`

`

Menulis bersama Cinta

Aku akan menulis bersama cinta. Itu kalimatku. Ini langkah pertamaku untuk memulai merangkai kembali segala ide ini. Semoga memberi manfaat pada kita semua. Memberi manfaat pada dunia.

Usiamu Bertambah, Cinta

Perasaan menemukan ruang untuk menulis ini ketika aku harus memikirkan satu ruang untuk menempatkan ucapan “Selamat Milad ke-23” kepada dikau, istriku sepanjang sejarah.

Dia Hadir Lagi

Malam ini kenapa rasanya ia hadir lagi mengisi ruang rindu ini. Setelah setahun lebih dia meninggalkan kami dengan senyum kasih sayangnya. Entah apa gerangan yang membuat air mata ini tiba-tiba menetes di sudut mataku. Tiba-tiba aku merindukannya.

Menikah Mengajarkan Banyak hal

Menikah seharusnya difahami sebagai lompatan menuju keridhaan dan surga Allah yang tidak pernah putus kenikmatannya. Maka dalam melewatinya semestinya bertabur amal sholeh.

Memaknai Tahun Baru 2014

Silahkan tulis mimpimu. Yakinlah bahwa ini hal terkecil yang bisa kita lakukan untuk merubah keterpurukan menjadi kebangkitan. Kita tidak akan sampai di ujung titik kesuksesan jika kerja-kerja yang kita lakukan hanyalah berhenti pada kesibukan kita mendefinisi makna fundamental tentang hadapan kita saat ini.

Hanya Ingin Menulis

SAYA INGIN MENULIS. Adalah sebuah cita-cita akan perubahan yang pelan tetapi pasti. Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan.

Jejak Usia Menuju 29 Tahun

Sesaat,waktu seolah memberi ruang untuk berkontemplasi panjang,memandangi kembali jejak dan sisa perjalanan yang telah dilewati

Bunda Tersayang, Semangat dan Inspirasimu Selalu Hidup

Semoga semangat dan inspirasimu selalu hidup sampai generasi kami menggantikan peran-peran ini. Dan semoga Allah meridhainya. #Bundatersayang.Spesial untukmu #Bundatersayang, bahwa semoga Allah mengampuni dosamu dan menempatkan engkau ditempat yang terbaik. Amin

Catatan Perjalanan Ber-LSM

Sekedar mengenang jejak #berLSM yang telah setahun tidak ku geluti lagi.#berLSM Gerbang baru, tempatku menemukan warna-warni aktivitas yang tak asing.Aktivitas #berLSM memang fase tetapi bagiku untuk beberapa hal adalah seperti melanjutkan perjalanan. #berLSM itu; penuh dengan ruang-ruang dialektika,motivasi mengembangkan diri,dan egaliter.Ya sudah pasti kita bisa memelihara idealisme.

Jika Boleh Memilih (Part 1)

Jika boleh memilih, aku ingin kembali ke masa kecil. Disaat mengenyam bangku sekolah di Sekolah Dasar (SD). Hidup bagiku disaat itu adalah mandi pagi, berseragam dan berangkat sekolah. Bermain sesuka hati, belajar semampuku, makan lalu istirahat. Hidup mengalir tanpa beban. Yang ada adalah tumbuh dan besar ditengah orang-orang yang menyayangi.

Antara Pilihan

Tak ingin rasanya beranjak pergi meninggalkan persinggahan ini ruang sepi yang buatku terhenti diujung jejak-jejak perjalanan itu

Sepi ditengah Keramaian

Sepi ditengah keramaian ini semoga menjadi peristiwa-peristiwa yang indah jika dikenang kembali kelak. Bahwa bagian dari perjalanan ini adalah memupuk cinta diseberang pulau. Atau cinta bersemi dalam kejauhan. atau mungkin Cinta dalam ruang yang berbeda. Atau apapun lah yang menggambarkan cinta yang selalu membersamai waktu-waktu kami.

Untuk yang Terkasih

Sayang..Cinta itu menyembuhkan..ada yang beda saat dirimu hadir disini..dengan segunung rasa yang kau punya..kau menyebutnya cinta..ya sering sekali kau menyebut kata itu,menulisnya,mengungkapkannya,menuliskannya lagi,begitu,sering sekali,terus begitu,seperti tak mampu diungkap oleh kata,seperti tak selesai ditulis dengan pena.

9 Bulan Lagi Jadi Ayah

"Kak barusan saya test pack. Alhamdulillah positif..Sembilan bulan lagi sampean jadi abi..In shaa Allah..:)" Memang baru saja menyapa di perut ibunya. Belum genap sebulan. Masa-masa berat yang mesti dilewati dengan kesabaran. Semoga tidak ada halangan ataupun hambatan yang berarti. Selanjutnya harus mengatur aktivitas sebaik-baiknya sehingga dia tetap terpelihara hingga menjadi manusia seutuhnya dan hadir menyapa dunia. Amin

Dua Hari Cukup

Satu bulan berada berjauhan dan sudah saatnya waktu ini berdialog dengan cinta kembali. Membersamai hari-hari berdua bersamanya, kekasih hatiku. Aku meski sadar bahwa karena pertarungan ini masih berhelat maka tidak ada cukup waktu untuk menyapanya. Dua hari saja cukup untuk dia, untuk memupuk senyum dan bahagia dihatinya.

Dari Politik Ke Peradaban (part 1)

Semangat saya kembali ber-api membaca transkrip taujih @anismatta "Dari Politik ke Peradaban" dalam buku Integritas Politik dan Dakwah.Ini kira-kira isi taujih yang membuat saya bersemangat. Momentumnya tepat untuk membakar jiwa ditengah perang saat ini. Monggo dinikmati..Kedepan ada 3 cita-cita yang akan kita kejar, yaitu: cita-cita politk, cita-cita dakwah, dan cita-cita peradaban.

Dari Politik Ke Peradaban (part 2)

Cita-cita yang harus kita kejar yang ketiga adalah Cita-cita peradaban.Terjemahan implementasi dari apa yang disebutkan oleh Imam Hasan Al Banna sebagai cita-cita tertinggi dakwah kita,yaitu Ustaziatul Alam.Sementara sekarang peradaban barat tidak lagi mampu memberikan semua unsur yang diperlukan manusia untuk berbahagia.Sekarang ada kekeringan yang luar biasa. Sehingga yang dipikirkan oleh barat adalah mempertahankan hegemoni.

Merangkai Hidup Baru

#MerangkaiHidupBaru adalah episode baru yang aku adalah sutradara sekaligus pemainnya.Kenapa kok #MerangkaiHidupBaru padahal kan sudah 1 tahun lebih menikah? 1 tahun lebih menikah adalah episode yang berbeda karena muatan ujiannya berbeda.Kalau boleh aku ingin memberinya nama #MencariFormatHidup

Perjalanan Menuju Menang

Ingin mengurai satu demi satu cerita perjalanan #menang di 2014 ini. Karena ada banyak hikmah yang akan menjadi penguat langkah kedepan..Perjalanan ini harus dicatat karena ada pelajaran tentang perjuangan sungguh-sungguh kita untuk #menang..Kami ingin sefaham bahwa amanah berat ini adalah amanah semua..tugas saja yang beda..Masyarakat sudah tunggu bukti..semoga kami bisa amanah..Semoga ustad Nasaruddin diberi kuat,sehat, untuk penuhi dan perjuangkan hak rakyat.. Semoga istiqomah..Amin

Tebar Inspirasi Hingga Tak Terbendung

Tanggal 10 Mei 2014. Selamat Milad. Semoga usianya berkah. Semoga istiqomah. Semoga menjadi istri sholehah dan kemudian menjadi ibu teladan bagi anak-anaknya. Waktu-waktu belum habis untuk belajar semoga tetap mau belajar, semoga selalu memberi manfaat dimanapun, dan menjadi apapun. Tebar inspirasi hingga sekat tak mampu lagi membendungi arusnya.

Kamis, 30 Mei 2013

CINTA TELAH BERHAMBURAN


Telah berangsur hilang
Berserakan sebutir demi sebutir
Secercah kedamaian cinta yang pernah bersemi
Yang menjadi bunga digubuk kecil itu

Sejenak menghadirkan ruang itu kembali
Ruang penuh keintiman
Yang pernah bertabur dengan nada dan irama tentang cinta
Memenuhi semua sudut dikediaman itu

Seperti tak mengharapkan petang
Pula tak ingin berganti menjadi pagi
Karena selalu tak ada batas masa saat mengalirkan cinta
Cinta bagi semua penghuni surga kecil itu

Hidup memang adalah sejarah
Seperti sifatnya yang tak pernah berhenti
Dia mengalir dan terus berubah
Berputar, berganti, dan mengisi giliran cita rasa kehidupan

Sesaat seperti usai memejamkan mata
Tiba-tiba cinta kami berhamburan
Satu demi satu menguap lalu hilang
Terlihat ada jejaknya namun tak jelas

Petang itu merubah seluruhnya
Seolah menguras samudera air mata kita
Kering, sampai tak tersisa
Setetespun tak ada hingga mati rasa

Waktu tentu akan terus berjalan
Mengajak semuanya untuk berlalu
Wanita mulia, bapak dan adik tersayang
Lalu aku pun merapat ke istana para pecinta

Tetapi rasa ini terus bersemi dibatasi ruang yang jauh
Antara aku, adik, ayahanda, serta ibu terkasih
Kami mengeluh rasa yang sama dalam ruang cerita ini
Keluh yang hanya berbuah perih, tanpa air mata

Semua boleh hilang kecuali harapan
Harapan yang melekat di dada kita bersama
Hanya itu yang bisa melepas segala keluh
Yang akan mulai mengganti segala luka menjadi bahagia

PERSYARATAN INTERMEDIATE TRAINING NTB

PERSYARATAN PESERTA
INTERMEDIATE TRAINING (INTRA)
MATARAM, 24 JUNI S/D 1 JULI 2013

  1. Admnistrasi
§  Telah mengikuti Basic Training (BATRA) minimal 6 bulan terakhir
§  Membawa Foto warna terbaru 3x4 sebanyak 3 lembar
§  Membayar SWP sebesar Rp 100.000 dan SWO sebesar Rp 50.000
§  Membawa alat tulis dan Al-Quran terjemahan
§  Diupayakan membawa laptop dan modem
§  Menyertakan Mandat PD atau PW beserta SK terakhir
§  Usia minimal 15 tahun dan maksimal 20 tahun
§  Memiliki Facebook dan Join Group INTRA Mataram 2013 maksimal tanggal 8 Juni 2013.
§  Membuat blog pribadi, dan mengirimkan alamat blog ke Group INTRA Mataram 2013 maksimal tanggal 8 Juni 2013.
§  Mengisi DRH dan mengumpulkan dengan cara mengirimkan ke email novalobsesi@yahoo.com. DRH bisa di download (disini)

  1. Komitmen
§  Bersedia mengikuti INTRA sampai selsesai
§  Bersedia mengikuti kursus dan taklim pasca INTRA
§  Siap aktif di struktur PD dan atau PW minimal dua periode kedepan

  1. Tugas Tulis
          1.      Membuat resensi buku minimal 3 halaman (Times New Roman, 1,5 spasi, font 12, kertas A4, margin standard) dengan judul buku (pilih salah satu):
§  Pilar-pilar gerakan PII, Muh.Husnie Thamrin download
§  Gerakan Pelajar Islam, dibawah bayang-bayang negara, Djayadi Hanan download
§  Arus baru islam radikal, M.Imdadun Rahmat download
§  Pendidikan popular, Mansour Faqih, dkk download
§  Tasawuf modern, HAMKA (download ini dulu kemudian instal ke laptopnya, baru bisa download dan buka ebooknya) 
§  Psikologi Komunikasi, Jalaludin Rahmat download
§  Madarijus Salikin (Pendakian menuju Allah), Ibnul Qoyyim Al-Jauziah download
§  Cultural studies dan kajian budaya pop, John Storey download
§  Selamatkan indonesia, Amien Rais download
§  Rekayasa sosial, Jalaludin Rahmat download
        2.      Membaca dan membawa buku-buku tentang filsafat, tasawuf, pemikiran dan agama, pendidikan, sosial, budaya, politik, ekonomi, sejarah, Ke-PII-an, diutamakan buku-buku yang diwajibkan menjadi resensi (minimal 5 buah buku).
        3.      Membuat makalah minimal 10 halaman dihitung dari Pendahuluan, Isi dan Penutup (1,5 spasi, font 12, Times New Roman, kertas A4, margin standard) dengan tema (pilih salah satu):
§  Membangun Komunitas sebagai Basis Gerakan PII
§  Penguasaan IPTEK bagi Pelajar Muslim
§  PII sebagai Pemersatu Ummat
§  Menggagas Gerakan Dakwah yang Efektif di Kalangan Pelajar
§  Kader Berprestasi dalam Perepektif PII
§  Sistem dan Strategi Menghidupkan Kembali PD-PII di NTB
§  PII sebagai Gerakan Dakwah dan Intelektual
§  PII sebagai Wadah Pembentukan Pribadi Muslim
§  Membumikan Islam di Pulau Seribu Masjid
§  Mengembalikan Makna Pendidikan : Pendidikan yang Memanusiakan Manusia

  1. Tambahan :
1.      Referensi tugas tulis hanya boleh menggunakan buku/ ebook, dan jurnal dan tidak diperbolehkan menggunakan sumber dari blog dan Wikipedia.
2.      Tugas resensi dan makalah dikumpulkan dengan cara diposting ke masing-masing blog pribadi peserta maksimal tanggal 18 Juni 2013.
3.      Menghafal QS.As-Shaff ayat 1-5
4.      Seluruh peserta INTRA harap datang tepat waktu dan tidak ada toleransi keterlambatan. INTRA akan dilaksanakan tanggal 24 Juni s/d 1 Juli 2013 bertempat di SMAN 8 Mataram, NTB. Informasi lebih lanjut bisa menghubungi Bidang Kaderisasi PW PII NTB (Annisa Rahmani : 081803657652) atau Tim INTRA (Noval Palandi : 087766973932).


Petunjuk Download (Link download menggunakan free hosting sendspace.com)
1. Klik tulisan [Download] pada judul buku yang akan diunduh, kemudian  akan muncul jendela/tab halaman link download
2. Pada gambar seperti di bawah ini, klik tulisan “Clik here to start download from sendspace

3. Selanjutnya, proses mengunduh akan berjalan dan hasilnya akan tersimpan di lokasi hasil download yang menyesuaikan pengaturan komputer masing-masing

Sabtu, 25 Mei 2013

MASYARAKAT ISLAM DAN KEBUDAYAAN DIGITAL*


“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali Imran: 110)
Kebudayaan adalah suatu fenomena universal, setiap bangsa dan masyarakat memilikinya. Meski dalam bentuk dan warna yang berbeda. Keduanya saling berkaitan, manusia menciptakan kebudayaan, namun disisi yang lain manusia diciptakan oleh kebudayaan.
Islam hadir dengan visi rahmatan lil’alamin untuk menyeimbangi permasalahan yang diproduksi oleh kebudayaan dimanapun dan kapanpun. Karena mengemban visi rahmatan lil’alamin, Islam hadir untuk memberikan kontribusi positif disetiap dinamika ruang dan waktu termasuk kebudayaan.
Manusia dan Kebudayaan
Para pakar antropologi budaya Indonesia umumnya sependapat, bahwa kata “kebudayaan” secara terminology berasal dari bahasa Sansakerta buddhayah. Kata Buddhayah adalah bentuk jamak dari kata buddhi, yang berarti “budi” atau “akal”. Sedangkan secara etimologi kebudayaan adalah hal-hal yang berkaitan dengan (daya) akal, berupa cipta, karsa dan rasa. (Rafael Raga Maran, 1999)
Dari definisi tersebut, kita dapat mengetahui bahwa manusia dan kebudayaan sangat berhubungan erat. Karena kebudayaan adalah suatu fenomena universal. Setiap masyarakat-bangsa di dunia memiliki kebudayaan, meskipun bentuk dan coraknya berbeda-beda. Sebagai cultural being, manusia adalah pencipta kebudayaan. Dan sebagai ciptaan manusia, kebudayan adalah ekspresi eksistensi manusia di dunia. Pada kebudayaan, manusia menampakkan jejak-jejaknya dalam panggung sejarah.
Namun manusia dan kebudayaan, pada dasarnya berhubungan secara dialektis. Ada interaksi kreatif antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produksi manusia, namun manusia sendiri adalah produk kebudayaannya. Itulah dialektika fundamental yang mendasari seluruh proses hidup manusia. Dialektika fundamental itu terdiri dari tiga unsur:
Eksternalisasi, yaitu proses pencurahan diri manusia secara terus menerus kedalam dunia melalui aktifitas fisik dan mentalnya. Melalui unsur ini manusia menciptakan kebudayaan.
Objektivasi, yaitu tahap dimana aktivitas manusia menghasilkan suatu realitas objektif yang berada diluar diri manusia. Jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mental, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu, seumpama gedung, mobil, computer, lukisan, patung, buku-buku ilmiah dan sebagainya.
Internalisasi, ialah tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia kembali diserap oleh manusia. Dengan perkataan lain, struktur dunia objektif, hasil karyanya ditransformasikan kembali kedalam struktur kesadaran subjektifnya. Melalui eksternalisasi, manusia menciptakan kebudayaan. Sedangkan dengan tahap internalisasi, kebudayaan membentuk manusia. Dengan kata lain, manusia merupakan produk kebudayaan dalam proses tersebut.
Kebudayaan; Unsur-unsur serta faktor pembentuknya
Memilah-milah kebudayaan dalam unit-unit kecil atau membangun pola-pola kebudayan berdasarkan ciri-ciri tertentu bukanlah hal yang mudah untuk memahami kebudayaan. Cara yang lebih praktis ialah memandang kebudayaan sebagai susunan dua konfigurasi atau komponan besar yang saling berhubungan, yakni:
Kebudayaan material, yaitu segala macam objek fisik buatan manusia.
Kebudayaan non-material, terdiri dari pengetahuan dan kepercayaan, norma dan nilai, tanda dan bahasa.
Adapun unsur-unsur dasar kebudayaan, diantaranya: Kepercayaan, nilai, norma dan sanksi, tekhnologi, symbol, bahasa, kesenian dsb.
Adapun pengaruh utama yang membentuk dan mengubah kebudayaan adalah:
1. Ras atau faktor genetik (keturunan)
2. Lingkungan alam atau faktor geografis
3. Okupasi atau faktor ekonomis
4. Fikiran atau faktor psikologis
Masyarakat Islam dan Kebudayaan
Eksistensi manusia di dunia ditandai dengan upaya tiada henti-hentinya untuk menjadi manusia. Upaya ini berlangsung dalam dunia ciptaanya sendiri, yang berbeda dengan dunia alamiah, yakni kebudayaan.
Seperti yang telah diuraikan diatas, manusia mempunyai kesempatan untuk menciptakan kebudayaan. Dalam konteks dakwah melalui pendekatan kebudayaan, masyarakat Islam (muslim) memiliki ruang untuk melakukan pengembangan terhadap eksternalisasi kebudayan itu sesuai dengan visi dakwah Islam. Atau mungkin melakukan internalisasi objektivitas kebudayaan untuk melakukan penetrasi pengembangan masyarakat yang Islami. Artinya, masyarakat Islam hanya tinggal mentransformasikan nilai-nilai Islam.
Dalam konteks keindonesiaan, hal tersebut telah dilakukan oleh para pengemban panji dakwah nusantara. Para Wali melakukan pengembangan dakwah terhadap masyarakat melalui pendekataan kebudayaan wayang, mereka melakukan eksplorasi objektivitas kebudayaan agama hindu yang kala waktu itu berupa wayang. Selanjutnya, mereka melakukan eksplorasi Eksternalisasi berupa perubahan cerita dengan tidak merubah tokoh-tokoh pewayangan untuk kemudian melakukan Internalisasi nilai Islami terhadap masyarakat jawa.
Membaca Problematika Umat Saat Ini
Dunia dengan seluruh dinamika serta kompleksivitasnya merupakan hasil dari kebudayaan. Baik disadari ataupun tidak, kebudayaan itu terbentuk seiring dengan perjalanan sejarah manusia. Dinamika permasalahan membuat manusia melakukan eksplorasi kebudayaan secara terus menerus. Baik berupa material ataupun non-material. Bisa kita lihat, kebudayaan material untuk konteks kekinian berkembang dengan pesatnya, arus globalisasi adalah bagian dari dinamika tersebut. Dunia seakan-akan sebuah kampung kecil yang bisa dikunjungi dengan mudah tanpa melangkahkan kaki. Maka lahirlah benda-benda cyber super canggih, benda-benda digital berhamburan, hp, laptop, modem, serta aplikasinya seperti internet sudah menjadi bagian dari Internalisasi kebudayaan terhadap masyarakat.
Adapun kebudayaan non-material yang dihasilkan untuk konteks kekinian berupa norma, keyakinan, faham yang dihasilkan arus globalisasi. Seperti cara pandang materialisme, liberalisme, sekularisme dan hedonisme. Sehingga memungkinkan syahwat kapitalis serta faham-faham yang lain tumbuh dan berkembang. Mungkin, dulu orang ketika ingin memberi kabar cukup dengan secarik kertas dan sebuah ball poin. Akan tetapi dalam kebudayaan kekinian, seseorang tidak terlalu membutuhkan hal tersebut.
Cukup dengan memiliki perangkat hp, maka akses informasi-pun secara cepat terjadi. Begitupula jika tarik kedalam kasus budaya perdukunan, dulu orang harus berkilo-kilo dengan mendaki gunung untuk bertemu dengan ‘Mbah dukun’. Sekarang cukup dengan memijit jari saja dengan ketik ‘REG PRIMBON’ atau ‘REG JODOH’, maka transaksi perdukunan pun terjadi.
Da’wah dan Kebudayaan Digital
Dalam konteks diatas, kita dapat melihat bahwa manusia dan kebudayaan merupakan hal yang tak dapat dipisahkan. Keduanya saling memberi pengaruh. Keduanya pun berjalan secara dinamis sesuai dengan permasalahan serta kebutuhan zamannya. Namun, bagi seorang muslim hal tersebut tidak dapat merobohkan tujuan utama penciptaan manusia. Dinamika tersebut tidak sedikitpun harus meleburkan pengabdian kepada-Nya, justru dengan adanya dinamika tersebut seorang muslim harus mampu mengeksplorasi, baik itu melakukan Eksternalisasi, Objektivitas kedalam Shibgah Islam untuk kemudian masuk dalam proses Internalisasi kebudayaan yang akhirnya bisa memberi warna dengan corak Islam.
Oleh karenanya, da’wah mempunyai ruang didalam kebudayaan tersebut. Tinggal kita memilah dan memilih didalam melakukan langkah dakwah dalam kebudayaan. Seperti kita ketahui, perkembangan dunia digital saat ini telah berkembang dengan cepatnya. Maka butuh eksplorasi Eksternalisasi dan Interanalisasi. Meski kita selaku masyarakat Islam masih agak sedikit kesusahan untuk melakukan objektivitas kebudayaan. Namun, tidak dengan proses Eksplorasi dengan Shibgah Islam. Nyatanya dapat kita lihat, hal tersebut sedikitnya telah terkontribusikan dengan proses eksplorisasi nilai-nilai Islam lewat kebudayaan tersebut. Seperti adanya situs-situs Islami, adanya aplikasi kitab-kitab kuning dalam bentuk digital (maktabah syamilah) dan sebagainya.
Memang, kita tak pernah tahu kapan masyarakat Islam bisa kembali menciptakan Objektivitas Material Kebudayan. Namun tidak dengan Objektivitas Non-material, Islam dari awal telah hadir dengan seperangkat kepercayaan, norma, nilai serta peradaban yang khas. Tinggal kita secerdik mungkin melakukan Sibghah Da’wah terhadap kebudayan digital yang ada. Maka dari itu, peluang dakwah di era kebudayaan digital semakin luas. Meski tantangannya pun semakin kompleks dan beragam.
Oleh karenanya, permasalahan kebudayaan kekinian akan bisa terjawab ketika kita selaku masyarakat Islam melakukan kerjasama untuk membaca dinamika kebudayaan. Melakukan eksternalisasi, objektivitas dan internalisasi kebudayaan. Jika hal itu tidak mungkin, maka kita masih bisa melakukan eksplorisasi seperti apa yang dilakukan para Wali dulu. Sehingga nilai-nilai tauhid dan penghambaan kepada Allah Swt tetap eksis disetiap kondisi. Termasuk di era digital ataupun di era yang lebih canggih lagi sekalipun. Wallahu a’lam
http://hamdanatural.wordpress.com/2012/02/03/masyarakat-islam-dan-kebudayaan-digital/
*Salah satu bahan bacaan Intermediate Training PII NTB

Jumat, 24 Mei 2013

RUANG IMAJINASI


Suatu hari di selat Bosforus
para pemuda berkumpul mengkaji
membaca sebuah ruang imajinasi
sebuah ide masa depan bagi Indonesia
ide bagi masa depan dunia
 
Seorang pemuda berorasi
membuka ruang imajinasi ini
katanya kita  harus liar berimajinasi
ruang kreasi dan imajinasi kita
tak boleh mati sampai di sini 

Sebab imajinasi adalah cinta
cinta dalam ruang kosong yang sunyi
dalam ruang angan dan cita-cita
ruang inspirasi kita

Dan sebab Indonesia
adalah pula buah dari cinta ini

Segalanya bermula dari sebuah imajinasi

Mengingat  kembali Bung Karno
dalam ruang imajinasi kita
Indonesia adalah negara
Indonesia adalah bangsa yang dibayangkan
Indonesia adalah 'nation state imagined'
Indonesia adalah imajinasi

Segalanya bermula dari sebuah imajinasi

Mengingat kembali Muhammad Al-Fatih
dan ruang imajinasinya
mempersembahkan Konstantinopel
bagi sejarah kejayaan Islam

Sekarang saatnya kita isi kembali
ruang kosong imajinasi ini
dengan cinta yang sejati
dengan cinta sejati
dengan cinta sejati

Ruang imajinasi . . .
misi-misi besar adalah imajinasi
pencapaian besar adalah imajinasi
kita adalah ruang imajinasi

Kita datang dengan cinta
kita datang dengan kerja
kita datang membawa harmoni
kita membawa ruang imajinasi

Bung Karno
dan ruang imajinasinya
Muhammad Al-Fatih
dan ruang imajinasinya
adalah catatan sejarah kebanggaan kita

Dalam ruang imajinasi ini
terpatrikan asa dan semangat kita yang besar
gelora dan gemuruh derap juang kita  
terpancar  aura kemenangan
kemenangan bagi Indonesia
kemenangan bagi dunia

Ruang imajinasi kita
adalah ruang harmoni dan cinta sejati
bagi Indonesia
dan bagi dunia

*) Terinspirasi dari orasi HM Anis Matta, Lc di Selat
     Bosforus Turki.

Tainan City, Taiwan, 29 April 2013
Abi Fahmi Azizi
Semangat menulis akan secara perlahan mengganti kebiasaan yang sia-sia menjadi lebih produktif. Mengisi banyak kekosongan dengan aliran ide-ide dan cerita-cerita yang membelajarkan. Dan akan banyak peristiwa yang bisa ditulis disini. Semoga kemudian mengantarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat. Amin