`

`

Jumat, 04 Juni 2010

MANTAPKAN DIRI

Semakin hari rasanya mantap hati ini jika memilih pilihan besar itu. Bagaimana tidak pertanda-pertanda yang kemudian di gambarkan begitu jelas-internal dan eksternal. Walaupun serba dilematis aku rasa tidak mungkin semua ku biarkan mengambang dalam ketidak jelasan. Keputusan ini harus diambil, apapun konsekwensinya, apapun resiko yang mesti aku tanggung. Yaah semua masalah dan pilihan itu kan diciptakan satu paket bersama resiko yang mengikutinya sehingga bertanggung jawab atas pilihan apapun dalam hidup adalah pilihan yang bijaksana.

Bagai simalakama, aku berada pada titik persimpangan yang mesti ku pilih kemudian. tak mungkin seumur hidup aku berada dititik ini, aku harus menuju sebuah cita yang pernah ku gambarkan dalam peta hidupku dahulu. Harus aku sugesti dan mantapkan diri bahwa akulah yang akan menentukan kemana arah jalanku hari ini dan esok, tak mungkin orang lain karena interdependensi itu jika mengakar dan membudaya hanya akan melahirkan ketidakpercayaan diri.

Aku merefleksikan pertanyaan bahwa cukupkah waktu dua bulan untuk berkontemplasi sehingga menjatuhkan pilihan pada keputusan besar ini?
Atau semua sedang berdialog; kematangan diri,kesiapan mental,visi hidup,orang tua,dan kenyataan. Semua menyesuaikan, semua melihat dan beradaptasi akan menjatuhkan pilihan ini kemana, tentu pada orang yang pernah diciptakan dengan tulang rusukku. Sembari menunggu momentum terbesar itu, aku akan terus mencari suara yang akan memberi pertanda keajaiban dalam langkahku kedepan.

Semua orang disana berteriak, mendukung, dan memberi semangat tentang jalan yang akan ku tempuh. Tapi kadang-kadang dukungan itu harus ku terjemahkan lagi, aku juga merasa harus seolah hidup pada zaman yang akan ku hadapi esok sehingga aku lebih realistis dan matang mempersiapkan segala perbekalan, sehingga tak ada barang yang ketinggalan.

Ikhtiar dan doa akan mengantarkanku pada pilihan yang terbaik karena Yang Maha Tahu akan membimbingku menuju gerbang kebaikan yang sesungguhnya. Adapun kegagalan yang menimpa merupakan tantangan yang harus tuntaskan untuk melanjutkan perjananan menuju kesempurnaan Dien.

0 komentar:

Posting Komentar

Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin