`

`

Rabu, 27 Januari 2010

RUMAH COR API

Demi keadilan
Hukum disingkirkan
Demi kebenaran
Pengabulan ganti rugi dibatalkan
Demi ketenteraman
Air ludah harus kembali ditelan

Karena cahaya kemajuan harus memancar
Maka panduan dan penerangan harus luas tersebar
Karena program-program pembangunan harus lancer
Maka terkadang pasar ini dan bangunan itu harus terbakar


Lihatlah rumah-rumah cor api
Lihatlah gedung-gedung berdiri di atas kuburan
Batu-batanya terbuat dari kesengsaraan dan airmata
Tembok-temboknya tekat oleh akumulasi ratapan
Tiang-tiangnya tegak karena disangga oleh pengorbanan

Diseberang itu engkau memandang
Rumah-rumah didirikan
Dekat di sisiku aku saksikan
Rumah-rumah digilas dan dirobohkan

Nun disana engkau melihat
Rumah-rumah disusun-susun
Nun disini aku menatap
Penduduk terusir barduyun-duyun

Ketika engkau berdiri di depan
Hamparan tanah luas yang engkau beli
Untuk mendirikan ratusan rumah
Dan ribuan pemukiman manusia abad 21
Pernahkah terlintas di kepalamu
Ingatan tentang beribu-ribu saudara-saudaramu
Yang kehilangan tanahnya

Pernahkah engkau ingat betapa beribu-ribu orang itu
Tak dianggap memiliki hak untuk memepertahankan tanahnya
Dan ketika mereka terpaksa menjualnya
Mereka juga tak dianggap memiliki hak untuk menentukan harga petak-petak tanah mereka

Ketika engkau menempati rumah itu
Tahukah engkau, siapa nama tukang-tukang
Yang menumpuk bata-batanya
Yang mengangkut pasir dan memasang genting-genting

Ketika engkau memijakkan kakiku di lantai rumahmu
Dan meletakkan punggungmu dikasur ranjang
Pernahkan engkau catat kemungkinan muatan
Korupsi dan kolusi di dalam proses pembuatannya
sejak tahap tender
sampai pemasang cungkup puncaknya

bagi berjuta-juta saudara-saudaramu
yang tak senasib denganmu
yang bertempat tinggal tidak di pusat uang dan kekuasaan
pernahkah engkau sekedar berdoa saja
bagi kesejahteraan mereka

dunia sudah amat tua
darahnya kita hisap bersama-sama
kehidupan semakin rapuh
dan sakit kita tak semakin sembuh
langit robek-robek
badan kita akan semakin dipanggang hawa panas
sejumlah pulau akan tenggelam
lainnya menjadi rawa-rawa
anak cucumu akan hidup sengsara
karena ransom alam bagi masa depan
telah dihisap dengan semena-mena

(EMHA AINUN NADJIB, 1994)

Intermediate Training
Sidoarjo-Januari 2010

0 komentar:

Posting Komentar

Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin