Malam syahdu
lewati gelap
Menembus
batas yang hampir tak terlihat
Wajahnya
sayup, matanya berkedip
Airmatanya
bercucuran
Ada trauma
mencekam
Ada
ketakutan yang menghadang
Ada redup
mengisi warna masa depannya
Dia seperti
terlahir tanpa hati
Dia seperti
hidup dengan mata hati yang telah mati
Tak bersuara
ia se-kata pun
Hadir
ikhtiar menggugat pilihan ambivalen ini
Tapi lagi ia
tak bergeming
Lagi ia tak
bergeser dari tempat ia berdiri
Tak kuasa
menahan perih
Tak kuasa
menahan derita hati
Dalam pilu
ada air mata yang tak diingini
Terisak memohon
Berharap ada
ruang disudut hati
Memelas
senyum
Menanti sapa
Menyentil
empati
Meraih
simpati
Membuka
kembali hati
Biar matamu
menyorot sudut hati yang hampa
Hati kosong
tanpa sapa
Lalu
menangis terisak
Tak tertahan
pilu hatinya
Tak terbendung
beban perasannya
Hampir mati
oleh takdir keegoisannya
Ternyata
masih ada ruang kecil dihatinya
Berbalut
senyum ia mengulur tangan
Memberi
isyarat harap akan rasa
Ini berat,
begitu ia berucap
Inginkan
harapan kembali dia dalam mimpinya
Mimpi yang
telah bersimbah airmata mengejarnya
Sampai akhir
satu kata menyapa dalam cinta
Dan menyulap
dunia menjadi surga
0 komentar:
Posting Komentar