`

`

Selasa, 27 Maret 2012

PERJALANAN APA INI?


Perjalanan apa ini?Semakin dilewati semakin kabur, semakin tidak ketemu ujung akhirnya. Lama dilalui dalam militansi ini, dalam ikhtiar yang sesungguhnya, berkorban seluruh jiwa. Angin badai berganti sekejap, dengan gelap gulita hujan rintik membasahi seluruh baju ini, semakin terasa dekat dengan kebahagiaan semakin saja terungkap segala cerita yang memilukan.

Berhentilaahh,..cari jalan lain yang kau akan temukan hikmahnya nanti!!

Teriakan itu memekakkan telinga, menyentuh sanubari yang hampir kering ini, selalu saja ada keinsyafan, yang buat kita berlari mendekat, menghadap Ilahi. lalu terkadang terlintas fikir untuk biarkan saja obsesi ini berada di persimpangan sudut cerita. Biarkan dia meratapi fakta yang sudah pernah mendarah daging.

Tapi tidak bisa kita pastikan airmata ini tak mengalir. Air mata mengaliri semua opisode itu. Cerita yang berwarna tapi tak jelas siapa sutradaranya.

Kita sepakat obsesi ini telah berada dititik ambivalensi yang akut. Sakit. Berkali saja coba kita arahkan ia sampai rel yang sesungguhnya. Jatuh bangun memberi bekas luka, memberi garis pada wajah yang sering dialiri air mata, hati ini rapuh, hancur ia berkeping-keping. Tak ada sisa. Tinggal diratapi.
Lalu adakah ratapan yang membuat tersenyum?
Mungkin saja ada tapi mungkin tak lama, mengalir, berputar hingga kenangan pilu itu menjadi momok yang selalu hadir sebelum merangkai asa.

Orientasi ini apa?ataukah visi kita beda merangkai cerita baik ini.
Atau wajarkah kita berkata, tujuan besar dan mulia itu harus diraih dengan darah dan air mata?apakah ini wajah dari bahasa itu?

Lalu apa arti jika dusta dan pengkhianatan telah bermain diruang yang tidak pernah kita sepakati?Ruang keputusasaan telah menguasai masa ini, telah mengubur obsesi besar yang penuh senyum kala menatapnya.

Hidup ini bukankah kita pelaku sekaligus sutradaranya?bisakah kita mengkaryakan cerita indah, hasil kompromi obsesi dari dua sutradara yang berbeda. Yang kemudian menjadi mahakarya. Jadi catatan sejarah. Jadi cerita yang digores dengan tinta emas, karena telah menyelamatkan kita, walau penuh air mata melewatinya, dan korban hati yang tersayat dalam meraihnya.

Mari melihatnya lagi..

0 komentar:

Posting Komentar

Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin