`

`

Rabu, 22 Desember 2010

WAHAI RUMAH PARA PEJUANG

Aku terkadang berkaca-kaca,
Dikala tatapanku menyorot memoar para pejuang itu
Seruan itu telah menyatu dalam qolbu,
Namun aku tak sanggup meraihnya,
Fakta ini begitu erat mencengkeram gerak ku,
Ingin ku melompat dan terbang setinggi anganku dahulu,
Mengejar barisan mereka yang telah mengarungi samudera ini,

Obsesiku membabi buta,
Citaku setinggi langit,
Inginku kenakan baju perjuangan itu,
Selempang bengorbanan,
Bersama nilai dan idialisme yang selalu bersemi,

Dibatas kota ini aku merenung,
Suara hatiku begitu jelas terdengar,
Ingin menjelajah nuansa perjuangan di ibu kota,
Bersamamu wahai rumah para pejuang,

PII ku,.
Kau hadir bersama cahaya-Nya,
Meneramkan jiwa yang resah ini,
Dikala ku berdiri dibalik bayang kehidupan,
Kau mengetengahkan janji abadi itu,.
Kau menghadirkan hatiku dalam euphoria perjuangan masa lalu itu.

PII ku,..
Kau tetap bersemi di hati,
Suaramu membuatku merinding,
Kau lah yang terbaik sepanjang usiaku,
Kau bentangkan seluruh sudut kisah dalam perjuangan bersamamu,
Andai momentum itu tepat, ku arungi jalan ini sepahit apapun itu,

0 komentar:

Posting Komentar

Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin