bahkan ketika semakin dekat dengan waktu pembahasan APBD kami sering mengadakan diskusi rutin yang khusus mengupas secara mendalam tentang muatan-muatan setiap tahapan penyusunan APBD. Dan saya sengaja tidak pernah absen. Saya selalu hadir. Saya berharap intensitas diskusi itu memberi berkah kepada saya untuk mampu memahami keseluruhan proses penyusunan APBD.

Sampai pada detik-detik akhir paripurna tentang APBD, saya butuh teman diskusi untuk membuat kata akhir Fraksi tentang Penyusunan APBD sekalipun pada akhirnya kata akhir fraksi bukan buah dari ide dan goresan tangan saya. Saya belum memahami betul. Dan semoga waktu mengajarkan saya mampu bersabar untuk memahaminya.

Setiap pembahasan APBD, menjadi niscaya mengapungnya banyak kepentingan, konstalasi yang lebih cepat dari perputaran jarum jam. Tidak boleh lengah. Para pejuang kebaikan di parlemen mestinya menyadari itu. Dan mesti berjuang untuk memastikan bahwa APBD yang disepakati mengutamakan kepentingan rakyat. Dan saya juga selalu berdo’a semoga eksitensi saya bermanfaat. Dan semoga Allah memberi kekuatan untuk belajar memahami medan juang ini. Kami sudah ada di medan pertempuran, tak boleh memelihara hasrat untuk mundur walaupun sejengkal. Selanjutnya berjuang dan mengorientasikan setiap dukungan dan sikap dalam rangka meninggikan kalimat Allah di bumi. Insya Allah.

0 komentar:

Posting Komentar

Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin