`

`

Jumat, 12 Desember 2014

16 YANG KE-30


Angka 16 dibulan November adalah angka bersejarah buat saya. Angka penanda saya dilahirkan 30 tahun yang lalu. Tepat di bulan November. November 2014 adalah November yang ke-30 dalam perjalanan hidup saya. Diusia yang semakin beranjak “tua” tentu banyak episode cerita yang saya lewati, banyak hikmah, dan pelajaran yang saya petik untuk perjalanan yang lebih jauh lagi. Dan perjalanan dari November 2013 menuju November 2014 menggores banyak persitiwa yang syarat isi. Butuh waktu untuk mengurainya. Dan ini salah satu alasan kenapa tulisan ini baru muncul sekarang, bahwa peristiwa luar biasa membersamai perjalanan hingga usia ke 30 tahun ini.

Tahun 2013
Ketika menginjak usia ke 29 tahun, saya dan istri masih berjauhan. Saya di Dompu, sedangkan istri saya di rumah orang tua-di Gerung Lombok Barat. Berjarak bukan tanpa sebab, berjarak karena istri masih harus menyelesaikan tugas belajarnya. Menuntaskan Sarjana strata 1 (satu) adalah satu hal utama yang membuat kami berjauhan dalam waktu yang cukup lama. Hingga akhirnya dia berhasil lulus bulan april 2014.

Sampai Desember 2014, hadapan kami adalah jarak yang membatasi kami berdua. Tahun 2013 tidak ada sesuatu yang istimewa, hanya cerita datar yang tidak beda dari biasanya.

Tahun 2014.
Perjalanan angka 16 menuju kali yang ke-30 ternyata mulai terasa ketika Tahun 2014 menyapa. Banyak peristiwa yang cukup buat kami bersyukur, belajar, dan mengambil pelajaran. Sungguh hidup adalah teka-teki yang tak pernah habis, sungguh hidup adalah rahasia tak pernah diketahui oleh manusia, sungguh hidup adalah otoritas Allah-hanya DIA yang tau kemana arah jalan hidup kita akan berlabuh dan berakhir.

Januari 2014. Memang genap setahun kami berdua menunggu kehadiran orang baru dalam kehidupan kami berdua, sebagai tambatan hati, dan pelipur lara. Menghibur jalan lurus dan berliku kehidupan yang sedang kami tempuh sama-sama. Dan setelah setahun menjadi waktu yang tidak sebentar untuk kami belajar mejadi orang yang sabar, Januari adalah jawabannya. Januari adalah waktu terindah menjawab penantian yang sangat lama itu. Istri saya dinyatakan hamil. Dan mungkin saya adalah orang yang paling bahagia mendengar beritu itu. Saya akan menjadi seorang ayah. Amanah baru yang harus dilakoni.
Februari-Maret 2014. Terus terang, karena waktu berjauhan yang terlalu lama membuat saya merasa bahwa hidup kami seperti berjalan ditempat, tak ada perubahan berarti, sementara waktu terus bergulir, saya juga tak ingin dengan derasnya waktu, kami tergerus, dan tak bisa bersaing dalam kehidupan. Dan saya memutuskan meninggalkan hidup saya di Dompu untuk sementara dan membantu istri menuntaskan skripsi. Karena jika skripsi istri saya selesai kami bisa bersama-sama memikirkan rencana-rencana hidup yang lain. Alhamdulillah keputusan yang tidak sia-sia, istri saya akhirnya menyelesaikan skripsi dan ujian, sampai daftar wisuda.

April 2014. Bulan April selain adalah bulan momentum bagi istri saya menuntaskan kuliah, dan tepat tanggal 6 April 2014 resmi di wisuda menjadi sarjana strata 1 (S1). Kemudian kami memutuskan untuk kembali ke Dompu untuk menetap, menjadikannya benar-benar sebagai medan juang kami melewati hidup. Bulan April juga adalah bulan pertarungan politik. Tepat 9 April 2014 adalah pelaksanaan Pemilu Legislatif. Kami setelah setahun merencanakan strategi pemenangan Ustad kami yang menjadi calon wakil DPRD Kab.Dompu. Saya dan istri sampai Dompu 2 hari sebelum pemilihan. Dan pulang bersama istri setelah berjauhan lalu bertemu di rumah mertua, kemudian sekarang kembali ke Dompu bukan kemudian membuat kami terus “berpacaran” tetapi justru semakin jarang bertemu. Saya “dipanggil” oleh tugas dakwah politik kami untuk mengurusi tugas di salah satu kecamatan di dapil 2. Kecamatan yang terdiri dari beberapa desa terpencil dan jauh dari pusat kabupaten. Suasana politik cukup panas, susah saya uraikan kronologinya. Dan saya tidak tidur di rumah untuk beberapa hari. Tetapi ikhtiar saya, teman-teman, tim sukses, dan sebagainya untuk memenangkan Ustad kami berbuah sukses, karena kemudian mengantarkan beliau duduk menjadi wakil rakyat di DPRD Kab.Dompu periode 2014-2019.

Mei-Agustus 2014. Setelah perjuangan politik melahirkan kesyukuran mendalam karena Allah mengamanahi kami khususnya Pak Nasaruddin untuk menjadi wakil kami di DPRD, selanjutnya aktivitas kembali berjalan sebagaimana biasa. Khususnya saya, saya kembali merajut banyak hal dengan istri saya, memikirkan beberapa keinginan dan harapan dalam kehidupan kami berdua. Istri saya mendapat kesempatan untuk mengajar di Sekolah Islam Terpadu bernama SDIT Al-Hilmi, saya sekolah yang tidak hanya sekedar menjalankan tugas sebagai guru dan mendapatkan gaji bulanan tetapi ada lingkungan yang unik, lingkungan yang terkondisikan, lingkungan yang sangat memperhatikan adab pergaulan Islami. Selama istri menjadi guru, dan mnegajar di sekolah islam ini, saya merasa tenang karena isti tidak pernah lagi mengeluh bosan,suntuk, dan jenuh karena tidak ada aktivitas atau aktivitas yang monoton di rumah. Sehari-hari, setiap istri pulang mengajar saya tidak pernah tidak melihat senyum dan rona wajah bahagia yang membalut wajahnya. Dan setiap pulag sekolah dia selalu bercerita tentang kesan dan dialog-dialog uniknya dengan siswa yang lucu-lucu, dan cerdas.

September 2014. September, usia kehamilan istri saya sudah masuk bulan ke-8. Sudah saatnya mempersiapkan segala macam hal untuk menyambut tamu baru dikeluarga kecil kami, kelahiran seorang anak yang lebih kurang setahun kami tunggu. Dan kami memilih mempersiapkan semuanya di rumah mertua. Dan disana kami fokus memikirkan calon bayi kami.

Oktober 2014. Bulan ini adalah bulan yang penuh warna-warni. Bulan yang sungguh membuat air mata dan senyuman beriringan. Ketika saat-saat kami sedang mempersiapkan diri menjadi calon ayah dan ibu bagi anak kami sungguh tidak kami duga ujian besar menghantam keluar kami, salah satu dari anggota keluarga kami difitnah, dicemar nama baiknya, ujian terberat yang pernah ada, tidak pernah saya lewati sebelumnya. Dan sungguh beban pikiran tersedot sepenuhnya kesana. Sebagai manusia rasanya tak sanggup melewati ujian ini, andai boleh memilih saya tidak akan pernah mau memilih ini, tetapi Allah pasti tau dan mengerti ujian yang pantas untuk ditimpakan kepada setiap hamba-Nya. Dan beberapa minggu kemudian, istri saya melahirkan, status kami seketika berubah menjadi Ibu dan Ayah. Bahagia, haru, mengisi dada kami, dan rasa syukur mendalam tak lupa kami haturkan kepada Allah SWT karena ujian sekaligus nikmat yang diberikan selama ini.

November 2014. November tahun 2014 menjadi November yang luar biasa. Ada banyak cerita. Dan tidak sanggup untuk diceritakan. Banyak hal yang sekedar hanya bisa di ekspresikan dengan rasa dan air mata. Allah Maha Segalanya, mengatur seluruh jalan hidup kami.

Desember 2014. Desember ini saya mengajukan persyaratan menjadi staf ahli PKS Kab.Dompu atas keputusan pleno di tingkat DPD PKS. Tugas sekaligus hadapan baru buat saya. Ini pula menjadi tantangan buat saya untuk belajar sungguh-sungguh untuk menjadi professional memback up tugas para pejuang parlemen. Semoga bisa.

Sekedar penanda jalan. Banyak nilai yang belum bisa saya artikulasi lewat tulisan ini, tetapi minimal ini menjadi penanda jalan saya.

0 komentar:

Posting Komentar

Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin